8 Kejahatan Crypto Terburuk di Tahun 2025
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Di balik lonjakan tinggi dan jatuhnya nilai crypto selama setahun terakhir, dunia crypto juga diwarnai oleh berbagai tindak kejahatan.
Pasar bullish sering kali membuka peluang bagi pencuri oportunis. Data dari Chainalysis mengungkapkan bahwa dana curian mencapai lebih dari $2,2 miliar dalam 12 bulan terakhir.
Berikut ini adalah rangkuman kejahatan crypto yang menjadi sorotan utama di tahun 2025. Pola yang sering muncul? Banyak kasus kejahatan lama akhirnya menemukan keadilan.

1. Sam Bankman-Fried Dijatuhi Hukuman
Salah satu kejahatan crypto terbesar dalam sejarah terjadi ketika FTX runtuh, mengakibatkan miliaran dolar milik pelanggan hilang begitu saja.
Setelah melalui pengadilan yang memberatkan pada 2023, Sam Bankman-Fried (SBF) dinyatakan bersalah atas penipuan dan dijatuhi hukuman 25 tahun penjara pada bulan Maret.
Beberapa anggota lingkaran dalam SBF yang membuat kesepakatan dan bersaksi melawannya juga menerima hukuman mereka. Ryan Salame, Co-CEO FTX, bahkan mendapatkan hukuman yang lebih berat dari tuntutan jaksa, yaitu tujuh setengah tahun.
Caroline Ellison, mantan CEO Alameda Research sekaligus kekasih SBF, menerima hukuman dua tahun penjara. Namun, ia mendapat pujian atas bantuannya dalam mengungkap kasus ini.
Sebaliknya, beberapa eksekutif lainnya lolos dari hukuman penjara. Gary Wang, salah satu pendiri FTX, dan Nishad Singh, kepala bidang teknik, dibiarkan bebas.
SBF saat ini masih mengajukan banding atas hukumannya dari balik jeruji di Brooklyn. Laporan terbaru dari Forbes menyebutkan bahwa ia mulai menulis buku harian di penjara.
2. Kebangkrutan Terraform Labs
Setelah menyebabkan kerugian sebesar $40 miliar di pasar crypto pada tahun 2022 dan memicu pasar bearish yang membuat banyak perusahaan bangkrut, Terraform Labs dijatuhi denda $4,5 miliar oleh Securities and Exchange Commission (SEC).
Denda ini memaksa perusahaan tersebut untuk memulai proses kebangkrutan. Namun, masih banyak masalah yang belum selesai, terutama terkait dengan pendiri Terra, Do Kwon.
Ia saat ini berada di Montenegro setelah ditangkap karena menggunakan paspor palsu saat mencoba melarikan diri dari negara tersebut.
Do Kwon menghadapi tuntutan pidana dari AS dan Korea Selatan. Namun, proses ekstradisi ditunda karena ia mengajukan banding.

3. Angka ‘4’ untuk CZ
Changpeng “CZ” Zhao, CEO Binance, yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh besar dalam dunia crypto, kehilangan reputasinya tahun ini. Ia dijatuhi hukuman empat bulan penjara akibat mengaku bersalah atas pelanggaran pencucian uang pada tahun 2023.
Angka empat memiliki arti penting bagi CZ karena ia sering menggunakannya sebagai kode untuk mengabaikan “FUD, berita palsu, dan serangan.”
Meski demikian, banyak kritik yang mengatakan hukuman ini terlalu ringan. CZ akhirnya dibebaskan dari penjara berkeamanan rendah di California pada bulan September.
Tak butuh waktu lama bagi CZ untuk kembali tampil di sirkuit konferensi crypto, termasuk Binance Blockchain Week di Dubai dan Bitcoin Middle East and North Africa Conference di Abu Dhabi.
4. Alex Mashinsky Mengaku Bersalah
Setelah FTX dan Terraform Labs, kini giliran Celsius. Pendiri perusahaan crypto lending yang bermasalah ini, Alex Mashinsky, mengaku bersalah atas penipuan komoditas dan manipulasi harga token CEL.
Ia menghadapi hukuman hingga 30 tahun penjara, yang akan dijatuhkan pada April mendatang. Mashinsky menyatakan tidak akan mengajukan banding jika hukuman yang diterima lebih ringan dari ini.
Mashinsky mengakui bahwa dirinya memberikan “rasa aman palsu” kepada pelanggan dan bertanggung jawab penuh atas tindakannya. Ironisnya, meskipun sempat mengklaim bahwa “bank bukan teman Anda,” perusahaan yang ia pimpin juga ternyata tidak dapat dipercaya.

