Mata Uang Kripto vs Uang Tunai: Apa Perbedaannya?

Last updated:
Penulis Konten Kripto
Penulis Konten Kripto
Sulastri
Diverifikasi oleh
SEO, Editor, dan Penulis Konten
Aldi
Last updated:
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Cryptonews Indonesia telah meliput industri cryptocurrency selama lebih dari 10 tahun dengan standar editorial tinggi, menyajikan informasi akurat dan seimbang tentang cryptocurrency, blockchain, dan teknologi. Komitmen ini mencerminkan dedikasi kami terhadap informasi relevan di dunia aset digital. Pelajari lebih lanjut tentang Cryptonews.
Pengungkapan IklanKami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.

Mata uang kripto hadir seiring dengan perkembangan teknologi dan komputer. Mata uang ini juga dikenal sebagai mata uang digital karena tidak memiliki bentuk fisik namun tetap bisa digunakan baik untuk transaksi maupun untuk investasi. Meskipun tidak semua negara menerimanya sebagai alat tukar yang sah.

Dilansir dari Kompas, mata uang digital adalah sejenis mata uang elektronik dan tidak memiliki bentuk fisik. Di Indonesia, mata uang digital atau mata uang kripto belum bisa digunakan untuk melakukan transaksi, namun hanya dapat digunakan sebagai alat investasi saja. Meskipun saat ini pemerintah sedang mengembangkan rupiah digital untuk transaksi wholesales.

Dalam panduan ini, kita akan membandingkan mata uang kripto ke rupia dan membahas kelebihan serta kekurangannya. Serta bagaimana masa depan uang kripto di Indonesia. Mari kita telaah bagaimana keduanya bekerja dalam dunia nyata dan apa yang memberikan nilai pada masing-masing mata uang untuk transaksi.

Perbedaan Antara Mata Uang Kripto dan Uang Tunai

Cryptocurrency atau mata uang digital, dapat menawarkan perlindungan terhadap inflasi, meskipun hal ini tidak selalu terjadi dalam jangka pendek. Pemilihan cryptocurrency yang tepat, seperti Bitcoin atau Ethereum, yang memiliki pasokan terbatas, sering kali memberikan nilai penyimpanan terbaik dengan tingkat penerimaan yang lebih luas.

Di sisi lain, uang tunai memiliki keunggulan berupa penerimaan yang hampir universal dalam transaksi menggunakan mata uang lokal. Namun, semua mata uang fiat tradisional cenderung kehilangan nilai seiring waktu.

Namun dari segi manfaat, penggunaan uang tunai dalam bentuk kertas memberikan privasi lebih besar dibandingkan mata uang kripto, karena aktivitas Anda tidak bisa dilacak di blockchain dan relatif terlindungi dari pengumpulan data.

Mata uang kripto vs Tunai

Apa Itu Cryptocurrency?

Menurut Gramedia, cryptocurrency merujuk pada aset digital atau token yang disimpan dalam blockchain terdesentralisasi. Mata uang digital ini menggunakan kriptografi untuk mengamankan kunci pribadi yang mengendalikan aset digital di blockchain.

Setiap blok di dalam rantai terhubung dengan blok sebelumnya, menciptakan catatan transaksi yang sulit diubah dan tidak dapat dipalsukan. Konversi mata uang kripto ke rupiah juga dapat dilakukan dengan mudah, sehingga pemilik mata uang digital ini dapat mengetahui seberapa banyak aset yang mereka miliki.

Token crypto dapat dikirimkan ke dompet crypto lainnya, mirip dengan cara mengirimkan uang tunai kepada orang lain untuk membeli barang atau jasa, atau membagi tagihan di restoran favorit Anda.

Cryptocurrency terbaik sering kali memiliki pasokan maksimum yang tetap, menciptakan kelangkaan. Sebagai contoh, Bitcoin memiliki pasokan maksimum sebesar 21 juta bitcoin. Jaringan global operator node Bitcoin memastikan batasan ini tetap dipatuhi.

