Penambang Kripto Rusia Mungkin Beralih ke Energi Terbarukan saat Larangan Regional Mulai Berlaku
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.Permintaan pasar kemungkinan akan mendorong para penambang kripto Rusia untuk menggunakan energi terbarukan.
Hal ini disampaikan oleh Alexey Zhikharev, Direktur Asosiasi Pengembangan Energi Terbarukan Rusia, pada 30 Desember lalu, seperti dilaporkan oleh RIA Novosti.
Masa Depan Karbon-Netral untuk Penambang Kripto Rusia?
Zhikharev menjelaskan bahwa “kebutuhan bisnis untuk netralitas karbon” dalam sektor penambangan kripto akan semakin meningkat di masa mendatang.
Menurutnya, karena perusahaan penambangan kini telah menjadi “bagian integral dari industri Rusia,” beralih ke sumber energi terbarukan adalah suatu hal yang tak terhindarkan.
“Dengan semakin banyaknya perusahaan industri yang menerapkan strategi pembangunan berkelanjutan untuk mendekarbonisasi produk mereka dan beralih ke pembangkit energi bebas karbon, perusahaan penambangan yang membutuhkan energi besar juga akan mengikuti langkah ini. Jika tidak, setiap token baru yang ditambang akan menghasilkan lebih banyak emisi, yang pada akhirnya berdampak negatif pada iklim,”
Alexey Zhikharev, Director, Renewable Energy Development Association
Larangan Regional: Tantangan Baru untuk Penambang Kripto
Namun, tantangan yang lebih mendesak bagi penambang kripto Rusia adalah serangkaian larangan regional yang mulai berlaku sejak tengah malam, tepat 1 Januari 2025.
Larangan ini diterapkan di 10 wilayah yang berada di bawah kendali Moskow dan akan berlaku hingga tahun 2031. Termasuk Dagestan, Ingushetia, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, Ossetia Utara, Chechnya, Donetsk, Lugansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Ada juga indikasi bahwa larangan tambahan dapat diberlakukan di daerah dengan jaringan listrik yang sudah terbebani.
“Salah satu pendorong utama bagi penambang Rusia untuk beralih ke pembangkit energi terbarukan sendiri adalah kebijakan larangan baru tersebut. “Larangan ini mencakup sebagian besar wilayah Rusia yang memiliki keterbatasan energi,”
Zhikharev
Ia juga mengungkapkan bahwa para pelanggan mungkin akan enggan membeli koin dari penambang Rusia jika mereka tetap bergantung pada bahan bakar fosil.
Zhikharev menegaskan bahwa permintaan pasar akan koin yang ditambang di fasilitas netral karbon akan terus meningkat.
Pembatasan Musiman di Siberia
Rusia juga memberlakukan pembatasan musiman akan diterapkan selama puncak konsumsi energi, berlaku mulai 1 Januari hingga 15 Maret 2025, dan setiap tahun dari 15 November hingga 15 Maret berikutnya.
Larangan ini berlaku di tiga wilayah Siberia yaitu Irkutsk, Buryatia, dan Zabaikalsky. Apalagi Irkutsk yang menjadi ladang penambangan crypto ilegal dikawasan Russia.
Awalnya, pemerintah mengusulkan larangan yang lebih luas mencakup 13 wilayah, termasuk Irkutsk yang merupakan pusat penambangan utama. Namun, versi final kebijakan ini adalah revisi dari proposal awal tersebut.
Sebagai langkah pengaturan, Rusia telah melegalkan penambangan kripto dengan menetapkan kerangka hukum yang mengatur hak dan kewajiban pelaku di sektor ini.
Presiden Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang ini sebagai dasar legalitas aktivitas penambangan kripto di Rusia.
Ketergantungan pada Energi Tidak Efisien
Saat ini, menurut Zhikharev, para penambang hampir sepenuhnya bergantung pada pembangkit listrik termal berbahan bakar fosil yang tidak efisien. Emisi karbon dioksida dari sektor ini diperkirakan sudah melebihi 10 juta ton per tahun.
Berdasarkan data dari Ember, sektor energi terbarukan di Rusia sebagian besar didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air peninggalan era Soviet.
Pembangkit ini menyumbang sekitar 17% dari total pasokan energi negara, sementara biomassa, pembangkit angin, dan tenaga surya hanya menyumbang porsi yang sangat kecil.
Sekitar 18% pasokan energi berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir, sementara 64% masih berasal dari bahan bakar fosil menurut statistik tahun 2023.
Kritikus menyebutkan bahwa emisi sektor energi Rusia adalah yang tertinggi keempat di dunia, dan rata-rata emisi per kapita di negara ini hampir dua kali lipat rata-rata global.
Dengan fakta ini, beralih ke energi terbarukan menjadi langkah penting bagi Rusia untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor penambangan kripto.
Rusia Adopsi Kripto untuk Mengatasi Sanksi
Presiden Vladimir Putin mengakui potensi Bitcoin dan menyebut kemunculannya sebagai perkembangan teknologi yang tak terelakkan. Bagi Rusia, cryptocurrency dipandang sebagai inovasi sekaligus strategi untuk mengurangi dampak sanksi dan ketergantungan pada dolar.
“Siapa yang bisa melarang Bitcoin? Tidak ada,” ujar Putin dalam Forum Investasi VTB, seperti dilaporkan oleh kantor berita TASS. Pernyataan ini menegaskan keyakinannya bahwa mata uang digital adalah langkah alami dalam perkembangan keuangan global.
Putin menambahkan bahwa instrumen keuangan ini akan terus berkembang tanpa terpengaruh oleh dominasi dolar.
Putin juga mencatat bahwa kebutuhan untuk menekan biaya dan meningkatkan keandalan sistem pembayaran menjadi pendorong utama pertumbuhan Bitcoin serta metode pembayaran digital lainnya.
Sikap ini mencerminkan perubahan kebijakan keuangan Rusia, di mana negara tersebut semakin mengadopsi mata uang kripto untuk menghindari pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat.