Mantan Eksekutif SoftBank Akshay Naheta Bergabung dengan Bakkt sebagai Co-CEO untuk Menghidupkan Kembali Platform Crypto
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Bakkt, platform crypto trading dan kustodian berbasis di Amerika Serikat yang tengah berjuang, menunjuk Akshay Naheta sebagai Co-CEO baru dalam upaya merevitalisasi bisnisnya.
Naheta, mantan eksekutif SoftBank, akan memimpin perusahaan bersama Andy Main, CEO saat ini. Pengumuman ini disampaikan melalui siaran pers pada 19 Maret.
Naheta memiliki pengalaman luas di sektor keuangan dan teknologi. Sebelumnya, ia mendirikan Distributed Technologies Research (DTR), sebuah perusahaan yang berfokus pada infrastruktur pembayaran global.
Bakkt Berencana Integrasi Teknologi DTR untuk Ekspansi Trading dan Brokerage
Bakkt berencana mengintegrasikan teknologi DTR ke dalam layanan trading dan brokerage mereka, dengan catatan mendapat persetujuan dari regulator.
Main optimis bahwa kehadiran Naheta akan membantu Bakkt berkembang dari sekadar penyedia teknologi dan likuiditas crypto menjadi platform trading dan pembayaran institusional berskala penuh.
Sebelumnya, saat masih di SoftBank, Naheta berperan penting dalam investasi senilai $4 miliar pada Nvidia di tahun 2017. Investasi ini menghasilkan keuntungan $3 miliar bagi SoftBank.
Ia juga terlibat dalam investasi di Arm Holdings, salah satu perusahaan semikonduktor terbesar di dunia.
Namun, sejak melantai di bursa melalui merger SPAC pada tahun 2021, Bakkt mengalami kesulitan besar. Harga sahamnya telah anjlok lebih dari 62% sepanjang tahun ini.
Beberapa klien utama juga meninggalkan platform ini, termasuk Bank of America dan Webull.
Kehilangan klien besar menjadi pukulan berat bagi pendapatan Bakkt.
Bank of America sebelumnya menyumbang 17% dari pendapatan layanan loyalitas Bakkt dalam sembilan bulan hingga 30 September 2024.
Sementara itu, Webull berkontribusi 74% terhadap pendapatan layanan crypto Bakkt pada periode yang sama.
Kondisi ini semakin meningkatkan kekhawatiran investor, terutama setelah Bakkt dua kali menunda konferensi laporan keuangan, yang akhirnya dijadwalkan ulang pada 19 Maret.
Didirikan pada tahun 2018 oleh Intercontinental Exchange (ICE) yang memiliki 55% saham Bakkt dan mengoperasikan New York Stock Exchange, perusahaan ini kini menghadapi pengawasan ketat terkait stabilitas keuangannya.
Bakkt Terancam Gugatan Class-Action di Tengah Gejolak Pasar
Ketidakstabilan yang terjadi di sekitar Bakkt menarik perhatian hukum.
Dalam pekan ini, firma hukum Law Offices of Howard G. Smith mengumumkan adanya potensi gugatan class-action terhadap Bakkt, dengan tuduhan pelanggaran terhadap undang-undang sekuritas federal.
Gugatan ini mengklaim bahwa hilangnya kemitraan utama, ditambah dengan penundaan laporan keuangan, berkontribusi pada anjloknya harga saham Bakkt dan merugikan investor.
Fluktuasi harga saham bukanlah hal baru bagi Bakkt.
Pada November 2024, harga sahamnya sempat melonjak lebih dari 162% hingga mencapai $29,71 setelah beredar laporan bahwa perusahaan media milik Donald Trump sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Bakkt.
Sebelumnya, ICE juga dilaporkan mempertimbangkan untuk menjual atau merestrukturisasi Bakkt menjadi entitas yang lebih kecil.
Tantangan semakin bertambah ketika NYSE memberikan peringatan kepada Bakkt pada Maret karena sahamnya tetap berada di bawah $1 selama 30 hari perdagangan berturut-turut.
Pada November 2023, Bakkt Holdings mengumumkan rencana ekspansi ke pasar internasional dan domestik.
Sebagai marketplace aset digital, Bakkt menargetkan pengembangan layanan cryptocurrency di berbagai pasar global, dengan fokus pada kemitraan yang sudah ada serta klien baru.
Namun, perusahaan ini masih memiliki lisensi regulasi yang bernilai tinggi, termasuk BitLicense dari New York.
Langkah Berikutnya Setelah Perubahan di Bakkt
Bakkt tengah melakukan transformasi besar dengan kepemimpinan baru dan integrasi teknologi DTR. Investor dan pengguna platform perlu memahami dampaknya terhadap layanan trading dan brokerage. Perubahan ini berpotensi membawa arah baru bagi pasar crypto institusional.
Para trader yang menggunakan Bakkt harus memantau perkembangan regulasi terkait platform ini. Proses integrasi teknologi DTR akan menentukan seberapa kompetitif Bakkt ke depannya. Investor institusional juga akan mempertimbangkan langkah-langkah Bakkt dalam menjaga likuiditasnya.
Ketidakpastian masih menyelimuti nasib Bakkt setelah kehilangan beberapa klien besar. Saham yang terus anjlok membuat investor mencari strategi untuk menghadapi risiko pasar. Perkembangan lebih lanjut mengenai strategi bisnis Bakkt akan sangat memengaruhi kepercayaan pasar.
Kepemimpinan baru di Bakkt bisa membawa dampak besar pada harga Bitcoin dan aset crypto lainnya. Investor cerdas sudah mulai mempersiapkan strategi untuk memanfaatkan peluang ini. Jangan sampai tertinggal dalam tren pasar yang bisa menguntungkan di masa depan. Pelajari cara membeli Bitcoin dengan aman dan cepat di sini sebelum harga naik lebih tinggi!
Crypto semakin menjadi bagian penting dalam investasi global, dan perubahan di Bakkt bisa memengaruhi pasar secara keseluruhan. Dengan memahami cara mendapatkan crypto, investor bisa lebih siap menghadapi perubahan harga yang cepat. Jangan biarkan peluang investasi berlalu begitu saja. Simak panduan lengkap cara membeli cryptocurrency di Indonesia dengan mudah dan mulai investasi hari ini!
Pasar crypto selalu bergerak cepat, dan informasi terbaru sangat penting bagi investor. Dengan bergabung di komunitas yang tepat, Anda bisa mendapatkan insight eksklusif tentang perubahan besar seperti yang terjadi di Bakkt. Jangan lewatkan berita terbaru, analisis mendalam, dan diskusi bersama komunitas investor lainnya. Bergabung sekarang di Crypto News Indonesia di Telegram untuk tetap update!
Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia






