Prediksi Harga Shiba Inu: SHIB Burn Merosot, Whale Mulai Kabur – Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

SHIB Hadapi Tekanan Serius dari Berbagai Arah
Mata uang kripto Shiba Inu (SHIB) saat ini tengah menghadapi tantangan besar yang mengancam stabilitas dan keberlanjutan proyeknya. Penurunan drastis dalam aktivitas on-chain, lemahnya efek deflasi dari mekanisme burn, dan aksi jual besar-besaran dari para whale menjadi faktor utama yang mengaburkan prospek jangka pendek SHIB. Dalam ekosistem yang bergerak cepat seperti crypto, sinyal ini tidak bisa diabaikan begitu saja.
Jika melihat volume transaksi, posisi SHIB sebagai meme coin kelas atas semakin diragukan. Dalam 24 jam terakhir, volume perdagangannya tercatat 80% lebih rendah dari Pepe, pesaing terdekatnya di sektor meme token. Hal ini membuat SHIB semakin tersisih dari percakapan tentang “crypto terbaik untuk dibeli saat ini.”
Tekanan juga datang dari sentimen pasar global. Ketidakpastian dalam perdagangan Amerika Serikat dan melemahnya data ketenagakerjaan turut menambah tekanan terhadap aset berisiko. Namun, SHIB terlihat lebih rentan dibandingkan token lain—hal ini memperlihatkan kelemahan mendasar yang selama ini mungkin tertutupi oleh hype semata.
Aksi Jual Whale dan Data Fundamental Semakin Mengkhawatirkan
Laporan terbaru dari Shibburn menunjukkan bahwa laju pembakaran token SHIB turun hingga 24%, dengan hanya 13,85 juta token yang berhasil dibakar dalam sehari. Nilai ini, jika dikonversi ke Rupiah dengan kurs terbaru (USD1 = Rp16.569), hanya setara dengan Rp2,94 juta. Jumlah tersebut terlihat sangat kecil jika dibandingkan dengan kapitalisasi pasar SHIB yang mencapai lebih dari Rp116 triliun.
Aktivitas ekosistem juga memperlihatkan pelemahan signifikan. Data dari DeFiLlama menunjukkan total value locked (TVL) di jaringan Layer-2 Shibarium turun sebesar 33% sepanjang tahun 2025, kini hanya menyisakan sekitar Rp37,6 miliar. Penurunan TVL mencerminkan hilangnya kepercayaan pengembang dan investor terhadap prospek jaringan tersebut.

Tak hanya itu, kepemilikan oleh whale juga menunjukkan tren penurunan. Menurut Santiment, total token SHIB yang dimiliki whale turun dari 743,8 triliun pada Februari menjadi 730 triliun. Penurunan ini menunjukkan adanya aksi distribusi besar-besaran yang biasanya menjadi sinyal awal dari pergerakan harga negatif, terutama ketika sentimen investor ritel ikut memburuk.

Analisis Teknikal Harga SHIB: Risiko Breakdown Semakin Nyata
Saat ini SHIB sedang menguji ulang garis support bagian bawah dari formasi bear flag yang mulai terbentuk sejak April. Secara teknikal, pola ini mengindikasikan bahwa reli pemulihan yang terjadi dari pertengahan April kemungkinan besar akan berbalik arah dan melanjutkan tren penurunan.

