Michael Saylor Borong 22.048 BTC Senilai $1,92 Miliar, Apa Strategi Selanjutnya?
Perusahaan yang dipimpin oleh Michael Saylor, Strategy (sebelumnya MicroStrategy), kembali menunjukkan dominasinya di pasar Bitcoin dengan membeli 22.048 BTC senilai $1,92 miliar dalam kurun waktu 24-30 Maret 2025.
Menurut pengumuman resmi pada 31 Maret, pembelian ini menggunakan dana hasil penjualan saham terbaru, termasuk saham biasa dan dua seri saham preferen.
Dengan transaksi terbaru ini, Strategy kini memegang 528.185 BTC, yang dibeli dengan total $35,63 miliar. Harga pembelian rata-rata dalam akuisisi terbaru ini adalah $86.969 per BTC, jauh di atas rata-rata keseluruhan perusahaan yang masih di angka $67.458 per BTC.
Langkah ini menegaskan bahwa Strategy belum menunjukkan tanda-tanda melambat dalam strategi akumulasi Bitcoinnya.
Bitcoin Berfluktuasi di Tengah Ketidakpastian
Pembelian besar-besaran ini terjadi di tengah fluktuasi harga Bitcoin yang cukup tajam sepanjang Maret. Setelah mencapai level tertinggi $94.000 pada awal bulan, Bitcoin kembali terkoreksi ke kisaran $81.780, turun sekitar 13% dari puncaknya.
Sentimen pasar sempat menguat setelah Donald Trump mengusulkan pembentukan “Strategic Crypto Reserve” pada 6 Maret, tetapi kemudian terkoreksi akibat aksi ambil untung dan ketidakpastian ekonomi global.
Menurut CoinMarketCap, Bitcoin tetap bergerak dalam pola volatil, sementara investor masih mencari kejelasan terkait regulasi dan aliran dana institusional.
Trump dan Regulasi Baru: Risiko Eksistensial Bitcoin Berakhir?
Bitwise CIO, Matt Hougan, menyebut bahwa kebijakan baru pemerintahan Trump dapat menghilangkan risiko terbesar terhadap masa depan Bitcoin.
Dalam kebijakan terbaru, pemerintah AS berencana menyimpan sebagian besar Bitcoin hasil sitaan sebagai bagian dari cadangan strategis dan bukan menjualnya di pasar.
Hal ini tentu berdampak pada Bitcoin, memberikan sinyal kuat bahwa Bitcoin mulai diakui sebagai aset strategis oleh pemerintah. Selain itu, hal ini juga dapat mempercepat adopsi Bitcoin di sektor publik dan swasta, sehingga memicu lebih banyak perusahaan mempertimbangkan Bitcoin dalam neraca keuangan mereka.
Di tingkat negara bagian, 23 negara bagian AS telah mengajukan lebih dari 40 rancangan undang-undang terkait cadangan Bitcoin, termasuk di Oklahoma, Missouri, Arizona, dan Kentucky.
Mengapa Strategy Terus Membeli Bitcoin?
Michael Saylor dan timnya tidak pernah menjual Bitcoin yang mereka beli, menjadikan Strategy sebagai pemegang Bitcoin korporat terbesar di dunia.
Ada dua alasan utama mengapa perusahaan terus menambah BTC di neraca mereka, yaitu:
- Bitcoin sebagai lindung nilai – Saylor melihat Bitcoin sebagai “emas digital”, yang lebih unggul dibandingkan aset lain dalam menghadapi inflasi dan ketidakstabilan ekonomi global.
- Strategi Manajemen Modal – Daripada menimbun uang tunai atau aset lain, Strategy menggunakan pasar modal untuk mengumpulkan dana dan membeli BTC, yang diyakini akan terus meningkat nilainya dalam jangka panjang.
Meskipun strategi ini berhasil sejauh ini, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Jika harga Bitcoin turun drastis, Strategy dapat mengalami kerugian besar di atas kertas.
Selain itu, karena perusahaan mengumpulkan dana dengan menerbitkan saham baru, investor lama bisa terdilusi kepemilikannya. Namun, bagi Saylor, risiko terbesar adalah tidak memiliki Bitcoin sama sekali.
Apakah Strategy Akan Kembali Membeli Bitcoin?
Jika melihat pola sebelumnya, ada kemungkinan besar bahwa Strategy belum selesai membeli Bitcoin.
Pada 24 Maret, perusahaan ini melewati tonggak 500.000 BTC, hanya beberapa hari setelah mengisyaratkan akan melakukan pembelian besar.
Berdasarkan data dari Saylortracker, keuntungan Strategy saat ini lebih dari 21% dari seluruh Bitcoin yang dimilikinya, dengan laba belum terealisasi sebesar $7,7 miliar.
Namun, pajak bisa menjadi tantangan baru, perusahaan mungkin harus membayar pajak penghasilan federal atas keuntungan yang belum direalisasi, menurut Undang-Undang Pengurangan Inflasi tahun 2022.
Menurut laporan The Wall Street Journal pada 24 Januari lalu, undang-undang tersebut menetapkan “pajak minimum alternatif perusahaan” di mana Strategy akan memenuhi syarat untuk tarif pajak 15% berdasarkan versi pendapatan perusahaan yang disesuaikan.
Namun, Internal Revenue Service (IRS) AS dapat membuat pengecualian karena masih ada kemungkinan pemerintahan Trump akan memberikan pengecualian pajak khusus untuk BTC dalam kebijakan pro-crypto mereka.
Apakah Strategy Akan Terus Mendominasi Pasar Bitcoin?
Dengan kepemilikan lebih dari 528.000 BTC, Strategy saat ini adalah pemegang Bitcoin terbesar di dunia di sektor korporasi. Perusahaan terus menggunakan pasar modal untuk mendanai akumulasi BTC, tanpa ada tanda-tanda melambat.
Saylor percaya bahwa Bitcoin adalah masa depan keuangan, dan terus memborong lebih banyak di setiap peluang koreksi harga. Namun, tantangan seperti regulasi pajak, volatilitas pasar, dan potensi dampak kebijakan Trump masih bisa mengubah jalannya strategi ini.
Tonton Juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia
Jangan sampai ketinggalan
in numbers