Secara teknis, pasokan Bitcoin bisa ditingkatkan melalui perubahan kode. Namun, dalam praktiknya, ini sangat tidak mungkin terjadi karena operator node yang memiliki Bitcoin akan bertindak melawan kepentingan mereka sendiri jika mereka setuju untuk meningkatkan pasokan melebihi batas tersebut.

Garis biru pada grafik di bawah ini menunjukkan pertumbuhan suplai yang stabil, dengan kurva yang mendatar ketika Bitcoin mendekati suplai maksimumnya.

Pertumbuhan Pasokan Bitcoin

Apa Itu Mata Uang Tradisional?

Menurut Wikipedia, mata uang fiat atau mata uang tradisional adalah mata uang yang sah merujuk pada uang tunai yang kita gunakan sehari-hari. Meskipun seringkali diakses secara digital, transaksi digital kita menggunakan kartu debit atau aplikasi pembayaran tetap didasarkan pada uang tunai fisik.

Uang rupiah digital pada saldo di e-wallet atau rekening bank online Anda dapat ditarik dalam bentuk uang tunai fisik. Istilah fiat berarti “berdasarkan dekrit”, yang menunjukkan bahwa uang fiat memiliki nilai karena pemerintah di seluruh dunia menetapkannya sebagai mata uang resmi.

Berbeda dengan mata uang kripto, sebagian besar mata uang fiat didukung oleh utang, yang berarti pasokan baru dihasilkan melalui pinjaman. Mata uang fiat tidak didukung oleh komoditas seperti emas, minyak, atau bahkan bitcoin. Ini membuat pasokan uang lebih elastis, meskipun lebih umum melihat pasokan mata uang tradisional meningkat daripada menyusut.

Perbedaan Utama Antara Mata Uang Kripto Vs Uang Tunai

Baik crypto maupun uang tunai bisa digunakan untuk transaksi. Konversi crypto ke rupiah juga bisa dilakukan secara instant melalui exchange crypto terbaik atau DEX. perbedaan utama antara cryptocurrency dan mata uang tradisional terletak pada karakteristik utama seperti sentralisasi dan transparansi.

Mari kita lihat beberapa perbedaan cryptocurrency dengan uang tunai.

Digital vs Fisik

Cryptocurrency sepenuhnya merupakan mata uang digital. Meskipun Anda mungkin menemukan beberapa bitcoin fisik di situs lelang atau sebagai barang koleksi, koin tersebut tetap terhubung dengan bitcoin yang disimpan secara digital di blockchain.

Anda tidak bisa memegang Bitcoin, Dogecoin, atau cryptocurrency lainnya secara fisik, meskipun konversi mata uang kripto ke rupiah bisa dilakukan. Dan Anda juga tidak bisa memberikannya secara langsung ke orang lain. Pendekatan ini berbeda dari yang biasa kita kenal, yaitu uang kertas dan koin fisik.

Sebaliknya, mata uang tradisional dapat dipegang atau diberikan secara fisik kepada orang lain sebagai hadiah, pinjaman, atau pembayaran. Kemampuan untuk menyentuh, memegang, dan mentransfer mata uang fisik telah menjadi salah satu ciri utama uang selama berabad-abad.

Terdesentralisasi vs Tersentralisasi

Perbedaan utama lainnya antara cryptocurrency dan mata uang tradisional adalah bagaimana keduanya dikelola dan didistribusikan. Sebagian besar cryptocurrency yang mapan bersifat terdesentralisasi, artinya tidak ada individu atau kelompok yang memiliki kendali eksklusif atas protokolnya. Bahkan meme crypto sekalipun bersifat tersentralisasi.

Sebagai contoh, mata uang kripto seperti Bitcoin, meskipun ada sekelompok pengembang yang mengerjakan kode Bitcoin Core, keputusan mengenai versi kode yang digunakan ditentukan oleh operator node di seluruh dunia.

