Norwegia Menuntut Empat Pria dalam Kasus Penipuan Investasi Crypto dan Pencucian Uang
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Otoritas Norwegia telah mendakwa empat pria yang diduga mengatur skema penipuan investasi crypto. Ribuan investor di seluruh dunia menjadi korban, dengan dana hasil kejahatan dicuci melalui saluran keuangan yang rumit, termasuk melalui akun firma hukum lokal.
Dalam pernyataan yang dirilis pada 16 Februari, Otoritas Nasional Norwegia untuk Investigasi dan Penuntutan Kejahatan Ekonomi dan Lingkungan (Økokrim) mengungkapkan bahwa skema ini berhasil mengumpulkan lebih dari 900 juta kroner Norwegia atau setara dengan $80 juta dari para investor yang tidak menyadari adanya praktik penipuan.
Joakim Ziesler Berge, jaksa negara di Økokrim, menyebut kasus ini sebagai salah satu investigasi penipuan terbesar dalam sejarah Norwegia.
“Kami percaya bahwa ini adalah kasus penipuan yang besar dan luas,” ujar Berge. “Korban berasal dari berbagai negara dan mengalami kerugian dalam jumlah besar, di mana sebagian besar dana akhirnya masuk ke tangan para terdakwa.”
Modus Penipuan Investasi dan Janji Palsu
Skema penipuan ini beroperasi antara Maret 2015 hingga November 2018. Para korban diyakinkan untuk berinvestasi dalam proyek yang diklaim sebagai bisnis yang sangat menguntungkan di sektor gas, pertambangan, dan real estate.
Para investor dijanjikan kepemilikan saham serta cryptocurrency yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut.
Namun, hasil investigasi Økokrim menunjukkan bahwa tidak ada investasi signifikan yang dilakukan. Keuntungan yang diberikan kepada investor awal berasal dari dana yang dikumpulkan dari investor baru, yang merupakan karakteristik utama dari skema Ponzi.
Presentasi promosi investasi ini dilakukan di berbagai acara besar di beberapa negara, memperluas jangkauan operasinya secara global.
Para korban juga didorong untuk merekrut teman dan keluarga mereka agar bergabung, yang semakin memperbesar skema penipuan ini.
Økokrim mengungkapkan bahwa lebih dari 700 juta kroner Norwegia atau sekitar $62 juta telah dicuci melalui akun klien sebuah firma hukum di Norwegia serta beberapa perusahaan berbasis di Asia.
“Penggunaan akun klien firma hukum serta struktur perusahaan di Norwegia dan luar negeri telah membuat pelacakan dana menjadi lebih sulit,” ungkap Økokrim.
Laporan dari penyiar nasional Norwegia, NRK, menyebutkan bahwa para terdakwa merupakan pria berkewarganegaraan Norwegia yang berusia antara 50-an hingga 70-an tahun. Mereka menghadapi tuduhan atas peran mereka masing-masing dalam operasi penipuan ini.
Tiga dari mereka didakwa sebagai pengumpul dana, sementara satu orang lainnya diduga bertanggung jawab dalam memfasilitasi pencucian uang.
Pengacara Pembela Klaim Kliennya Tidak Terlibat dalam Kasus Penipuan Crypto Norwegia
Christian Flemmen Johansen, pengacara salah satu terdakwa, menyatakan bahwa kliennya membantah semua tuduhan dan tidak memiliki keterlibatan dalam kasus ini.
Senada dengan itu, pengacara Ole Petter Drevland juga menyampaikan bahwa kliennya tidak memiliki tanggung jawab kriminal atas kasus tersebut.
Detail mengenai perwakilan hukum dari dua terdakwa lainnya belum tersedia saat laporan ini dibuat.
Persidangan dijadwalkan berlangsung di Pengadilan Distrik Oslo pada bulan September dan diperkirakan akan berlangsung selama 60 hari.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa industri crypto mengalami kerugian total sebesar $1,49 miliar sepanjang 2024 akibat serangan peretasan dan penipuan, yang menurun sebesar 17% dibandingkan tahun 2023.
Menurut laporan dari platform keamanan blockchain Immunefi, serangan peretasan menjadi penyebab utama kerugian ini, dengan total $1,47 miliar atau sekitar 98,1% dari total kehilangan yang terjadi dalam 192 insiden.
Skema penipuan crypto semakin marak dan bisa merugikan investor hingga miliaran rupiah. Jangan sampai terjebak investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar. Pelajari bagaimana memilih aset crypto yang potensial dan aman dalam artikel Crypto Terbaik untuk Dibeli Saat Ini – Jangan Sampai Salah Pilih!. Baca selengkapnya dan lindungi investasi Anda dari risiko yang tidak perlu!
Banyak investor kehilangan dana karena salah memilih aset crypto yang ternyata tidak memiliki prospek jangka panjang. Jangan hanya ikut-ikutan tren tanpa memahami potensi kenaikan harga aset tersebut. Temukan daftar Crypto yang Akan Naik dan Punya Potensi Keuntungan Besar sebelum terlambat. Klik sekarang dan maksimalkan peluang Anda di pasar crypto!
Update terbaru tentang dunia crypto sangat penting agar Anda tidak ketinggalan informasi penting yang bisa memengaruhi investasi. Banyak kasus penipuan, peretasan, dan proyek scam yang perlu diwaspadai. Bergabunglah dengan komunitas Crypto News Indonesia di Telegram untuk mendapatkan berita terbaru dan analisis mendalam langsung di ponsel Anda. Jangan biarkan diri Anda menjadi korban berikutnya—gabung sekarang!
Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia
Don't miss out
in numbers
