Pemerintah Ethiopia Sedang Menggali Potensi Pertambangan Kripto Melalui Kesepakatan Baru Dengan Pusat Data di Hong Kong.
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.Ethiopia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Data Centre Service, anak perusahaan dari Hong Kong’s West Data, untuk membangun proyek infrastruktur penambangan data senilai $250 juta di negara tersebut.
Menurut Voi.id, Ethiopia saat ini menjadi surga bagi penambang asal Tiongkok. Hal ini karena pemerintah Ethiopia mendorong serta mendukung industri kripto apalagi biaya listrik di negara ini termasuk yang terendah di dunia.
Pusat data menyediakan fasilitas untuk menjadi tuan rumah bagi operasi penambangan Bitcoin berskala besar. Langkah terbaru dari negara Afrika Timur ini muncul ketika banyak perusahaan penambangan kripto asal Tiongkok mulai berpindah ke sana setelah adanya tindakan keras dari pemerintah Tiongkok terhadap kripto pada tahun 2021.
Hong Kong yang merupakan wilayah semi-otonom dari Tiongkok ini telah lebih terbuka terhadap kripto, meskipun kedua pemerintah ini memiliki hubungan yang erat.
Menurut Reuters, Ethiopian Investment Holdings mengumumkan kesepakatan tersebut kemarin melalui LinkedIn, meskipun akun tersebut kemudian menghapus rincian nilai kesepakatan atau rekanannya.
#Ethiopia makes data center deal with #Hong_Kong company, may start mining
The Ethiopian government has entered into a partnership with a Hong Kong data center operator. According to reports, #Bitcoin mining will be among the activities the sides develop together.
State-owned… pic.twitter.com/Q5UdLC33aW
— Addis Standard (@addisstandard) February 16, 2024
Kesepakatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan pelatihan AI di seluruh Ethiopia.
Para Penambang Menyukai Ethiopia
Ethiopia mulai menyambut para penambang sejak tahun 2022, meskipun perdagangan kripto tetap dilarang. Operasi penambangan yang didirikan di sana dengan memanfaatkan biaya energi yang lebih murah. Dan ini menjadi lebih menarik apalagi menjelang Bitcoin Halving yang akan terjadi pada tanggal 19 April nanti.
Halving mengacu pada peristiwa empat tahunan yang telah ditentukan sebelumnya dalam kode Bitcoin ketika hadiah untuk penambang Bitcoin dikurangi setengahnya. Hal ini akan memaksa perusahaan penambang bitcoin besar untuk meningkatkan dan memperluas kapasitas penambangan mereka agar tetap menguntungkan.
Tekanan pasokan secara global ini secara historis terbukti mendorong kenaikan harga Bitcoin.
Banyak penambang melihat Ethiopia sebagai tempat yang menarik untuk membuka usaha karena kebijakan pemerintah yang ramah. Apalagi biaya energi di negara ini termasuk yang paling murah di dunia. Hal ini berkat melimpahnya tenaga air dan sumber energi terbarukan lainnya di sana.
Bendungan Grand Ethiopian Renaissance baru-baru ini meningkatkan kapasitas pembangkit listrik Ethiopia menjadi 5,3 gigawatt. Sumber energi ini 92% di antaranya tentu berasal dari sumber tenaga air.
Menurut berita Bloomberg minggu lalu, seorang eksekutif senior di Bitmain, yang merupakan perusahaan pemasok perangkat keras pertambangan global terkemuka. Ia mengatakan bahwa Ethiopia mungkin akan segera menyaingi kapasitas produksi Texas dalam beberapa tahun ke depan.
Apalagi negara ini sedang membangun sejumlah proyek infrastruktur pembangkit listrik yang masih dalam tahap pengerjaan.
Texas adalah pemimpin global dalam operasi penambangan Bitcoin, menyumbang 28,5% dari tingkat hash AS. Sebuah ukuran yang mengindikasikan total daya komputasi yang dikhususkan untuk penambangan Bitcoin di seluruh dunia. AS sendiri menyumbang sekitar 40% dari tingkat hash global.
Bagi Anda yang tertarik dengan crypto dan masih bingung menentukan crypto apa yang akan dibeli, jangan lupa baca artikel kami yang lain tentang cryptocurrency terbaik untuk dibeli saat ini.






