Coinbase Jaga Jarak dari Meme Coin Viral Setelah Nilainya Anjlok 90% Usai Melonjak ke $17,1 Juta
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Jaringan Layer-2 milik Coinbase, yakni Base, awalnya dirancang untuk memicu gelombang budaya baru di dunia crypto. Namun, justru menciptakan kontroversi dan kemarahan setelah publik menganggap ada dukungan tidak langsung terhadap sebuah meme coin yang akhirnya berujung bencana.
Semua dimulai dari unggahan di akun resmi X (Twitter) milik Base yang menyatakan, “Base is for everyone.”
Tak lama kemudian, muncul unggahan lanjutan yang bertuliskan “coined it” disertai tautan menuju token yang dicetak di platform Zora. Token tersebut bahkan dapat diperdagangkan, menjadikan postingan itu semacam aset digital yang memiliki nilai.
Situasi berkembang cepat. Kapitalisasi pasar token tersebut langsung meroket hingga menyentuh angka $17,1 juta sebelum anjlok hampir 94% hanya dalam hitungan menit.
Meski telah disebutkan bahwa token itu bukan produk resmi dari Coinbase atau Base, pasar tampaknya memiliki interpretasi yang berbeda terhadap unggahan tersebut.
Penelusuran on-chain dengan cepat mengungkap kejanggalan. Beberapa dompet utama terlihat menguasai hampir separuh suplai token. Tidak lama setelah harganya meroket, para whale menjual seluruh kepemilikan mereka secara serentak, menyebabkan crash besar yang menghapus jutaan dolar dari pasar.
Lebih dari 2.500 dompet terkena dampaknya. Sebagian besar adalah investor ritel yang meyakini bahwa token tersebut mendapat dukungan dari Coinbase.
Seorang analis on-chain bernama Hantao Yuan melaporkan bahwa satu dompet tunggal bahkan menguasai lebih dari 25% suplai token.
Meskipun insiden ini tidak sepenuhnya tergolong rug pull klasik dengan penarikan likuiditas, dampaknya setara.
Tiga dompet terbesar memiliki 47% total suplai, dan aksi jual serempak dari ketiganya menyebabkan kehancuran harga.
Volume bot turut memperparah situasi. Dari nilai tertinggi $17 juta, kapitalisasi token tersebut jatuh ke bawah $1 juta sebelum akhirnya rebound ke angka lebih dari $23 juta.
Base Meme Coin: Eksperimen Publik atau Kecerobohan Institusional?
Insiden ini segera memicu reaksi keras di kalangan pengguna Crypto Twitter. Para influencer dan trader langsung menuding pihak Base serta Jesse Pollak selaku pimpinan proyek sebagai pihak yang sembrono.
Sebagai entitas milik perusahaan publik Amerika Serikat, dan dengan posisi Base sebagai jaringan Layer-2 unggulan Ethereum, akun Twitter resmi Base membawa bobot legitimasi yang cukup besar di mata publik.
Banyak pengguna merasa bahwa promosi token oleh entitas yang berafiliasi dengan Coinbase memberi kesan kredibilitas dan jaminan keamanan. Namun, persepsi itu langsung hancur di depan mata.
Muncul pertanyaan besar: mungkinkah perusahaan teregulasi di AS dengan mudahnya melakukan eksperimen terhadap meme coin, padahal risiko regulasi sangat besar?
Beberapa pengguna mengaku telah menginvestasikan dana dalam jumlah besar. Bahkan ada yang sampai mencairkan dana pensiun atau mengambil pinjaman karena meyakini token tersebut memiliki dukungan dari Coinbase.
Salah satu unggahan viral menceritakan kisah seorang investor yang mengaku kehilangan seluruh tabungannya. Kisah ini memicu seruan agar lembaga seperti SEC, Nasdaq, dan otoritas federal lainnya segera turun tangan.
Dalam pernyataan lanjutan, pihak Base menjelaskan bahwa mereka menerima 10 juta token sebagai pencipta konten awal, namun menegaskan bahwa token tersebut tidak akan dijual.
Langkah tersebut digambarkan sebagai eksperimen kreatif, bukan peluncuran produk resmi. Sayangnya, penjelasan itu datang terlambat bagi banyak investor.
Alon dari Pump.fun, platform peluncuran token berbasis Solana, menyatakan bahwa meski tokenisasi konten kemungkinan menjadi hal umum di masa depan, dalam konteks pasar saat ini, tindakan seperti itu tergolong terlalu dini dan berbahaya.
Menurutnya, ketika seseorang meluncurkan token dan memiliki pengaruh sosial, maka tanggung jawab pun otomatis menyertainya.
Dalam dunia crypto yang belum memiliki aturan baku, para figur publik dituntut untuk tidak mempromosikan aset spekulatif tanpa transparansi penuh, terlebih jika melibatkan institusi besar.