Indikator momentum memperkuat narasi ini. Relative Strength Index (RSI) terus bergerak ke zona bearish yang lebih dalam, menandakan dominasi tekanan jual di pasar. Di sisi lain, indikator MACD hampir mengalami death cross—yaitu kondisi ketika garis MACD turun melintasi garis sinyalnya, yang pada kerangka waktu tiga hari sering kali menjadi indikator penurunan jangka panjang.
Apabila formasi bear flag ini benar-benar terpatahkan, maka potensi penurunan harga SHIB mencapai 53% sangat terbuka. Target berikutnya diproyeksikan berada di sekitar Rp96,1 per token, yang sesuai dengan level ekstensi Fibonacci 1.618.
Meski demikian, wilayah harga Rp165 per token telah terbukti menjadi support historis yang kuat. Zona ini kemungkinan besar akan menjadi titik krusial dalam menentukan apakah pola bearish akan berlanjut atau justru tertahan.
Snorter Token ($SNORT): Solusi Cerdas di Tengah Ketidakpastian Meme Coin Besar
Ketika investor SHIB mulai cemas dan banyak yang terjebak menjadi exit liquidity akibat masuk terlambat, beberapa pemilik dana cerdas mulai melirik opsi baru dengan potensi pertumbuhan tinggi dan utilitas nyata. Salah satu proyek yang sedang mencuri perhatian adalah Snorter Token ($SNORT), yaitu kombinasi antara meme coin berbasis Solana dan trading bot otomatis yang dirancang untuk mengungguli pasar.

Alih-alih menanti harga SHIB pulih, semakin banyak investor muda beralih ke Snorter—meme coin bertema trenggiling yang memiliki alat bantu profesional untuk menyisir peluang pasar dengan cepat dan efisien. Snorter memposisikan dirinya bukan hanya sebagai proyek hype, tapi juga solusi nyata untuk memaksimalkan profit dari volatilitas pasar.
Tentang Snorter: Trenggiling Kripto yang Siap Mengguncang Dunia Trading
Snorter adalah proyek kripto yang menggabungkan karakter ikonik dari seekor trenggiling dengan kemampuan analisis dan eksekusi pasar real-time. Bot Snorter dapat digunakan langsung di Telegram, menjadikannya mudah diakses oleh semua kalangan, khususnya investor muda yang menginginkan solusi cepat, cerdas, dan berbasis teknologi.
Dengan slogan “Lepaskan Moncongnya”, Snorter hadir untuk menggantikan platform seperti Dextools, Raydium, bahkan trading manual. Eksekusi cepat, akses eksklusif ke token baru, biaya transaksi terendah di Solana, dan perlindungan MEV menjadikan Snorter unggul secara teknologi.
Fitur-Fitur Unggulan Snorter Bot
Snorter bukan sekadar bot biasa. Fitur-fiturnya dirancang untuk membantu investor melakukan aktivitas on-chain secara otomatis, aman, dan presisi. Beberapa fitur utama antara lain:
- Fast Sniper: Eksekusi super cepat pada token baru begitu listing.
- MEV Protection: Melindungi pengguna dari serangan sandwich dan frontrunning.
- Limit Order: Atur pembelian dan penjualan otomatis sesuai target harga.
- Copy Trading: Otomatis menyalin strategi trader profesional.
- Deteksi Honeypot dan Rugpull: Menghindari token scam dengan teknologi pendeteksi canggih.
- Stop-Loss Otomatis: Kendali risiko tanpa harus memantau pasar sepanjang waktu.

Roadmap Snorter: Dari Peluncuran ke Ekspansi Multi-Chain
Tahap 1 – Pengembangan Awal
- Riset pasar dan desain arsitektur bot
- Pembuatan smart contract dan audit
- Peluncuran situs dan whitepaper
Tahap 2 – Presale & Peluncuran Token
- Kampanye marketing global
- Beta testing komunitas
- Rilis bot di jaringan Solana
- Implementasi fitur bridge dan klaim token
Tahap 3 – Multi-Chain Expansion
- Integrasi EVM chain
- Fitur baru di Telegram
- Ekspansi ke berbagai blockchain dan pengembangan ekosistem
Tahap 4 – Fase Lanjutan
- API untuk developer
- Kemitraan DeFi
- Governance komunitas dan tata kelola DAO

SNORTENOMICS: Distribusi Token dan Rencana Ekosistem
Snorter memiliki total suplai sebanyak 500 juta token yang didistribusikan sebagai berikut:
- 25% untuk pengembangan produk
- 20% untuk marketing
- 20% untuk likuiditas bursa
- 10% untuk hadiah komunitas
- 10% untuk airdrop
- 10% untuk perbendaharaan
- 5% untuk hadiah staking

