Short Bitcoin Senilai $368 Juta Picu Kekhawatiran – Apakah Harga Akan Anjlok?

Seorang whale telah membuka posisi short Bitcoin senilai $368 juta dengan leverage 40x, Sepertinya whale ini sedang bertaruh bahwa harga BTC akan turun menjelang pertemuan FOMC pada 19 Maret.
Short ini dibuka di harga $84.043, dan jika BTC melewati $85.592, posisi tersebut akan dilikuidasi, memicu kerugian besar. Saat ini, trader tersebut telah meraup $2 juta dalam keuntungan belum terealisasi, namun sudah mengeluarkan $200.000 untuk biaya pendanaan.
Para analis memperingatkan bahwa Bitcoin harus ditutup di atas $81.000 minggu ini untuk menghindari penurunan lebih lanjut. Meskipun Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, kejutan kebijakan yang hawkish dapat meningkatkan tekanan jual, menjadikan short ini sebagai potensi pemicu pergerakan besar di pasar.
Short Whale Memicu Ketidakpastian Pasar
Besarannya posisi short ini memperkuat sentimen bearish di pasar. Namun, saat ini Bitcoin tengah berkonsolidasi di sekitar $83.500, dan para trader sepertinya masih berhati-hati menjelang keputusan FOMC ini.
Jika BTC menembus $84.000, posisi short bisa mengalami likuidasi, mendorong harga naik ke $86.670 atau lebih tinggi. Sebaliknya, jika BTC gagal bertahan di atas $81.000, koreksi lebih dalam dapat terjadi, dengan potensi penurunan ke $79.900 dan $76.600. Semua mata kini tertuju pada pergerakan BTC selanjutnya.
Peringatan ECB: Risiko Crypto dari AS
Dilansir dari CCN, François Villeroy de Galhau, pejabat Bank Sentral Eropa (ECB), memperingatkan bahwa meningkatnya adopsi crypto di Amerika Serikat dapat menciptakan risiko keuangan global. Ia menyinggung krisis keuangan sebelumnya yang berasal dari AS dan menuduh regulator Amerika kurang berhati-hati.
Namun, Villeroy menepis kekhawatiran tentang krisis perbankan di Eropa, dengan menyatakan bahwa sistem keuangan Eropa tetap stabil. Ia juga menyerukan penguatan euro melalui kebijakan tabungan dan investasi yang lebih dalam.
Di sisi lain, sikap pro-crypto Donald Trump semakin meningkatkan optimisme pasar. Pemerintahannya telah membalikkan kebijakan penegakan hukum SEC terhadap perusahaan crypto dan memperkenalkan Strategic Bitcoin Reserve.
Meskipun peringatan Villeroy tidak terlalu berdampak pada harga BTC, kebijakan Trump justru semakin meningkatkan kepercayaan investor.
Pertarungan Bitcoin Landfill: Kalah Banding, Ajukan Kasus Hak Asasi?
Dilansir dari Cointelegraph, James Howells, seorang pekerja IT asal Inggris, kalah dalam bandingnya untuk mencari hard drive berisi 8.000 BTC (senilai $660 juta) yang terkubur di tempat pembuangan sampah. Pengadilan Banding Inggris memutuskan bahwa kasusnya tidak memiliki peluang keberhasilan yang realistis.
Selama lebih dari satu dekade, James Howells telah berjuang untuk mendapatkan kembali kekayaannya dalam bentuk Bitcoin (BTC) yang hilang. Ia berulang kali mencoba bernegosiasi dengan Dewan Kota Newport untuk mendapatkan izin menggali tempat pembuangan sampah, tetapi permintaannya selalu ditolak.
Sayangnya Dewan menolak untuk bertemu langsung dengan Howells. Pada 11 Oktober 2024, mereka menyatakan bahwa penggalian tidak mungkin dilakukan berdasarkan izin lingkungan yang berlaku karena akan berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
Tak menyerah, Howells kini berencana membawa kasusnya ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, dengan klaim bahwa hak kepemilikannya telah dilanggar. Apalagi tempat pembuangan sampah tersebut diperkirakan akan ditutup antara 2025 dan 2026, sehingga waktu Howells untuk menemukan Bitcoin yang hilang semakin menipis.
Howells menuduh dewan melanggar regulasi lingkungan dan mengklaim memiliki 100 bukti terverifikasi yang mendukung tuduhannya. Ia juga menuding bahwa tempat pembuangan sampah tersebut telah mencemari lingkungan dengan arsenik, asbes, amonium nitrat, dan gas metana.
Kasus ini semakin memperkuat narasi kelangkaan Bitcoin, karena koin yang hilang semakin mengurangi pasokan, yang berpotensi mendorong harga BTC lebih tinggi dalam jangka panjang.
Analisis Harga Bitcoin: Breakout atau Breakdown?
Saat ini, Bitcoin (BTC/USD) diperdagangkan di sekitar $83.500, berkonsolidasi dalam pola segitiga simetris pada grafik 2 jam. EMA 50 periode di $83.400 berfungsi sebagai support dinamis, menunjukkan ketidakpastian di pasar.

Jika prediksi Bitcoin berhasil menembus $84.000, likuidasi short bisa mendorong harga naik menuju $86.670, bahkan hingga $89.600. Namun, jika gagal bertahan di atas $83.500, BTC bisa menguji kembali $79.900, dengan potensi penurunan lebih lanjut ke $76.600.
Untuk saat ini, pergerakan BTC masih belum pasti, dengan keputusan FOMC kemungkinan besar akan menjadi pemicu pergerakan besar berikutnya.
BTC Bull: Raih Reward Bitcoin dengan Investasi Pada Presale Kripto Terpanas
BTC Bull ($BTCBULL) telah berhasil menarik perhatian sebagai token berbasis komunitas yang secara otomatis memberikan reward Bitcoin asli kepada pemegangnya saat BTC mencapai level harga tertentu. Berbeda dengan meme token biasa, BTCBULL dirancang untuk investor jangka panjang dengan insentif nyata, termasuk airdrop BTC dan peluang staking.

Staking & Peluang Penghasilan Pasif
BTC Bull menawarkan program staking berimbal hasil tinggi dengan APY 119%, memungkinkan pengguna mendapatkan penghasilan pasif. Saat ini, staking pool telah menarik 882,5 juta token BTCBULL, menunjukkan partisipasi komunitas yang kuat.
Update Terbaru Presale:
- Harga Presale Saat Ini: $0,00241 per BTCBULL
- Total Dana Terkumpul: $3,5 juta / Target $4,1 juta
Dengan permintaan yang terus meningkat, presale ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan BTCBULL di harga awal sebelum harga meme coin ini mengalami kenaikan secara signifikan.
Tonton Juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia






