Pemilik Crypto di Amerika Serikat Prediksi Penegakan Hukum Berkurang, Namun Regulasi Semakin Ketat
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Penegakan hukum terhadap cryptocurrency di Amerika Serikat diperkirakan akan lebih longgar seiring dengan dimulainya pemerintahan baru Presiden terpilih dari Partai Republik, Donald Trump.
Pergeseran ini diyakini akan terjadi bersamaan dengan perubahan prioritas regulasi yang signifikan.
Pada sebuah konferensi hukum di New York, sejumlah pengacara senior pemerintah, baik yang masih menjabat maupun yang telah pensiun, mengungkapkan bahwa Departemen Kehakiman tetap akan memproses kasus-kasus terkait penipuan keuangan.
Meski demikian, fokus utama mereka kemungkinan akan diarahkan ke isu-isu terkait penegakan hukum imigrasi, yang menjadi salah satu janji kampanye utama Trump.
Scott Hartman, yang menjabat sebagai wakil kepala divisi sekuritas dan komoditas di Kantor Jaksa Amerika Serikat Manhattan, menjelaskan bahwa alokasi sumber daya untuk pengawasan kejahatan cryptocurrency akan dikurangi.
Ia menekankan bahwa sumber daya yang tersedia akan dialihkan ke sektor yang lebih menjadi prioritas pemerintahan baru.
Kasus Cryptocurrency Berprofil Tinggi
Hartman menyampaikan hal tersebut setelah kantornya berhasil menangani beberapa kasus besar, termasuk persidangan pendiri FTX, Sam Bankman-Fried.
Ia menyatakan bahwa meskipun pihaknya telah menangani banyak kasus penipuan penting, jumlah jaksa yang berkurang membuat regulator lain harus mengambil peran lebih besar dalam mengawasi sektor ini.
Dalam sebuah acara yang diadakan oleh Practising Law Institute, Hartman menyebutkan bahwa banyak kasus fraud yang ditangani setelah “crypto winter” pada tahun 2022.
Namun, perubahan kepemimpinan dan prioritas pemerintah diperkirakan akan berdampak pada strategi pengawasan di masa depan.
Perubahan lanskap regulasi cryptocurrency juga diperkirakan terjadi dengan rencana Trump untuk menunjuk Jay Clayton sebagai Jaksa Amerika Serikat baru di Manhattan.
Clayton, yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Securities and Exchange Commission (SEC) selama masa jabatan pertama Trump, dikenal dengan pendekatannya yang cenderung tidak agresif terhadap sektor cryptocurrency dibandingkan penggantinya, Gary Gensler.
Gensler selama masa kepemimpinannya di SEC telah memimpin tindakan tegas terhadap beberapa platform crypto besar, seperti Coinbase dan Binance, karena diduga tidak mematuhi persyaratan pendaftaran.
Namun, Trump telah menyampaikan keinginannya untuk mencopot Gensler dari jabatannya, sehingga banyak pihak di industri crypto melihat potensi perubahan besar dalam pendekatan regulasi ke depan.
CFTC Semakin Memperhatikan Aset Digital
Commodity Futures Trading Commission (CFTC), yang juga menjadi regulator utama dalam pengawasan cryptocurrency, telah menunjukkan perhatian yang meningkat terhadap aset digital dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur penegakan hukum CFTC, Ian McGinley, menyebutkan bahwa hampir setengah dari kasus yang ditangani oleh komisi tahun lalu terkait dengan cryptocurrency.
Meskipun demikian, McGinley menyampaikan bahwa tren ini kemungkinan tidak akan berlanjut di bawah pemerintahan baru. Ia menegaskan bahwa tindakan penegakan hukum hanya akan dilakukan pada kasus-kasus yang jelas melibatkan penipuan atau manipulasi pasar.
Kantor Jaksa AS Manhattan Fokus pada Kejahatan Keuangan
Kantor Jaksa Amerika Serikat di Manhattan dikenal sebagai salah satu lembaga terkemuka dalam menangani kasus-kasus kejahatan keuangan dan korupsi.
Meski demikian, ada kemungkinan prioritas mereka akan bergeser, mengingat fokus pemerintahan baru yang lebih terarah pada isu imigrasi.
Steve Peikin, yang sebelumnya memimpin divisi penegakan hukum SEC di bawah kepemimpinan Clayton, menyebut Clayton sebagai pilihan yang tepat untuk posisi Jaksa Amerika Serikat. Namun, ia juga mengakui bahwa perubahan fokus di Departemen Kehakiman tidak dapat dihindari.
Scott Hartman menekankan pentingnya sifat non-partisan dalam pekerjaan unitnya yang menangani kasus penipuan keuangan.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi pengurangan sumber daya lebih lanjut, yang dapat memengaruhi kinerja unitnya dalam menangani kasus-kasus besar.
Kritik terhadap Pendekatan SEC
Pendekatan “regulation-by-enforcement” yang diterapkan SEC dalam industri cryptocurrency telah menuai banyak kritik.
Para pelaku industri menganggap bahwa SEC gagal menyediakan kerangka regulasi yang jelas dan justru lebih memilih untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan besar dalam sektor ini.
Sebagai tanggapan, sebuah koalisi yang terdiri dari tujuh negara bagian di Amerika Serikat telah membentuk aliansi untuk menentang pendekatan regulasi SEC terhadap cryptocurrency.
Mereka menilai bahwa pendekatan tersebut tidak memberikan kepastian hukum yang diperlukan bagi perkembangan industri crypto di Amerika Serikat.
Ingin tahu peluang investasi crypto yang sedang berkembang? Temukan daftar lengkap crypto yang akan naik dengan potensi keuntungan besar di masa depan. Klik sekarang untuk mendapatkan informasi penting sebelum terlambat!
Sedang mencari investasi yang menjanjikan di awal proyek? Simak pilihan terbaik presale crypto yang memiliki prospek menjanjikan tahun ini. Klik dan temukan potensi besar sebelum harganya meroket!
Jangan ketinggalan kabar terbaru tentang dunia cryptocurrency. Bergabunglah dengan komunitas kami di Crypto News Indonesia melalui Telegram untuk berita dan update eksklusif. Klik dan jadilah yang pertama tahu tentang peluang baru!
Tonton juga Berita Terbaru Crypto di Channel Cryptonews Indonesia