Cara Membeli Snorter Token ($SNORT)
Token $SNORT tersedia di jaringan Ethereum dan Solana, serta bisa dibeli menggunakan ETH, SOL, USDT, USDC, atau kartu kredit. Jika ingin berpindah jaringan, Anda bisa menggunakan Portal Bridge.
Langkah-langkah pembelian
- Hubungkan dompet Anda (MetaMask, Best Wallet, Trust Wallet, atau lainnya).
- Pilih jaringan dan jumlah token.
- Konfirmasi pembelian.
- Tambahkan token ke dompet Anda.
Staking Snorter: Raih Imbal Hasil 679% per Tahun
Snorter menawarkan program staking yang sangat menguntungkan bagi investor awal. Dengan tingkat imbal hasil saat ini mencapai 679% per tahun, para pemilik $SNORT dapat mengunci token mereka dan memperoleh penghasilan pasif secara otomatis.
Detail Staking:
- Hadiah saat ini: 9.51 $SNORT per blok ETH
- Total staking saat ini: 3.679.846 $SNORT
- Imbal hasil bersifat dinamis dan tergantung pada jumlah partisipan dalam pool
- Estimasi distribusi akan berlangsung selama 2 tahun dan hadiah dapat diklaim secara periodik
Rumus estimasi:
- Bulanan = % tahunan dibagi 12
- Harian = % tahunan dibagi 365

Program staking ini didukung oleh Web3Payments, menjamin transparansi, kecepatan transaksi, dan pengalaman pengguna yang optimal.
Perbandingan Snorter dengan Bot Kompetitor
Dalam ekosistem Solana, sudah ada beberapa bot trading yang dikenal publik. Namun, Snorter membedakan dirinya dengan fitur unik dan biaya lebih rendah:

Snorter juga satu-satunya yang menyatukan fitur-fitur ini dalam satu bot Telegram yang bisa digunakan siapa pun tanpa pengalaman coding.
Mengapa Snorter Adalah Presale Crypto Terbaik 2025?
Beberapa alasan utama mengapa $SNORT disebut sebagai presale crypto terbaik tahun ini:
- Utilitas Nyata – Bukan sekadar meme coin. Snorter memiliki fungsi praktis sebagai bot trading otomatis yang bisa langsung digunakan.
- Antarmuka Telegram – Akses instan tanpa perlu aplikasi tambahan.
- Kinerja Presale yang Kuat – Telah mengumpulkan lebih dari $453.207 atau sekitar Rp7,5 miliar dalam waktu singkat.
- Reward Staking Super Tinggi – Hingga 679% per tahun, jauh melebihi rata-rata proyek serupa.
- Tokenomics Transparan – Distribusi jelas, audit tersedia, dan pengembangan roadmap terarah.
- Multichain Access – Mendukung Ethereum dan Solana dengan bridge built-in.
- Dukungan Komunitas dan Influencer – Terus berkembang di Twitter, Instagram, dan Telegram.
- Sudah diaudit oleh Coinsult.

