Strategi Penjualan XRP oleh CTO Ripple, David Schwartz

Last updated:
SEO, Editor, dan Penulis Konten
SEO, Editor, dan Penulis Konten
Aldi
Last updated:
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Cryptonews Indonesia telah meliput industri cryptocurrency selama lebih dari 10 tahun dengan standar editorial tinggi, menyajikan informasi akurat dan seimbang tentang cryptocurrency, blockchain, dan teknologi. Komitmen ini mencerminkan dedikasi kami terhadap informasi relevan di dunia aset digital. Pelajari lebih lanjut tentang Cryptonews.
Pengungkapan IklanKami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.

strategi penjualan xrp

Perusahaan blockchain terkemuka, Ripple, sering menghadapi kritik terkait penjualan token XRP yang terus meningkat. Pada 19 Mei, Chief Technology Officer (CTO) Ripple, David Schwartz, memberikan penjelasan mengenai alasan perusahaan melakukan penjualan XRP.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Ripple Labs, atau lebih akrab dikenal sebagai Ripple, adalah perusahaan swasta yang mengembangkan produk untuk bank dan perusahaan keuangan lainnya.

Produk utama mereka disebut RippleNet, dan merupakan jaringan pembayaran yang memungkinkan transfer cepat antar lembaga keuangan lintas batas negara

Kepemilikan XRP dan Strategi Rilis Escrow Ripple

Komentar Schwartz muncul sebagai respons terhadap thread yang mengkritik kepemilikan besar XRP oleh Ripple dan strategi penjualannya.

Laporan Q1 2024 Ripple menjelaskan bahwa kepemilikan XRP perusahaan terbagi menjadi dua kategori utama: XRP likuid yang tersedia di dompet Ripple dan XRP yang terkunci dalam akun escrow untuk rilis terkendali selama 42 bulan.

Pada 31 Maret 2024, Ripple memegang 4,8 miliar token XRP secara langsung, sedangkan 40,1 miliar XRP lainnya terkunci dalam escrow.

Sebagian dari XRP escrow dirilis setiap bulan, meskipun sebagian besar kemudian dikembalikan untuk mereset waktu escrow.

Schwartz menggambarkan penjualan tersebut sebagai satu-satunya cara yang layak bagi Ripple untuk mengakses likuiditas dari kepemilikan XRP tanpa harus membiarkan token tersebut mengendap tanpa batas waktu.

Perusahaan belum menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan atau meningkatkan penjualan secara signifikan.

Seorang peneliti kripto anonim yang dikenal sebagai Darkhorse menanggapi pengungkapan Schwartz tentang penjualan XRP Ripple dengan mendesak perusahaan untuk mempertimbangkan kembali strateginya.

Satu saran yang diberikan adalah menghentikan sementara penjualan untuk mengukur dampak harga.

Schwartz menekankan pentingnya transparansi dalam tindakan Ripple, dengan menyatakan bahwa manipulasi harga yang disengaja tidak etis.

Beberapa pengguna bertanya apakah Ripple akan mengubah pendekatannya di masa depan. Mereka juga menyarankan bahwa kepemilikan XRP yang besar oleh Ripple mungkin menghalangi pengembang membangun proyek di jaringan tersebut.

Namun, hal ini tidak terbukti. Seperti yang dilaporkan CryptoNews, transaksi di XRP Ledger meningkat 100% pada kuartal pertama 2024.

strategi penjualan xrp - grafik harga xrp

Sebagai kripto terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar, XRP diperdagangkan sekitar $0,50 per token, turun dari puncak terbaru sekitar $0,80.

Setelah tren harga naik dari Mei 2023 hingga April 2024, XRP telah mundur sekitar 22% dan saat ini menguji level support. Saat artikel ini ditulis, XRP ditradingkan di $0,517.

Kritik terhadap Sikap Agresif SEC terhadap Perusahaan Kripto

Pertarungan hukum Ripple dengan SEC terus berlanjut tanpa tanda-tanda akan berakhir. Dalam pengajuan terbaru, perusahaan blockchain tersebut menolak tuntutan regulator untuk denda sebesar $2 miliar, yang dianggap berlebihan dan sangat menghukum.

Ripple berargumen bahwa denda yang diminta oleh SEC tidak dapat dibenarkan karena tidak ada tuduhan perilaku ceroboh atau penipuan.

“Dalam kasus yang tidak ada tuduhan (atau temuan) ceroboh atau penipuan, dan di mana Ripple menang dalam isu-isu signifikan, tuntutan SEC hanyalah bukti lebih lanjut dari intimidasi berkelanjutan terhadap seluruh industri kripto di AS,” jelas Kepala Hukum Ripple, Stuart Alderoty.

SEC mendapat banyak kritik akhir-akhir ini atas tindakan kerasnya terhadap perusahaan kripto. Kepala Hukum Coinbase, Paul Grewal, meminta perusahaan kripto lainnya untuk mempertanyakan tindakan regulator sebelumnya, dengan mengutip kasus SEC terhadap Debt Box.

Grewal percaya bahwa penyimpangan SEC dari proses biasanya menimbulkan pertanyaan tentang validitas klaimnya dan kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang peluang investasi dalam cryptocurrency yang sedang naik daun dan berpotensi memberikan keuntungan besar, kunjungi artikel kami mengenai crypto yang akan naik. Artikel ini memberikan informasi terperinci dan analisis mendalam mengenai koin-koin yang memiliki prospek cerah di masa depan.

Jika Anda tertarik dengan daftar coin baru yang memiliki potensi tinggi untuk berinvestasi, baca artikel kami tentang daftar coin baru. Dapatkan wawasan terbaru dan temukan koin-koin baru yang bisa menjadi pilihan menarik untuk portofolio investasi Anda.

Don't miss out

Berita DeFi
ZachXBT Menuduh Crypto.com Mengkhianati Kepercayaan Komunitas atas Reissue 70 Miliar CRO
Alfin Fauzan
Alfin Fauzan
2025-03-25 14:51:41
Prediksi Harga
Bitcoin Whale Pindahkan $450 Juta saat BTC Mengincar $92.800, Didukung Momentum ETF
Sulastri
Sulastri
2025-03-25 13:47:45
Crypto News in numbers
editors
Authors List + 66 More
100k+
Tersedia ratusan berita dalam sebulan
100+
Artikel dengan berita terbaru setiap hari
8
Bertahun-tahun di Pasar
70
Penulis Tim Internasional