HTX Exchange Melewati Coinbase dalam Volume Perdagangan Spot
HTX (dahulu Huobi) mencapai pencapaian besar pada 27 Mei dengan melampaui Coinbase yang berbasis di AS dalam volume perdagangan spot harian untuk pertama kalinya.
Dilansir dari Liputan6.com, meskipun baru-baru ini mengalami peretasan dengan total kerugian 500 ether (ETH) senilai sekitar USD 8 juta atau setara Rp 123,2 miliar, HTX telah mengatasi masalah tersebut dan operasi perdagangan tetap berjalan seperti biasa.
Justin Sun, tokoh berpengaruh di balik blockchain TRON dan salah satu investor di HTX, mengumumkan pencapaian ini di X. Ia menyatakan bahwa HTX memperdagangkan cryptocurrency senilai $1,81 miliar dalam 24 jam, mengalahkan Coinbase yang mencapai $1,58 miliar.
HTX Exchange Mencatat Volume Perdagangan Spot $1,81 Miliar
For the first time, @HTX_Global has more spot trading volume than @coinbase. This is just the beginning, and we are just getting started. 🫡 pic.twitter.com/VeYHFCviHy
— H.E. Justin Sun 孙宇晨 (@justinsuntron) May 27, 2024
Data terbaru dari CoinGecko menunjukkan bahwa Coinbase telah merebut kembali posisi teratas. Dalam 24 jam terakhir, Coinbase memproses volume perdagangan sebesar $2,2 miliar, menjadikannya bursa crypto terbesar ketiga di dunia, di belakang Bybit dan OKX.
HTX memperdagangkan sekitar $2,1 miliar, menempatkannya di posisi di bawah Coinbase.
HTX, salah satu bursa cryptocurrency terbesar dan tertua di dunia, merayakan ulang tahun ke-10 pada September 2023. Untuk menandai momen penting ini, bursa tersebut mengganti nama dari Huobi menjadi HTX.
Proses rebranding ini menimbulkan kontroversi, dengan banyak pihak dalam komunitas crypto yang membandingkannya dengan bursa yang telah kolaps, FTX. Nama baru ini mengandung makna “H” untuk Huobi; “T” mewakili proyek blockchain Sun, Tron; dan “X” menandakan exchange.
Tonggak Terbaru HTX Exchange Dikaitkan dengan Tantangan Hukum Coinbase
Penurunan sementara dalam volume perdagangan spot Coinbase terjadi di tengah pertempuran hukum bursa tersebut di Amerika Serikat.
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengajukan gugatan terhadap Coinbase, menuduh bursa tersebut menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar.
Gugatan SEC mengklaim bahwa Coinbase gagal mendaftar sebagai broker, bursa sekuritas nasional, atau agen kliring, sehingga menghindari persyaratan pengungkapan regulasi yang dirancang untuk melindungi pasar sekuritas.
Today we charged Coinbase, Inc. with operating its crypto asset trading platform as an unregistered national securities exchange, broker, and clearing agency and for failing to register the offer and sale of its crypto asset staking-as-a-service program.https://t.co/XPG2gDkxtV pic.twitter.com/hCdVMw8B2v
— U.S. Securities and Exchange Commission (@SECGov) June 6, 2023
Coinbase telah membela praktik bisnisnya di pengadilan. Pertempuran hukum mencapai titik kritis pada Maret 2024 ketika pengadilan AS menolak permohonan Coinbase untuk menghentikan kasus SEC.
Putusan tersebut memungkinkan SEC untuk terus mengejar tuduhannya bahwa Coinbase mengoperasikan bursa, broker, dan agen kliring yang tidak terdaftar.
Coinbase mengambil langkah hukum strategis dengan mengajukan memorandum untuk mendukung banding sementara pada Mei 2024. Banding ini bertujuan untuk membatalkan keputusan pengadilan sebelumnya dan berpotensi mengurangi tekanan hukum terhadap perusahaan.
Awal bulan ini, masalah hukum bursa semakin dalam ketika pelanggan Coinbase mengajukan gugatan terhadap dua anak perusahaan tersebut karena berulang kali melanggar hukum sekuritas sejak Coinbase berdiri.
HTX Exchange telah menunjukkan potensi yang luar biasa dalam perdagangan crypto. Jika Anda tertarik dengan potensi keuntungan dari koin-koin baru lainnya, lihatlah daftar coin baru yang bisa menjadi pilihan investasi berikutnya di sini.
Pertumbuhan HTX ini juga menunjukkan bagaimana pasar crypto bisa berubah dengan cepat. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui koin kripto yang berpotensi naik dan dapat meningkatkan portofolio investasi Anda di sini.