Proses penambangan yang memvalidasi transaksi di jaringan Bitcoin juga bersifat terdesentralisasi, dengan komunitas global yang berpartisipasi dalam konsensus Bitcoin. Sebaliknya, mata uang tradisional bersifat tersentralisasi. Kebijakan moneter ditentukan oleh pemerintah dan bank sentral, yang dapat memengaruhi ekonomi dan nilai nyata dari mata uang resmi.

Pandemi baru-baru ini memberikan contoh yang kuat. Ketika kekhawatiran kesehatan menyebar di seluruh dunia, pemerintah memberikan stimulus keuangan dengan meminjam dan membelanjakan uang. Efek samping dari tindakan ini muncul belakangan dalam bentuk kenaikan harga karena jumlah dolar yang lebih besar mengejar jumlah barang yang sama atau lebih sedikit.

Transparan vs Privat

Blockchain publik bersifat transparan. Semua transaksi dapat dilihat oleh publik, meskipun identitas kita di blockchain bersifat pseudonim. Penjelajah blockchain memungkinkan siapa pun melacak aliran cryptocurrency dan melihat alamat dompet yang terlibat dalam setiap transaksi.

Sebaliknya, mata uang tradisional umumnya bersifat privat. Tetangga Anda tidak akan tahu bagaimana Anda membelanjakan uang atau apa yang Anda beli kecuali diberitahu atau terlihat jelas, seperti mobil baru di garasi Anda. Namun, privasi ini terbatas ketika menggunakan uang elektronik untuk pembayaran.

Pedagang, institusi keuangan, dan pemerintah bisa melihat apa yang Anda beli dan dengan siapa Anda bertransaksi dalam banyak kasus. Oleh sebab itu, penggunaan uang kripto di Indonesia sebagai alat pembayaran tidak diperbolehkan, karena bisa digunakan untuk menghindari pajak atau pencucian uang.

Pasokan Algoritmis vs Dikelola Pemerintah

Mata uang kripto menggunakan berbagai mekanisme untuk mengelola pasokan. Dalam beberapa kasus, jumlah token yang dicetak bersifat tetap. Jika kontrak token tidak mendukung pencetakan tambahan, pasokannya dibatasi. Dalam kasus lain, algoritma atau dinamika pasar yang menentukan pasokan.

Sebagai contoh, ether (ETH), koin asli untuk blockchain Ethereum, menggunakan mekanisme dorong-tarik untuk menentukan pasokan. Protokol mencetak ether baru sebagai imbalan bagi mereka yang membantu memvalidasi transaksi dengan menjaminkan ETH mereka sebagai jaminan.

Namun, biaya dasar untuk jaringan, yang dibayar dalam bentuk ETH, secara otomatis dibakar dengan mengirimkannya ke alamat yang tidak dapat dipulihkan. Hasilnya adalah pasokan ETH yang relatif stabil.

Sebaliknya, permintaan pasar untuk pinjaman baru menentukan pasokan mata uang fiat, meskipun pemerintah bisa menggelembungkan pasokan dengan berbagai cara. Ini mencakup pinjaman dan pengeluaran yang berlebihan hingga devaluasi, yang membuat mata uang nasional hampir tidak bernilai.

Uang Zimbabwe - Mata uang kripto

Dilansir dari CNBC Indonesia, Zimbabwe telah mengalami krisis mata uang yang panjang, menyebabkan nilai mata uangnya jatuh drastis. Negara yang mengalami kesulitan finansial ini memperkenalkan mata uang baru pada April 2024 dalam upaya untuk menahan laju inflasi yang merajalela.

Kelebihan Mata Uang Kripto Dibandingkan Uang Tunai

Meskipun uang digital adalah uang yang tidak berwujud namun uang ini dibackup oleh fiat. Sedangkan crypto memiliki sifat tak berwujud membuat sulit dipahami bagi sebagian orang, ada beberapa keunggulan menarik dibandingkan dengan uang tunai. Keunggulan ini meliputi portabilitas, ketahanan terhadap inflasi, dan utilitas tambahan dalam banyak kasus.

Mari kita bahas lebih detail tentang kelebihan yang dimiliki mata uang kripto ini.

