Tak Ada Alasan Bagi Michael Saylor untuk Segera Menjual Bitcoin
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.Ketua eksekutif dan salah satu pendiri MicroStrategy, Michael Saylor, menjalani wawancara dengan Katie Greifeld dari Bloomberg pada hari Selasa lalu. Pria yang dijuluki ‘Si Raja Kripto’ itu mengungkapkan bahwa tidak ada alasan untuk menjual Bitcoin miliknya dalam waktu dekat.
Dalam wawancara tersebut, Saylor mengatakan bahwa persetujuan ETF Bitcoin spot adalah gelombang pasang yang akan mengangkat semua kapal. Frasa metaforis tersebut dapat diartikan saat pasar membaik maka akan menguntungkan semua peserta.
“Ini adalah gelombang pasang dan akan mengangkat semua kapal.” ujar Saylor.
“Namun, jika Anda melihat apa yang dilakukan oleh ETF spot, mereka memfasilitasi transformasi digital modal. Setiap hari ada ratusan juta dolar modal mengalir dari ekosistem analog tradisional ke dalam ekonomi digital.”
“Saya akan membeli yang teratas selamanya, Bitcoin adalah strategi keluarnya,” sambungnya kepada Bloomberg.
Menurut laporan CNBC Indonesia, Persetujuan ETF Bitcoin spot pada Januari lalu memang membuat mata uang kripto kompak berwarna hijau. Laporan itu turut menyinggung analisa Standard Chartered yang memprediksi adanya arus masuk mencapai US$1 miliar dalam 3 bulan setelah ETF BTC disetujui.
Permintaan Terpendam untuk ETF Bitcoin
Ketua MicroStrategy itu sering berbicara di media dan baru-baru ini juga mengatakan hal yang sama dalam wawancara dengan CNBC. Ia mengatakan bahwa permintaan ETF Bitcoin sudah terpendam selama satu dekade lamanya.
“Sudah selama 10 tahun permintaan terpendam orang-orang terhadap ETF ini. Akhirnya, para investor arus utama dapat mengakses Bitcoin dan saya pikir itulah yang mendorong lonjakan modal di kelas aset,” paparnya.
Saylor juga membicarakan mengenai keadaan industri kripto saat ini, peluncuran ETF Bitcoin, peningkatan valuasi BTC, dan rencana masa depan.
Dalam wawancara tersebut, Saylor yang kini telah berusia 59 tahun, mengungkapkan bahwa MicroStrategy akan melakukan rebranding sebagai perusahaan pengembang Bitcoin.
Dia menjelaskan bahwa rebranding tersebut merupakan keputusan yang wajar. Sebab, perusahaannya memperoleh keberhasilan dalam strategi Bitcoin. Di samping itu, MicroStrategy juga menyandang status unik sebagai pemegang BTC yang diperdagangkan secara publik terbesar di dunia.
Michael Saylor menyoroti rencana untuk mengembangkan perangkat lunak, menghasilkan arus kas, dan memanfaatkan pasar modal. Rencana tersebut bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak Bitcoin bagi pemegang saham dan mendorong pertumbuhan jaringan BTC.
Kepemilikan BTC Saylor Mencapai $10 Miliar
Investasi Bitcoin yang dilakukan MicroStrategy telah meningkat melampaui angka $10 miliar. Perusahaan yang bermarkas di Virginia itu memiliki lebih dari 190.000 BTC saat harganya naik melewati $50.000.
Menurut Arslan Butt dari Cryptonews, pencapaian tersebut menegaskan kepercayaan MicroStrategy pada prospek jangka panjang Bitcoin dan kegunaannya sebagai lindung nilai inflasi.
Sejak bergabung dengan pasar Bitcoin pada Agustus 2020, portofolio BTC milik MicroStrategy telah berkembang secara signifikan. Bahkan, mereka melewati tantangan pasar bearish di awal tahun 2022 dengan sangat baik.
Meskipun sempat mengalami penurunan pendapatan dan keuntungan pada kuartal keempat 2023, MicroStrategy justru terus meningkatkan kepemilikan BTC mereka. Di bawah kepemimpinan Michael Saylor, perusahaan ini membeli 850 BTC tambahan seharga $37,2 juta hanya di bulan Januari 2024 lalu.
Optimisme pasar terhadap aset digital memang terus meningkat. Faktor tersebut turut memengaruhi kemunculan sejumlah proyek kripto baru yang sangat potensial di tahun 2024 ini. Baca artikel terkait kami tentang proyek kripto terbaru berikut.