Cara Menjembatani Token Snorter (Bridge ETH ↔ Solana)
Snorter memfasilitasi migrasi token lintas jaringan melalui Portal Bridge. Proses ini sangat penting bagi investor yang ingin menikmati biaya lebih murah di Solana atau ingin mempertahankan aset mereka di Ethereum.
Langkah-langkah bridging:
- Hubungkan dompet Ethereum ke Portal Bridge.
- Pilih token $SNORT dan jaringan tujuan (Solana).
- Konfirmasi transaksi di jaringan Ethereum.
- Setelah selesai, tambahkan token wrapped di Solana ke dompet Anda.
Fitur ini menempatkan Snorter sebagai salah satu proyek paling fleksibel dalam hal integrasi lintas blockchain.
Catatan Akhir: Apakah SHIB Akan Bangkit atau Tenggelam? Inilah Langkah Cerdas Selanjutnya
Situasi yang dihadapi Shiba Inu saat ini menunjukkan kombinasi tekanan teknikal, distribusi whale, dan penurunan aktivitas ekosistem yang tidak bisa diabaikan. Burn rate yang stagnan dan penurunan TVL Shibarium memperjelas bahwa kekuatan komunitas saja tidak cukup menopang fundamental. Aksi jual oleh whale dan breakdown pola teknikal bear flag makin memperbesar risiko harga turun lebih dalam.
SHIB memang memiliki support historis di kisaran Rp165, namun jika formasi bearish saat ini terkonfirmasi, maka harga bisa anjlok hingga 53%. Dalam konteks ini, banyak investor mulai mempertimbangkan untuk diversifikasi, terutama ke proyek baru dengan potensi upside yang lebih menjanjikan. Di sinilah Snorter Token ($SNORT) muncul sebagai alternatif menarik—bukan sekadar meme coin, tapi alat bantu trading nyata di jaringan Solana.
Dengan fitur seperti Fast Sniper, MEV Protection, dan staking hingga 679% per tahun, Snorter memberikan utilitas nyata yang langka ditemukan pada token meme lainnya. Selain itu, antarmuka Telegram yang mudah digunakan dan roadmap multi-chain membuat proyek ini sangat cocok bagi investor pemula maupun berpengalaman. Ketika SHIB melemah, momentum justru berpihak pada token-token inovatif seperti SNORT.
Waktu adalah aset paling langka dalam crypto. Masuk lebih awal ke proyek seperti Snorter dapat memberi keuntungan berlipat jika kamu tahu memanfaatkannya. Dengan kapitalisasi pasar yang masih kecil dan dukungan komunitas yang terus berkembang, SNORT bisa menjadi salah satu presale crypto paling menguntungkan di 2025. Kini saatnya ambil langkah proaktif—gabung presale dan ikuti roadmap Snorter dari awal!
Cara Beli Snorter Mudah, Yuk Coba Sekarang!
Peluang jarang datang dua kali—terutama saat proyek baru seperti Snorter hadir dengan utilitas tinggi dan akses pembelian super mudah. Jika kamu tertarik mulai lebih awal sebelum token ini viral, jangan lewatkan panduan lengkap kami tentang cara membeli Snorter Token ($SNORT). Panduan ini cocok untuk pemula maupun pro yang ingin membeli lewat Ethereum, Solana, atau bahkan kartu kredit. Jangan tunggu hingga harganya melambung!
Prediksi Harga SNORT – Bisa Lebih dari 10x?
Dengan performa presale yang agresif dan staking reward mencapai 679% per tahun, banyak analis mulai memprediksi lonjakan harga SNORT setelah listing. Apakah SNORT bisa menjadi token 10x selanjutnya di tahun 2025? Cek prediksi harga Snorter terbaru di sini dan lihat target potensialnya dibandingkan dengan meme coin besar lainnya. Jangan biarkan FOMO mengalahkan kamu lagi!
Mengenal Snorter Lebih Dekat – Trenggiling Cerdas Dunia Kripto
Snorter bukan sekadar meme coin biasa—proyek ini hadir dengan trading bot Solana tercepat yang bisa langsung digunakan di Telegram. Jika kamu masih bingung apakah SNORT layak masuk portofoliomu, kenali lebih dalam apa itu Snorter dalam artikel eksklusif ini. Kamu akan paham kenapa banyak whale dan early adopter mulai mengalihkan dana mereka ke proyek ini. Jangan ketinggalan inovasi kripto terbaru yang sedang naik daun ini!
Join Grup Telegram Resmi Crypto News Indonesia
Ingin jadi yang pertama tahu soal presale menggiurkan seperti Snorter? Bergabunglah sekarang juga di Grup Telegram Resmi Crypto News Indonesia untuk mendapatkan kabar terkini, diskusi komunitas, dan sinyal-sinyal awal tentang proyek kripto yang sedang naik daun. Kami berbagi insight dari para ahli dan memberikan alert langsung ke HP-mu. Jangan sampai tertinggal gelombang bull market selanjutnya!