Uni Emirat Arab Memperkenalkan Strategi Implementasi CBDC
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.Uni Emirat Arab (UEA) sedang mempersiapkan mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk penggunaan ritel dan grosir. Demikian yang diumumkan oleh Bank Sentral UEA (CBUAE) pada hari Sabtu lalu.
Seperti yang dilansir Liputan 6, CBDC merupakan bentuk mata uang digital resmi yang diluncurkan oleh bank sentral suatu negara. Ini mirip seperti kripto, namun nilainya berdasarkan bank sentral dan setara dengan mata uang fiat negara.
CBDC mulai mengimplementasikan strategi dirham digitalnya melalui penandatanganan perjanjian pada tanggal 23 Maret dengan perusahaan R3 dan G42 Cloud. Perusahaan-perusahaan ini akan menyediakan infrastruktur dan teknologi untuk mata uang digital tersebut.
Implementasi oleh CBDC di UAE
Perusahaan R3 telah mengerjakan beberapa proyek Bank of International Settlements (BIS) sebagai pengembang teknologi CBDC terkemuka. Pada bulan Oktober lalu, G42 Cloud yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan induk AI G42, menjalin kemitraan dengan OpenAI untuk berkolaborasi dalam teknologi layanan keuangan.
Pernyataan pada akhir pekan lalu oleh CBUAE menyoroti bagaimana CBDC akan berkontribusi pada transformasi digital UEA. CBDC mengatasi masalah pembayaran, mempromosikan inklusi keuangan, dan mendukung transisi menuju masyarakat tanpa uang tunai.
The latest update to our CBDC Tracker shows that all of the founding members of BRICS are in the pilot phase of CBDC exploration.
New members–Saudi Arabia, Iran and the UAE–are also developing wholesale CBDCs.
Check out more of our takeaways: https://t.co/WORkdfYL09 pic.twitter.com/CBJHSVp5sg
— Atlantic Council GeoEconomics Center (@ACGeoEcon) March 25, 2024
Fase pertama dari implementasi UEA CBDC akan menandai salah satu dari sembilan inisiatif dalam Program Transformasi Infrastruktur Keuangan (FIT) CBUAE. Selain itu, nantinya akan ada tiga “pilar” yang akan dibangun dalam 12 hingga 15 bulan ke depan.
Bank akan segera meluncurkan mBridge, sebuah platform yang memungkinkan transaksi lintas batas secara real-time untuk perdagangan internasional. Dalam perkembangan terakhir, bank sentral berhasil melakukan transaksi lintas batas menggunakan dirham digital dan yuan digital China. Transaksi senilai $13,6 juta ini difasilitasi melalui mBridge.
Setelah itu, bank akan memulai proof of concept mereka melalui CBDC bridge dengan India. Reserve Bank of India telah membuat kemajuan teknologi yang signifikan untuk memastikan privasi CBDC yang sedang berkembang.
Terakhir, bank akan memulai proof of work pada kasus penggunaan CBDC domestik. Ini termasuk pembayaran ritel dan grosir. Padahal di masa lalu, banyak negara telah mengembangkan CBDC mereka sendiri hampir secara sembunyi-sembunyi.
Mengapa CBUAE Menginginkan Dirham Digital
Selain meningkatkan infrastruktur pembayaran, CBUAE juga bertujuan untuk melengkapi negara untuk masa depan “tokenized”. Ini dinilai akan memiliki potensi di masa depan di mana setiap orang menggunakan token berbasis blockchain untuk berbagai tujuan, baik keuangan maupun non-keuangan. Gubernur CBUAR, H.E. Khaled Mohamed Balama mengaku optimis dengan proyek ini.
Ia mengatakan bahwa “Perjalanan digitalisasi kami akan dipercepat dan inklusi keuangan akan dipromosikan. Kami sangat antusias untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan yang akan dibawa oleh CBDC kepada ekonomi dan masyarakat yang lebih luas.”
Di UEA, Bridge Tower Capital dan Deus X bekerja sama untuk menciptakan usaha patungan senilai $250 juta untuk membangun infrastruktur aset digital dan terjadi bulan lalu. BridgeTower Timur Tengah berfokus pada promosi adopsi kripto institusional di wilayah tersebut. Baca juga artikel kami lainnya mengenai crypto terbaik untuk dibeli tahun ini.