Laporan: Nigeria Terapkan Hukuman Lebih Berat untuk Penipuan Kripto
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Komisi Sekuritas dan Bursa Nigeria (SEC) mengusulkan perubahan pada Investment and Securities Act yang mencakup pemberlakuan hukuman lebih berat bagi pelaku penipuan terkait cryptocurrency.
Rancangan undang-undang tersebut mengatur hukuman berupa denda hingga $12.000 (20 juta Naira) atau penjara selama 10 tahun bagi pelanggar, sebagaimana dilaporkan dalam laporan terbaru.
Langkah tegas ini bertujuan memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan yang menggunakan istilah “cryptocurrency” untuk memanipulasi dan menipu investor. Peraturan baru ini diharapkan mampu mengurangi insiden penipuan yang merugikan banyak pihak.
Tantangan Nigeria dalam Mengatasi Penipuan Kripto
Nigeria dikenal sebagai salah satu pasar cryptocurrency terbesar di dunia. Namun, negara ini menghadapi tantangan besar karena reputasinya sebagai pusat penipuan yang sering merugikan investor dan menghambat pertumbuhan sektor cryptocurrency.
Aktivitas penipuan ini menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi masyarakat dan mencoreng citra Nigeria di mata dunia keuangan internasional.
Salah satu modus operandi yang paling sering terjadi adalah skema Ponzi yang menyamar sebagai platform investasi terpercaya.
Salah satu kasus terkenal adalah MMM Nigeria, yang runtuh pada tahun 2016 dan meninggalkan dampak besar bagi jutaan warga Nigeria.
Pemerintah juga mengalami kesulitan dalam mengatur industri kripto yang berkembang pesat, meskipun Nigeria menjadi salah satu ekonomi kripto dengan pertumbuhan tercepat secara global.
Pada bulan September 2023, Chainalysis, sebuah perusahaan intelijen kripto terkemuka, melaporkan bahwa Nigeria menduduki peringkat kedua secara global dalam tingkat adopsi cryptocurrency.
Selain itu, data menunjukkan bahwa Nigeria menjadi negara yang paling tertarik pada cryptocurrency berdasarkan volume pencarian Google untuk istilah seperti “cryptocurrency” dan “buy crypto”. Namun, regulator di Nigeria justru memperlihatkan sikap yang kurang mendukung perkembangan cepat ini.
Pada bulan yang sama, Komisi Sekuritas dan Bursa Nigeria (SEC) menyatakan bahwa Binance Nigeria Limited adalah entitas ilegal. Platform tersebut dianggap tidak terdaftar dan tidak berada di bawah pengawasan komisi.
Pada Februari 2024, salah satu penasihat presiden menyerukan larangan terhadap Binance, KuCoin, serta beberapa platform perdagangan kripto lainnya di negara ini.
Dua tahun sebelumnya, bank sentral Nigeria telah melarang lembaga keuangan yang diatur untuk memberikan layanan kepada bursa kripto di negara tersebut. Kebijakan ini menambah tantangan bagi pertumbuhan pasar cryptocurrency di Nigeria.
Perselisihan Hukum Binance Memburuk dan Merusak Reputasi Nigeria
Pada bulan Juni, Komite Koordinasi Industri Blockchain Nigeria (BICCoN) menyampaikan kekhawatirannya terkait perselisihan hukum yang sedang berlangsung antara Binance dan pemerintah Nigeria.
BICCoN, yang mewakili industri blockchain di Nigeria, mengimbau pemerintah untuk mengambil pendekatan yang seimbang dalam menyelesaikan konflik ini. Perselisihan hukum tersebut dinilai dapat memengaruhi ekosistem blockchain lokal serta reputasi internasional Nigeria.
Penahanan eksekutif Binance dan proses hukum yang berlangsung menciptakan ketidakpastian dan risiko. Hal ini dapat menghalangi investor serta mitra potensial untuk berinvestasi di sektor blockchain Nigeria, menurut Presiden BICCoN, Lucky Uwakwe.
Pada bulan yang sama, anggota parlemen AS, French Hill dan Chrissy Houlahan, mengunjungi Penjara Kuje di Nigeria untuk menemui Tigran Gambaryan, seorang eksekutif Binance yang ditahan.
French Hill mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi penahanan Gambaryan yang disebutnya sebagai penahanan tidak adil di penjara dengan kondisi buruk. Ia juga menyoroti masalah kesehatan yang dialami Gambaryan selama berada dalam tahanan.
Pada 14 Juni, pengadilan memutuskan bahwa Gambaryan dan Anjarwalla tidak bersalah atas tuduhan penggelapan pajak.
Baru-baru ini, semua tuduhan pencucian uang terhadap Gambaryan telah dibatalkan secara resmi oleh pemerintah Nigeria. Gambaryan ditahan pada Februari bersama koleganya, Nadeem Anjarwalla, saat melakukan kunjungan ke Nigeria.
Meskipun Anjarwalla berhasil melarikan diri, Gambaryan tetap ditahan di Pusat Penahanan Kuje.
Dapatkan rekomendasi koin micin potensial yang bisa memberikan keuntungan besar bagi portofolio Anda. Pelajari cara memilih investasi yang tepat dan hindari risiko! Kunjungi koin micin potensial untuk menemukan peluang terbaik.
Ingin terus update dengan berita dan informasi terbaru seputar cryptocurrency? Bergabunglah dengan grup Telegram resmi kami di Crypto News Indonesia. Jangan sampai tertinggal berita penting tentang peluang kripto yang menguntungkan!
Tonton juga Berita Terbaru Crypto di Channel Cryptonews Indonesia
Don't miss out
in numbers