Dampak, Rebound, dan Perang Budaya Lintas Rantai
Ketika kapitalisasi pasar token kembali menyentuh angka $18 juta, perbincangan mengenai eksperimen yang dilakukan oleh Base justru semakin memanas.
Volume perdagangan bahkan sempat menembus $30 juta dalam kurun waktu kurang dari 12 jam. Yang mengejutkan, Base disebut memperoleh sekitar $70.000 dari creator fee token tersebut, meski sebelumnya menegaskan tidak akan menjual tokennya.
Meme coin yang awalnya dicibir, kembali menarik perhatian para trader yang berspekulasi tentang masa depannya.
Namun, kerusakan terhadap kepercayaan komunitas tampaknya akan memerlukan waktu yang lama untuk pulih. Para influencer dan developer mendesak Coinbase serta Base untuk meningkatkan transparansi dalam setiap langkah mereka.
Hingga saat ini, token “Base is for everyone” tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar $10,4 juta. Nilai tersebut masih jauh di bawah rekor tertingginya, namun token itu tetap aktif diperjualbelikan. Belum dapat dipastikan apakah ini pertanda pemulihan atau hanya puncak singkat sebelum kejatuhan berikutnya.
Implikasi Jangka Panjang: Pelajaran dari Kekacauan Token Base
Kejadian ini menyoroti pentingnya tanggung jawab institusi dalam menghadirkan inovasi berbasis blockchain. Dalam ekosistem yang belum memiliki kerangka regulasi jelas, tindakan eksperimental oleh jaringan Layer-2 seperti Base dapat dengan cepat menimbulkan salah tafsir dan kerugian masif.
Kepercayaan investor tidak hanya dibangun dari teknologi atau whitepaper, melainkan juga dari kredibilitas aktor utama di balik proyek tersebut. Ketika nama besar seperti Coinbase secara tidak langsung terasosiasi dengan peluncuran meme coin, ekspektasi publik terhadap keamanan dan validitas proyek meningkat drastis.
Ketidakhadiran komunikasi yang transparan dan edukatif dalam fase awal peluncuran token memperparah situasi. Banyak pengguna, terutama pemula, tidak memiliki kerangka acuan yang cukup untuk menilai risiko. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai perlunya edukasi menyeluruh sebelum mendorong inovasi terbuka kepada publik luas.
Sementara pasar mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, reputasi Base sebagai platform inovatif kini berada dalam sorotan tajam. Dunia crypto akan terus memantau apakah proyek ini dapat mengembalikan kepercayaan komunitas, atau justru menjadi contoh klasik dari bagaimana eksperimentasi tanpa panduan dapat menciptakan kegagalan sistemik.
Crypto Baru yang Muncul di Tengah Ketidakpastian: BTC Bull Token Tawarkan Solusi Stabilitas
Di tengah ketidakpastian proyek-proyek eksperimental seperti Base, investor mulai mencari alternatif crypto yang memiliki utilitas nyata dan struktur peluncuran yang lebih aman. Salah satu proyek yang sedang naik daun adalah BTC Bull Token ($BTCBULL), sebuah token baru yang menggabungkan kekuatan Bitcoin dan DeFi dalam satu ekosistem yang ramah pengguna.

Berbeda dengan meme coin spekulatif yang tidak memiliki landasan fundamental, BTC Bull dirancang dengan roadmap yang jelas dan tim pengembang transparan. Proyek ini menawarkan integrasi antara staking, reward otomatis, serta insentif untuk pemegang jangka panjang yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
Investor yang mengikuti presale BTC Bull Token juga mendapatkan akses lebih awal ke fitur-fitur eksklusif yang membantu pengambilan keputusan.
Mengapa BTC Bull Semakin Dilirik di Tengah Volatilitas Pasar?
Presale BTC Bull Token telah menarik perhatian komunitas crypto global dengan capaian penggalangan dana lebih dari $4,7 juta hanya dalam beberapa minggu. Hal ini menunjukkan kepercayaan tinggi dari investor terhadap potensi jangka panjang proyek ini.
Banyak analis meyakini bahwa BTC Bull akan menjadi salah satu altcoin yang paling menjanjikan di tahun ini, terutama karena menyasar celah di antara Bitcoin sebagai aset utama dan DeFi sebagai solusi keuangan masa depan.
Ingin Menjadi Bagian dari Revolusi DeFi + Bitcoin? Ikuti Presale BTC Bull Sekarang
Dengan meningkatnya permintaan terhadap token yang memiliki struktur distribusi yang sehat dan tim yang kredibel, BTC Bull Token menjadi kandidat kuat bagi investor yang mencari kombinasi antara stabilitas dan potensi ROI tinggi.
Presale saat ini masih berlangsung dan bisa diikuti melalui situs resmi mereka. Kamu juga bisa bergabung ke komunitas Telegram mereka untuk mendapatkan update real-time, diskusi eksklusif, dan akses langsung ke tim pengembang.






