Elon Musk vs. OpenAI – Dilema Kredibilitas ICO
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Elon Musk, seorang miliarder yang menjabat sebagai CEO Tesla dan salah satu pendiri OpenAI, dilaporkan menolak ide dari CEO OpenAI, Sam Altman, yang ingin meluncurkan cryptocurrency token pada awal tahun 2018.
Musk memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat merusak reputasi OpenAI secara signifikan di mata publik.
Dokumen terbaru yang diajukan ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara California mengungkapkan bahwa Musk secara tegas menolak gagasan Initial Coin Offering (ICO).
Ia menyebut langkah itu sebagai keputusan yang “berisiko tinggi” dan dapat mencoreng kredibilitas perusahaan.
Kekhawatiran Elon Musk terhadap Dampak ICO pada Reputasi
Dokumen pengadilan yang dirilis pada 14 November menunjukkan bahwa Musk sangat khawatir dengan risiko reputasi yang dapat timbul dari peluncuran ICO.
Musk menyatakan bahwa meluncurkan ICO dapat mengakibatkan kerugian besar bagi kredibilitas OpenAI dan semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
Proposal peluncuran ICO dari Altman diajukan beberapa bulan setelah diskusi tentang rencana transisi OpenAI dari model nonprofit ke entitas berorientasi profit.
Tim hukum Musk mengungkapkan bahwa pada September 2017, Altman bersama Greg Brockman, yang kini menjabat sebagai presiden OpenAI, mengajukan ide perubahan tersebut. Musk menolak gagasan tersebut dengan menyatakan keberatan yang tegas.
Musk menegaskan bahwa OpenAI harus tetap berkomitmen pada statusnya sebagai organisasi nonprofit atau memilih untuk memulai usaha baru secara mandiri.
Ia menuliskan pernyataan kepada Altman dan Brockman bahwa ia tidak akan lagi mendanai OpenAI tanpa komitmen tegas untuk tetap menjadi nonprofit.
Musk merasa bahwa memberikan pendanaan tanpa kepastian hanya akan menjadikannya seperti memberikan dukungan gratis kepada startup lain.
Perselisihan Hukum antara Elon Musk dan OpenAI
Hubungan hukum antara Elon Musk dan OpenAI semakin memanas pada awal tahun 2023. Pada bulan Februari, Musk menggugat OpenAI dengan tuduhan bahwa organisasi tersebut telah melanggar komitmen awalnya untuk tetap sebagai entitas nonprofit.
Gugatan tersebut sempat terlihat selesai pada bulan Juni, tetapi Musk melanjutkan langkah hukum pada bulan Agustus dengan tuduhan tambahan.
Musk menuding bahwa Altman dan Brockman berupaya mengambil keuntungan pribadi melalui perubahan arah OpenAI, yang ia nilai merugikan misi asli organisasi tersebut.
Dokumen pengadilan juga menyatakan bahwa setelah Musk menolak proposal ICO, Altman dan Brockman mulai menyusun strategi untuk mengubah OpenAI menjadi entitas profit guna mendapatkan pendanaan.
Tim hukum Musk menggambarkan langkah tersebut sebagai skema untuk memperkaya diri dengan cepat.
Kasus Dogecoin dan Hubungan dengan Elon Musk
Pada hari yang sama ketika dokumen pengadilan diajukan, gugatan hukum lain yang melibatkan Elon Musk berhasil diselesaikan. Kasus class-action tahun 2022 yang menuduh Musk memanipulasi harga Dogecoin dihentikan oleh para penggugat.
Laporan menyebutkan bahwa para penggugat setuju untuk tidak melanjutkan gugatan hukum lebih lanjut terhadap Musk maupun Tesla. Penyelesaian ini menutup salah satu permasalahan hukum besar yang telah menarik perhatian publik selama bertahun-tahun.
Dogecoin Mencapai Puncak Tertinggi Baru
Di tengah berakhirnya kasus hukum, Dogecoin tetap menjadi bagian penting dari reputasi publik Elon Musk.
Harga cryptocurrency ini mengalami kenaikan tajam dalam seminggu terakhir, dengan lonjakan lebih dari 83% hingga mencapai nilai $0,36. Peningkatan harga tersebut didorong oleh perkembangan politik dan ekonomi global baru-baru ini.
Keterkaitan Musk dengan Dogecoin semakin kuat setelah ia ditunjuk sebagai salah satu pemimpin dalam Department of Government Efficiency (D.O.G.E.).
Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, yang secara tidak langsung memberikan pengakuan kepada Dogecoin dalam wacana politik arus utama.
Misi DOGE dalam Reformasi Pemerintahan
Departemen baru yang diberi nama DOGE memiliki misi untuk memberikan panduan dan saran eksternal kepada pemerintah Amerika Serikat.
Departemen ini akan bekerja sama dengan Gedung Putih dan Kantor Manajemen dan Anggaran untuk menerapkan reformasi struktural.
Fokus utama DOGE adalah mengatasi inefisiensi dalam pengelolaan anggaran tahunan pemerintah federal yang mencapai $6,5 triliun.
Departemen ini juga akan mempromosikan pendekatan kewirausahaan dalam operasional pemerintahan guna meningkatkan efisiensi dan transparansi.
Tertarik mengetahui lebih banyak tentang coin baru yang akan launching? Temukan informasi lengkap tentang aset digital terbaru dan bagaimana memanfaatkan peluang investasi di sini. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk masuk lebih awal ke dalam tren cryptocurrency terbaru.
Ingin selalu mendapatkan informasi terkini tentang dunia kripto? Bergabunglah dengan grup Telegram Crypto News Indonesia untuk update langsung seputar berita dan tren crypto di sini. Pastikan Anda menjadi yang pertama tahu setiap peluang besar di dunia cryptocurrency.
Tonton juga Berita Terbaru Crypto di Channel Cryptonews Indonesia






