Giggle Academy Milik CZ Mengalami Pelanggaran X, Crypto Phishing Semakin Mengancam Selama Bull Run
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Giggle Academy, sebuah program pendidikan yang didirikan oleh CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), menjadi target serangan siber yang berhasil menembus akun X resminya (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Insiden ini membuka celah bagi pelaku untuk menyebarkan tautan phishing dan informasi palsu, mempertegas ancaman yang terus berkembang di sektor cryptocurrency.
CZ mengonfirmasi serangan tersebut pada 16 November, menyebutkan bahwa pelaku menggunakan akun yang telah diretas untuk menyebarkan klaim palsu terkait keberadaan “CEO baru” di Giggle Academy.
Tautan Berbahaya Dalam Postingan Akun Tersebut
Para pelaku memasukkan tautan berbahaya dalam postingan mereka, yang berisi ajakan bagi pengguna untuk memverifikasi pengumuman palsu tersebut. Strategi ini dirancang untuk menjebak pengguna agar tanpa sadar memberikan akses ke akun mereka.
CZ segera mengeluarkan peringatan kepada masyarakat luas untuk tidak berinteraksi dengan akun yang telah diretas.
Giggle Academy sendiri dikenal sebagai platform pendidikan daring gratis yang menawarkan kursus dari tingkat kelas 1 hingga 12, mencakup pelajaran inti, kecerdasan emosional, keuangan, dan blockchain.
Misi platform ini adalah menyediakan akses pendidikan kepada komunitas yang kurang terlayani, menjadikan serangan ini pukulan besar terhadap tujuan mulianya dalam memberdayakan masyarakat melalui pembelajaran.
Insiden ini mencerminkan peningkatan serangan phishing yang mengancam ekosistem blockchain secara global.
Kerugian Akibat Phishing Terus Meningkat
CertiK, sebuah firma keamanan blockchain, melaporkan bahwa kerugian akibat phishing sepanjang tahun 2024 telah melampaui $800 juta.
Angka ini didorong oleh teknik peretasan yang semakin canggih, termasuk skema wallet-draining dan address poisoning yang memanfaatkan kepercayaan pengguna serta kurangnya kewaspadaan teknis mereka.
CertiK mencatat 247 insiden phishing yang terjadi sepanjang 2024. Kuartal pertama menjadi periode dengan jumlah serangan tertinggi sebanyak 82 kasus.
Namun, kerugian finansial terbesar terjadi pada kuartal kedua, mencapai $433 juta, diikuti oleh $343 juta pada kuartal ketiga.
Meskipun jumlah kasus di kuartal keempat tercatat lebih rendah, dampak finansialnya diperkirakan tetap setara dengan kuartal-kuartal sebelumnya.
Para pelaku semakin memperbarui taktik mereka dengan menggabungkan alat-alat canggih seperti Angel Drainer dan Pink Drainer bersama metode tradisional.
Skema wallet-draining biasanya memanfaatkan izin yang tanpa sadar diberikan oleh pengguna, memungkinkan peretas untuk mengakses dana mereka dengan mudah.
Akuisisi Angel Drainer terhadap Inferno Drainer menunjukkan tren kampanye phishing yang semakin terorganisir dan kuat.
Ancaman Baru dari Metode Address Poisoning
Address poisoning menjadi salah satu teknik penipuan yang kini semakin sering digunakan oleh pelaku kejahatan siber. Dalam metode ini, pelaku menciptakan alamat dompet palsu yang menyerupai alamat asli pengguna.
Mereka kemudian mengirimkan token scam ke alamat pengguna dengan tujuan memanipulasi riwayat transaksi. Harapannya, pengguna secara tidak sengaja mentransfer dana ke alamat palsu tersebut.
Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) melaporkan keberhasilan dalam menghentikan ratusan kasus penipuan crypto, dengan nilai miliaran dolar cryptocurrency berhasil diamankan sejak tahun 2021.
Tim investigasi DHS berhasil mencegah 537 serangan ransomware sebelum menyebabkan kerusakan besar.
Operasi ini dipimpin oleh Pusat Kejahatan Siber DHS (HSI Cyber Crimes Center) dan terbukti krusial dalam melindungi lembaga pemerintah AS yang sering menjadi target utama ancaman siber ini.
Phishing Tetap Menjadi Masalah Utama
Phishing terus menjadi ancaman serius bagi pengguna crypto, menghasilkan kerugian yang signifikan.
Pada September 2024, lebih dari 10.000 korban kehilangan total $46 juta akibat berbagai skema phishing. Scam Sniffer, sebuah platform anti-scam Web3, mencatat bahwa angka ini menunjukkan tren penipuan yang masih sulit dihentikan.
Industri blockchain terus berkembang meskipun ancaman phishing meningkat. Jika Anda ingin tahu tentang koin micin potensial yang bisa memberikan keuntungan besar, kunjungi artikel ini. Jangan lewatkan peluang investasi yang bisa meroket saat bull run.
Dapatkan berita terkini seputar dunia cryptocurrency dengan bergabung di grup Telegram Crypto News Indonesia. Selalu update dengan tips, berita penting, dan peluang menarik yang bisa membantu Anda sukses di pasar kripto.
Tonton juga Berita Terbaru Crypto di Channel Cryptonews Indonesia