Aksesibilitas Global dan Tanpa Batas

Mengakses aset kripto Anda hanya memerlukan dompet kripto. Sebagian besar dompet kripto menggunakan frasa pemulihan atau seed phrase yang dapat digunakan untuk memulihkan dompet Anda. Banyak pemilik kripto menghafal frasa ini, memungkinkan mereka untuk membawa aset mereka ke mana saja di dunia tanpa mengungkapkan frasa pemulihan tersebut.

Selain itu, cryptocurrency mudah dikirim melintasi batas negara, Anda juga bisa melakukan konversi mata uang kripto ke rupiah jika ingin mengetahui seberapa banyak uang yang ingin Anda kirim. Konversi crypto ke rupiah ini bisa dilakukan secara manual berlandaskan harga crypto di DEX yang akan Anda gunakan.

Anda bisa mentransfer mata uang crypto hanya dengan menggunakan alamat dompet, Anda dapat mengirim kripto ke mana saja dan kapan saja di dunia ini. Banyak orang menggunakan kripto untuk mengirim uang kepada keluarga mereka di luar negeri. Selain cepat, biaya transaksi yang dikenakan juga sangat murah jika dibandingkan dengan wire transfer.

Ketahanan Terhadap Inflasi

Pasokan yang tetap atau dikendalikan secara algoritmis membuat mata uang kripto tahan terhadap inflasi, artinya pasokan cryptocurrency tidak bisa bertambah begitu saja dalam semalam. Namun, cryptocurrency tidak selalu menjadi lindung nilai terhadap inflasi dalam mata uang tradisional. Banyak aset kripto mengalami penurunan nilai setiap tahun.

Bahkan pemimpin pasar seperti Bitcoin mengalami penjualan besar-besaran selama pasar beruang kripto. Namun, beberapa orang menunjukkan korelasi antara pasokan uang dan harga Bitcoin, yang menunjukkan bahwa harga Bitcoin bergerak seiring dengan perubahan dalam pasokan uang M2.

Utilitas di Luar Transfer Nilai

Banyak cryptocurrency memberikan utilitas yang mendukung nilainya. Sebagai contoh, token Chainlink (LINK) digunakan untuk membayar oracle. Oracle Chainlink menyediakan data tepercaya dari luar blockchain, memungkinkan kontrak pintar menggunakan data tersebut sebagai kondisi.

Jika ini terjadi, maka lakukan itu. Utilitas tambahan ini membantu token LINK hampir menggandakan nilainya di paruh pertama 2024. Sebaliknya, nilai satu dolar tetap satu dolar, meskipun banyak barang dan jasa sekarang lebih mahal dalam dolar daripada sebelumnya.

Kekurangan Mata Uang Kripto Dibandingkan Uang Tunai

Cryptocurrency juga memiliki beberapa kekurangan dibandingkan dengan uang tunai. Mata uang kripto bisa sulit digunakan, dan harganya sangat fluktuatif ketika diukur dalam mata uang tradisional seperti mata uang rupiah digital. Salah satu tips cara investasi kripto yang baik sebelum Anda memutuskan, Anda juga perlu mempertimbangkan kekurangannya, seperti:

Ketidakstabilan Harga

Mereka yang membeli Bitcoin pada akhir 2020 atau sebelumnya melihat keuntungan yang mengesankan ketika BTC melonjak hingga mencapai titik tertinggi sepanjang masa lebih dari $69.000 pada 2021. Namun, pada akhir 2022, harga Bitcoin turun menjadi $15.500. Tahun 2023 menandai pemulihan, mendorong Bitcoin ke rekor tertinggi baru pada 2024.

Fluktuasi ini membuat transaksi dalam Bitcoin atau cryptocurrency lainnya menjadi sulit. Karena volatilitasnya, banyak individu dan bisnis enggan menerima kripto untuk pembayaran.

Kompleksitas Teknis

Uang tunai atau uang elektronik sangat mudah digunakan. Anda cukup membuka dompet atau e-wallet dan membayar dengan jumlah uang yang tepat dan menerima kembalian yang dapat Anda gunakan di kemudian hari.

