Penipu Korea Selatan ‘Menyamar sebagai Regulator untuk Menipu Korban Senilai $22,7 Juta’
Jaksa di Korea Selatan telah menuntut sekelompok penipu kripto yang diduga menyamar sebagai regulator untuk menipu korban dengan total senilai $22,7 juta. Kelompok ini terdiri dari empat pria berusia 40-an yang diduga menjadi otak di balik penipuan ini.
Mereka diklaim menargetkan para pengguna platform dengan meminta pembayaran sebesar $5.000 dalam bentuk stablecoin USDT. Jaksa percaya kelompok ini menjalankan platform perdagangan palsu bernama BISSNEX dan BDCDP, yang menyamar sebagai bursa saham dan kripto yang sah.
Penipu Korea Selatan Gunakan ‘Taktik Canggih’
Penyelidik menemukan bahwa kelompok tersebut menggunakan berbagai taktik canggih untuk menipu korban potensial. Mereka juga mengelola saluran YouTube dan grup obrolan di Naver Band, aplikasi obrolan populer di Korea Selatan.
Setelah berhasil menarik korban ke platform palsu, kelompok tersebut mengubah pendekatan. Mereka kemudian mengirimkan surat yang seolah-olah disetujui oleh Financial Supervisory Service (FSS) kepada para investor.
Money Today menerbitkan salinan surat tersebut yang tampaknya memuat segel resmi FSS dan tertanggal 16 April 2024, serta logo dari Korean National Police Agency. Surat tersebut ditujukan kepada para pengguna platform BISSNEX.
Taktik Menakut-nakuti?
Surat tersebut menyatakan bahwa FSS dan polisi sedang menyelidiki dugaan penipuan terkait kripto yang melibatkan BISSNEX dan seorang pria berusia 41 tahun. Surat tersebut menjelaskan bahwa pria ini telah mengundang ribuan investor untuk membuat akun perdagangan cryptoasset sejak November tahun lalu.
BISSNEX juga mengklaim bahwa pria ini melakukan transaksi ilegal di platform mereka.
Mereka memperingatkan para klien bahwa FSS dan polisi sedang menyelidiki kasus ini, dan platform tersebut berjanji untuk meluncurkan penyelidikan sendiri untuk membersihkan nama penggunanya.
Platform tersebut meminta para klien untuk membayar deposit sebesar 5.000 USDT yang dapat dikembalikan setelah penyelidikan selesai. Platform ini juga mengklaim telah membekukan dompet kripto yang terkait dengan pria berusia 41 tahun tersebut serta semua orang yang direkrutnya.
Pola Penipuan yang Berulang
Polisi mencatat bahwa taktik seperti ini sering digunakan oleh penipu terkait kripto di Korea Selatan. Banyak dari mereka yang meluncurkan bursa palsu, membekukan dompet, lalu menyamar sebagai regulator yang meminta “biaya investigasi” dalam bentuk kripto.
Jaksa juga menyatakan bahwa empat orang yang dituntut menyamar sebagai perusahaan ternama seperti Shinyoung Securities dan DB Financial Investment. Kelompok ini menggunakan buku tabungan palsu dan memposting foto uang tunai di saluran Band untuk menarik lebih banyak korban.
Para pejabat menambahkan bahwa kelompok ini juga mendistribusikan lebih banyak dokumen resmi palsu yang menyamar sebagai otoritas polisi dan FSS. Pengacara menyarankan pemerintah untuk memperketat regulasi mengenai ruang baca kripto yang berbasis di aplikasi obrolan.
Penyelidikan oleh jaksa di Suwon masih berlangsung. Kerugian yang ditimbulkan berpotensi terus bertambah, dengan beberapa korban yang melaporkan kerugian hingga 2 miliar won, dan total kerugian diperkirakan mencapai 50 miliar won.
Jika Anda tertarik dengan potensi keuntungan dari kripto baru, cek daftar coin baru yang akan launching. Temukan proyek yang berpotensi memberikan return tinggi sebelum orang lain. Jangan lewatkan kesempatan untuk berinvestasi di tahap awal!
Ingin tahu lebih lanjut tentang proyek crypto yang bisa memberikan keuntungan besar? Temukan informasi lengkapnya di crypto yang akan naik. Pelajari lebih dalam dan persiapkan strategi investasi Anda! Dapatkan juga update terbaru seputar dunia cryptocurrency hanya di grup Telegram Crypto News Indonesia. Bergabunglah sekarang dan jangan ketinggalan berita serta peluang investasi terbaru!
Tonton juga Berita Terbaru Crypto di Channel Cryptonews Indonesia
Jangan sampai ketinggalan
in numbers
