Dunamu, Operator Upbit, Menaikan Dividen 3 Kali Lipat Setelah Laba Melonjak 85%
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Dunamu, perusahaan di balik bursa kripto terbesar Korea Selatan, Upbit, mengumumkan peningkatan dividen tunai tiga kali lipat setelah mencatat lonjakan laba tahunan yang signifikan.
Dalam rapat pemegang saham tahunan pada Jumat (27/3/2025), perusahaan menyetujui pembagian dividen sebesar 8.777 won ($5,99) per lembar saham biasa untuk tahun 2024.
Angka ini meningkat drastis dibandingkan 2.937 won ($2) per lembar saham pada tahun sebelumnya.
Dunamu mengalokasikan hampir 300 miliar won ($204,5 juta) untuk dividen tunai dari laba yang ditahan, menunjukkan kepercayaan diri perusahaan di tengah meningkatnya aktivitas pasar kripto.
Laba Operasional Meroket 85% Berkat Sentimen Pasar Kripto yang Positif
Tahun 2024 menjadi periode gemilang bagi Dunamu, dengan laporan keuangan terbaru menunjukkan laba operasional melonjak 85,1% YoY, mencapai 1,18 triliun won ($809 juta).
Laba bersih naik 22,2%, menjadi 983,8 miliar won ($671 juta). Pendapatan perusahaan tumbuh 70,5%, mencapai 1,73 triliun won ($1,3 miliar).
Dunamu mengaitkan kinerja positif ini dengan beberapa faktor utama, termasuk peristiwa Bitcoin halving yang terjadi pada tahun ini meningkatkan minat investor terhadap aset kripto, mendorong volume perdagangan dan pendapatan bursa seperti Upbit.
Dunamu juga menyebut bahwa terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, yang dikenal dengan kebijakan pro-kripto, serta ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, telah meningkatkan optimisme investor.
Meskipun terbatas untuk pengguna di Korea Selatan, Upbit tetap menjadi pemain utama di industri kripto global. Pada Februari 2024, bursa ini mencatat volume perdagangan bulanan sebesar $101 miliar, menjadikannya salah satu bursa terpusat terbesar di dunia.
Upbit Berhadapan dengan Regulasi Ketat di Korea Selatan
Di balik pertumbuhan yang pesat, Upbit juga menghadapi pengawasan ketat dari Financial Intelligence Unit (FIU) Korea Selatan.
FIU menuding Upbit terlibat dalam transaksi dengan bursa asing yang tidak terdaftar serta melanggar aturan Know Your Customer (KYC). Laporan dari FIU menyebut bahwa sebanyak 600.000 kasus dugaan pelanggaran KYC ditemukan dalam tinjauan terkait perpanjangan lisensi bisnis Upbit.
Lebih dari 45.000 transaksi dengan bursa asing yang tidak terdaftar diduga melanggar Undang-Undang Pelaporan dan Penggunaan Informasi Transaksi Keuangan. Akibatnya, FIU sempat berupaya membekukan deposit dan penarikan kripto bagi pengguna baru selama tiga bulan.
Namun, Dunamu menanggapi tindakan ini dengan mengajukan gugatan hukum, dan pengadilan Seoul memberikan penangguhan sementara selama 30 hari atas perintah FIU, memberikan kesempatan bagi Upbit untuk terus beroperasi sementara proses hukum berlangsung.
Bithumb Juga Dihantam Investigasi Hukum
Selain Upbit, bursa kripto Bithumb juga menjadi sasaran investigasi hukum oleh kejaksaan Korea Selatan.
Pekan lalu, Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul melakukan penggeledahan di kantor pusat Bithumb di Yeoksam-dong, sebagai bagian dari penyelidikan terkait dugaan penyalahgunaan dana perusahaan.
Penyelidik mencurigai bahwa mantan CEO Bithumb, Kim Dae-sik, menerima dana 3 miliar won ($2,4 juta) dari perusahaan untuk membayar deposit sewa apartemen mewah di Seongsu-dong.
Kasus ini semakin menyoroti ketatnya regulasi yang diterapkan pemerintah Korea Selatan terhadap industri kripto, terutama setelah kasus besar seperti runtuhnya Terra-LUNA pada tahun 2022.
Investasi Kripto di Korea Selatan Terus Meningkat
Terlepas dari tantangan regulasi, jumlah investor kripto di Korea Selatan terus bertambah. Menurut Bank of Korea, pada November 2024, 15,59 juta warga Korea Selatan memiliki akun di lima bursa kripto terbesar negara itu.
Total deposit di bursa kripto melonjak dari 4,7 triliun won ($3,2 miliar) pada Oktober menjadi 8,8 triliun won ($6,03 miliar) pada November.
Lonjakan ini menunjukkan bahwa meskipun pengawasan regulasi semakin ketat, minat masyarakat Korea terhadap aset digital tetap tinggi.
Masa Depan Upbit dan Industri Kripto Korea
Dengan pertumbuhan investasi kripto yang pesat dan tantangan regulasi yang semakin ketat, masa depan Upbit dan industri kripto Korea akan bergantung pada keputusan pengadilan atas gugatan Dunamu terhadap FIU.
Dampak kebijakan ekonomi global, termasuk pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Implementasi regulasi baru yang lebih ketat bagi bursa kripto di Korea Selatan.
Satu hal yang pasti, kripto terus menjadi bagian penting dalam ekosistem keuangan Korea Selatan, dan perusahaan seperti Dunamu serta Upbit akan berusaha untuk mempertahankan dominasinya di pasar yang semakin kompleks ini.
Tonton Juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia






