CEO Coinbase Usulkan AI untuk Miliki Crypto Wallet di Tengah Peluncuran Bot Accelerator Terbaru
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Bursa kripto terkemuka, Coinbase, telah memperkenalkan program hibah akselerator kecerdasan buatan (AI) yang inovatif.
Program ini memberikan dana sebesar $3,000 kepada masing-masing dari lima proyek yang fokus pada integrasi antara AI dan cryptocurrency wallets.
CEO Coinbase, Brian Armstrong, menyoroti potensi dari model bahasa besar (LLM)—teknologi yang digunakan oleh sistem AI seperti ChatGPT dari OpenAI dan Claude dari Anthropic—untuk mengelola tugas-tugas keuangan dengan lebih efisien jika mereka dilengkapi dengan crypto wallets.
Armstrong menyatakan dalam sebuah tweet bahwa, “LLM seharusnya memiliki crypto wallets. Mari bantu agen AI menyelesaikan pekerjaan (atas nama Anda) dan berpartisipasi dalam perekonomian.”
Coinbase Tunjukkan Potensi AI dalam Transaksi Keuangan
Kemampuan AI dalam menangani transaksi keuangan didemonstrasikan oleh pemimpin tim teknik Coinbase, Yuga Cohler. Ia memposting sebuah demo fitur “AI Wallets” di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada 12 Agustus.
Dalam demo tersebut, Cohler menunjukkan skenario di mana para peserta menerima pembayaran atas kontribusi mereka dalam melatih model pengenalan gambar.
Sistem secara otomatis mengirimkan pembayaran ke dompet cryptocurrency pengguna setelah gambar terbaik dipilih dari tiga opsi yang tersedia. Ini menggambarkan bagaimana AI dapat mengelola transaksi semacam itu secara mandiri.
Konsep ini memiliki kesamaan dengan platform seperti Amazon Mechanical Turk, di mana pengguna menerima kompensasi untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana.
LLMs should have crypto wallets. Let's help AI agents get work done (on your behalf) and participate in the economy.
— Brian Armstrong (@brian_armstrong) August 16, 2024
Reach out and let us know what you're building.
Side note: every checkout experience will need to support AI agents buying things soon. https://t.co/d9u1RQBBRJ
Potensi AI dalam mengelola dan menerima transaksi melalui dompet kripto menawarkan peluang yang luas dan mungkin mengubah berbagai aktivitas ekonomi.
Coinbase mendukung visi ini melalui program hibah akselerator senilai $15,000 yang ditujukan untuk mengeksplorasi aplikasi ekonomi berbasis AI.
Perusahaan ini mendorong para pengembang untuk menciptakan “bot” yang menggabungkan LLM dengan dompet MPC dari Coinbase.
Program hibah ini menjadi bagian dari upaya Coinbase untuk mengatasi tantangan dalam dunia AI dan keuangan, khususnya dalam memungkinkan agen AI untuk mengelola pembayaran secara mandiri.
Pengembang yang tertarik berpartisipasi dalam program ini dapat mendaftar hingga tanggal 5 September.
AI dan Crypto Buka Peluang Baru
Pada bulan Juni tahun lalu, Coinbase merilis laporan penelitian yang menyoroti bahwa persilangan antara kecerdasan buatan dan blockchain memberikan peluang besar bagi para pengusaha.
Saat itu, bursa kripto terbesar di AS ini menekankan manfaat yang dapat diperoleh dari penggabungan kedua teknologi ini untuk menciptakan solusi baru bagi tantangan-tantangan sosial yang dihadirkan oleh AI.
David Duong, Kepala Riset di Coinbase, menyatakan bahwa “Seiring dengan berkembangnya aplikasi dalam AI dan blockchain, gangguan yang ditimbulkan oleh teknologi-teknologi ini mungkin membuka peluang kolaborasi”.
“Dan memunculkan use case baru untuk kripto yang dapat membantu mengatasi tantangan spesifik masyarakat yang diakibatkan oleh AI.”
Laporan tersebut juga mengidentifikasi beberapa use case potensial yang menggabungkan teknologi AI dan blockchain. Misalnya, pasar data terdesentralisasi dapat membantu AI generatif memenuhi kebutuhan akan set data yang beragam dan terverifikasi untuk melatih modelnya.
Mekanisme insentif berbasis token juga dapat meningkatkan kualitas data yang bersumber dari pasar-pasar tersebut.
Terdapat use case lain yang melibatkan penyediaan daya komputasi dari jaringan terdesentralisasi yang menggunakan unit pemrosesan grafis (GPU) untuk proyek AI dalam melatih model mereka.
Penggunaan GPU dari jaringan terdesentralisasi ini juga berkontribusi pada peningkatan keaslian data yang digunakan dalam proses tersebut.
Selain itu, penyediaan daya komputasi ini juga menjadikan proses pengambilan keputusan algoritma AI yang tidak transparan menjadi lebih dapat diaudit.
Dengan demikian, AI dapat bekerja dengan lebih efisien dan akurat, serta memberikan hasil yang lebih dapat dipercaya oleh pengguna.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa kombinasi AI dan blockchain memiliki potensi untuk mengatasi masalah seperti bias algoritmik dan verifikasi identitas digital. Teknologi blockchain juga dapat menjadi solusi untuk masalah risiko disinformasi.
Blockchain dan non-fungible tokens (NFT) dapat digunakan untuk menetapkan asal-usul gambar, video, musik, dan media lainnya.
Teknologi blockchain juga berperan dalam membuat proses pengambilan keputusan dari model AI generatif menjadi lebih transparan, memungkinkan pengguna untuk meneliti logika dan keandalan hasil yang dihasilkan oleh AI.
Jika Anda tertarik dengan peluang investasi kripto yang dapat memanfaatkan teknologi AI seperti yang dijelaskan di artikel ini, jangan lewatkan daftar AI token terbaru yang memiliki potensi besar di pasar. Klik link untuk mengetahui lebih lanjut tentang AI token yang sedang naik daun dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya.
Untuk memaksimalkan strategi investasi Anda, pastikan juga untuk melihat daftar coin baru yang memiliki potensi pertumbuhan signifikan. Temukan informasi lengkap tentang coin terbaru yang mungkin menjadi bagian penting dari portofolio kripto Anda.