Sebaliknya, dompet kripto tidak berfungsi seperti dompet tradisional. Dompet kripto adalah aplikasi yang menyimpan kunci pribadi untuk mengontrol cryptocurrency Anda di blockchain. Anda harus “menandatangani” setiap transaksi dengan dompet Anda untuk membuktikan bahwa Anda memiliki kunci pribadi.

Banyak orang masih belum akrab dengan konsep dompet kripto, dan meskipun beberapa pengembang berupaya membuatnya lebih mudah digunakan, uang tunai tetap menjadi cara termudah untuk membayar.

Risiko Keamanan dan Penipuan yang Meningkat

Transaksi mata uang kripto tidak dapat dibatalkan, yang menciptakan lingkungan di mana penipuan sering terjadi. Sebagai perbandingan, transaksi elektronik yang dilakukan dalam mata uang tradisional sering kali dapat dibatalkan, dibalik, atau setidaknya diselidiki.

Sifat hampir anonim dari cryptocurrency sering kali membuat tidak mungkin melacak pelaku transaksi penipuan. Dompet kripto juga membawa risiko keamanan. Sebagian besar dompet menggunakan seed phrase, versi kunci pribadi yang dapat dibaca manusia.

Ketika kunci atau seed phrase ini hilang, kripto yang diamankan oleh dompet tersebut tidak dapat diakses. Salah satu penambang Bitcoin awal kehilangan kunci ke bitcoin-nya dengan nilai diperkirakan sekitar $500 juta.

Haruskah Anda Menggunakan Crypto atau Mata Uang Tradisional?

Keputusan untuk menggunakan mata uang kripto atau uang tunai bergantung pada situasi tertentu. Meskipun semakin banyak pedagang yang menerima pembayaran cryptocurrency, namun mereka harus melakukan konversi mata uang kripto ke rupiah kripto terlebih dahulu.

Selain itu, kripto masih belum diterima secara luas. Mari kita lihat beberapa alasan utama mengapa harus menggunakan kripto dan mengapa harus menggunakan uang tunai.

Alasan Utama Menggunakan Crypto

Meskipun crypto belum sempurna untuk setiap situasi, ada beberapa manfaat yang sering kali dijadikan sebagai alasan untuk menggunakan uang kripto di Indonesia daripada uang tunai.

  • Lindung Nilai Inflasi – Cryptocurrency utama seperti BTC dan ETH dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi karena pasokan mereka yang terbatas atau relatif stabil.
  • Privasi – Crypto memungkinkan orang bertransaksi menggunakan alamat dompet sebagai identitas mereka. Sementara uang tunai (dalam bentuk uang digital) menawarkan privasi serupa dan mungkin lebih, namun transaksi kartu debit mengungkapkan identitas Anda kepada banyak pihak.
  • Pembayaran Hemat Biaya – Beberapa blockchain kripto memungkinkan pembayaran antara alamat dompet hanya dengan biaya sebagian kecil dari satu sen.
  • Portabilitas – Crypto dapat dikirim ke mana saja di dunia, dan pemegang crypto dapat membawa tabungan mereka dengan menghafal seed phrase yang memungkinkan mereka memulihkan dompet kripto mereka.

Alasan Utama Menggunakan Mata Uang Tradisional

Meskipun mata uang kripto menawarkan banyak manfaat, uang tunai masih memegang peran penting dalam banyak situasi. Berikut adalah alasan utama menggunakan mata uang tradisional.

  • Diterima Secara Luas – Uang tunai memiliki keunggulan dibandingkan kripto karena mata uang lokal diterima oleh pedagang lokal. Sebagai perbandingan, relatif sedikit pedagang yang menerima cryptocurrency di sebagian besar wilayah dunia.
  • Privasi (Saat Menggunakan Uang Tunai) – Uang tunai memungkinkan transaksi pribadi yang tidak dapat dilacak di blockchain. Namun, kartu debit yang memungkinkan Anda mengakses uang tunai di rekening bank mengorbankan privasi ini demi kenyamanan.
  • Perlindungan Transaksi Elektronik – Kartu debit yang mengakses uang tunai di rekening bank menawarkan perlindungan terbatas terhadap transaksi yang curang. Sebagai contoh, bank Anda mungkin menolak transaksi yang mencurigakan.
  • Nilai yang Stabil – Harga crypto sering kali berfluktuasi drastis ketika diukur dalam mata uang tradisional seperti USD. Meskipun mata uang fiat biasanya kehilangan nilai seiring waktu, nilainya tetap lebih stabil secara komparatif.

Apakah Crypto Akan Menggantikan Mata Uang Tradisional?

Kemungkinan besar mata uang kripto tidak akan menggantikan mata uang tradisional dalam waktu dekat di sebagian besar wilayah dunia. Meskipun mata uang digital adalah salah satu bukti perkembangan di suatu negara. Namun, kita mungkin akan melihat adopsi crypto yang lebih meningkat dan lebih banyak pedagang yang bersedia membayar biaya transaksi untuk menerimanya.

Banyak penyedia pembayaran memungkinkan konversi crypto ke rupiah, yang menghilangkan banyak risiko harga yang terkait dengan penerimaan pembayaran kripto. Namun, crypto telah menjadi alternatif yang populer terhadap mata uang lokal di beberapa bagian dunia di mana inflasi tinggi.

Sebagai contoh, banyak orang di Argentina dan Turki beralih ke crypto sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan mata uang tradisional yang nilainya menurun dengan cepat. Ketidakpastian regulasi masih membayangi pasar kripto, membatasi investasi di cryptocurrency.

Di AS, Securities and Exchange Commission (SEC) telah mengajukan tuntutan hukum terhadap bursa dan proyek kripto individu. Menurut Kabar Garut, SEC menuntut Ripple atas tuduhan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar.

Namun, aset tertentu, seperti Bitcoin dan Ethereum, tampaknya mendapat lampu hijau, sebagaimana dibuktikan oleh persetujuan baru-baru ini terhadap ETF (exchange-traded funds) Bitcoin dan Ethereum.

Kesimpulan

Mata uang kripto dan uang tunai memiliki perbedaan mendasar dalam bentuk, sifat, dan penerimaan. Cryptocurrency, yang berbentuk digital, menawarkan kemudahan dalam transaksi global serta perlindungan terhadap inflasi, namun memiliki risiko fluktuasi harga dan kompleksitas teknis yang lebih tinggi.

Di sisi lain, uang tunai memiliki penerimaan yang lebih luas dan memberikan privasi lebih dalam transaksi, meskipun nilai fiat tradisional cenderung menurun seiring waktu. Dalam penggunaan sehari-hari, keputusan untuk memilih antara cryptocurrency atau uang tunai bergantung pada situasi dan kebutuhan.

Cryptocurrency memberikan keuntungan berupa biaya transaksi yang rendah dan portabilitas global, namun kurang diterima secara luas. Uang tunai tetap menjadi pilihan utama dalam transaksi lokal karena stabilitas dan penerimaannya yang hampir universal di berbagai negara.

FAQs

Apa perbedaan utama antara mata uang kripto dan uang tunai?

Mata uang kripto berbentuk digital dengan kemudahan transaksi global, sementara uang tunai bersifat fisik dan lebih diterima secara luas.

Apa keuntungan menggunakan cryptocurrency dibandingkan uang tunai?

Cryptocurrency menawarkan biaya transaksi rendah dan perlindungan terhadap inflasi, namun kurang diterima secara luas dibandingkan uang tunai.

Kapan sebaiknya menggunakan uang tunai daripada cryptocurrency?

Uang tunai lebih cocok untuk transaksi lokal karena penerimaannya yang hampir universal dan stabilitas nilainya.

Referensi

Crypto News in numbers
editors
Authors List + 66 More
100k+
Tersedia ratusan berita dalam sebulan
100+
Artikel dengan berita terbaru setiap hari
8
Bertahun-tahun di Pasar
70
Penulis Tim Internasional