5. Kisah OneCoin yang Tak Kunjung Usai
Beberapa kejahatan crypto masih terus diusut bertahun-tahun setelah terjadi, seperti skema Ponzi OneCoin yang berlangsung antara 2014 dan 2016.
Pada April tahun ini, mantan pengacara OneCoin dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Salah satu kaki tangannya mendapatkan hukuman 10 tahun, bersama perintah untuk menyerahkan aset senilai $392 juta, sebuah kapal pesiar, dua Porsche, dan empat properti.
Namun, tokoh utama di balik OneCoin, “Cryptoqueen” Ruja Ignatova, tetap buron. Ia telah melarikan diri selama lebih dari tujuh tahun setelah menipu pelanggan sebesar $4,5 miliar.
Pemerintah AS menawarkan hadiah sebesar $5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. Sayangnya, laporan tahun ini menunjukkan bahwa Ignatova mungkin telah dibunuh.
6. Pelaku Pencucian Uang Bitfinex Dipenjara
Kasus lain yang akhirnya menemui titik akhir tahun ini adalah peretasan Bitfinex pada tahun 2016. Pasangan suami istri Ilya Lichtenstein dan Heather Morgan dijatuhi hukuman setelah mengaku mencuci miliaran Bitcoin yang dicuri.
Bitcoin yang mereka curi senilai $4,5 miliar saat mereka ditangkap, dengan $3,6 miliar berhasil disita oleh otoritas AS. Nilai BTC tersebut kini jauh lebih tinggi.
Lichtenstein dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena menggunakan teknik pencucian uang yang disebut sebagai “paling rumit” oleh Internal Revenue Service.
Sementara itu, Morgan, yang dikenal sebagai rapper amatir “Razzlekhan” atau “The Crocodile of Wall Street,” mendapat hukuman 18 bulan.
Kisah mereka kini menjadi subjek dokumenter Netflix, dan laptop yang menjadi kunci penangkapan mereka dipajang di Smithsonian Institute.
7. Operasi Destabilise
Tindakan keras terhadap jaringan kriminal yang menggunakan crypto untuk mencuci uang juga berlangsung tahun ini.
Operasi Destabilise yang dipimpin oleh detektif Inggris berhasil membongkar dua jaringan Rusia yang menggunakan aset digital untuk menyembunyikan kekayaan dan memindahkannya ke seluruh dunia.
Operasi ilegal ini melibatkan pengedar narkoba, pedagang senjata, peretas, hingga oligarki kaya yang memanfaatkan layanan mereka.

8. Peretasan Akun X SEC
Beberapa akun media sosial terkenal menjadi target peretasan tahun ini, tetapi yang paling berdampak adalah peretasan akun X milik SEC pada Januari.
Akun tersebut memposting pengumuman palsu tentang persetujuan Bitcoin ETF di AS, beberapa hari sebelum pengumuman resmi dibuat.
Belakangan diketahui bahwa akun ini tidak menggunakan autentikasi dua faktor. Pada Oktober, Eric Council Jr. dari Alabama ditangkap atas tuduhan konspirasi pencurian identitas dan penipuan akses perangkat.
Kejahatan crypto seperti runtuhnya FTX dan Terraform Labs menjadi pelajaran berharga bagi investor. Jika Anda ingin memahami cara membeli Bitcoin dengan aman, baca panduan lengkapnya di Cara Membeli Bitcoin. Dengan langkah-langkah yang jelas dan aman, Anda bisa memulai investasi crypto sekarang!
Tertarik dengan prospek Solana meskipun dunia crypto penuh tantangan? Lihat prediksi harga terbaru di Solana Price Prediction. Dapatkan wawasan lebih dalam untuk membantu Anda membuat keputusan investasi yang tepat!
Jangan lewatkan berita terbaru seputar dunia crypto langsung di ujung jari Anda. Bergabunglah dengan komunitas Telegram kami di Crypto News Indonesia. Dapatkan informasi terkini, analisis, dan prediksi harga setiap hari!