CEO Coinbase Brian Armstrong Umumkan Transaksi Kripto Pertama yang Sepenuhnya Dikelola oleh AI
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

CEO Coinbase, Brian Armstrong, baru saja mengumumkan keberhasilan transaksi cryptocurrency pertama yang sepenuhnya dikelola oleh artificial intelligence (AI).
Dalam unggahannya di X, Armstrong menyampaikan bahwa transaksi ini dilakukan oleh bot AI tanpa adanya campur tangan manusia. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan teknologi kripto dan AI.
Transaksi tersebut melibatkan dua agen AI, yang berperan sebagai bot untuk melaksanakan tugas tertentu. Dalam transaksi ini, satu agen AI menggunakan cryptocurrency tokens untuk berinteraksi dengan agen AI lainnya.
Transaksi AI ke AI Bertujuan untuk Mendapatkan AI Tokens
Tujuan utama dari transaksi AI ke AI ini adalah untuk memperoleh AI tokens—serangkaian data yang memungkinkan algoritma untuk belajar dan beradaptasi dengan informasi baru.
Armstrong menyatakan bahwa “mereka menggunakan tokens untuk membeli tokens,” menandakan langkah inovatif dalam dunia AI dan kripto.
Armstrong juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh agen AI saat ini, yaitu ketidakmampuan mereka untuk melakukan transaksi.
Tanpa kemampuan untuk melakukan pembayaran, agen AI tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas rutin seperti memesan tiket perjalanan atau mengelola aktivitas media sosial di luar pembuatan konten.
Armstrong menjelaskan bahwa meskipun agen AI tidak bisa memiliki rekening bank, mereka dapat memiliki crypto wallets. Melalui platform Base milik Coinbase, transaksi yang dilakukan oleh AI ini dapat berlangsung secara instan, berskala global, dan tanpa biaya.
Langkah ini menjadi terobosan penting bagi agen AI dalam menyelesaikan tugas yang lebih kompleks. Saat ini, jika sebuah tugas diberikan kepada agen AI dan kita kembali setelah beberapa jam atau hari, mereka tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang bermanfaat.
— Brian Armstrong (@brian_armstrong) August 30, 2024
Inovasi ini merupakan bagian dari tren yang berkembang dalam industri kripto, di mana agen AI diberdayakan dengan kemampuan untuk melakukan transaksi.
Baru-baru ini, Skyfire, sebuah perusahaan pengembang blockchain, meluncurkan platform pembayaran yang memungkinkan agen AI untuk mengelola dan membelanjakan uang secara mandiri.
Web3 infrastructure firm, Biconomy, juga tengah mengintegrasikan agen AI untuk memungkinkan transaksi on-chain. Dengan adanya lapisan otorisasi baru, pengguna dapat mendelegasikan aktivitas perdagangan kepada AI.
Agen AI Harus Memiliki Crypto Wallets
Armstrong juga mengusulkan integrasi large language models (LLMs)—teknologi dasar di balik sistem AI seperti ChatGPT dari OpenAI—ke dalam ekosistem kripto.
Dengan memungkinkan agen AI memiliki crypto wallets, Armstrong percaya hal ini akan meningkatkan utilitas mereka secara signifikan. Agen AI dapat berpartisipasi dalam perekonomian atas nama manusia.
Pada bulan Juni tahun lalu, Coinbase merilis laporan penelitian yang menyatakan bahwa persilangan antara artificial intelligence dan blockchain merupakan peluang besar bagi para inovator.
Laporan tersebut juga menyoroti manfaat dari penggabungan kedua teknologi ini untuk menciptakan solusi baru bagi tantangan yang dihadapi masyarakat akibat perkembangan AI.
David Duong, kepala penelitian di Coinbase, menyampaikan bahwa saat aplikasi AI dan blockchain semakin matang, gangguan yang ditimbulkan oleh teknologi ini dapat menciptakan peluang kolaborasi baru dan membuka kasus penggunaan baru untuk kripto dalam mengatasi tantangan masyarakat akibat AI.
Laporan tersebut juga menyebutkan beberapa potensi penggunaan yang menggabungkan teknologi AI dan blockchain.
Pertama, pasar data terdesentralisasi dapat membantu AI generatif memenuhi kebutuhan akan data yang terverifikasi dan beragam untuk melatih modelnya. Selain itu, mekanisme insentif berbasis token dapat meningkatkan kualitas data yang diperoleh dari pasar tersebut.
Kasus penggunaan lainnya termasuk penyediaan daya komputasi dari jaringan terdesentralisasi yang menggunakan graphics processing units untuk proyek AI dalam melatih model mereka, meningkatkan keaslian data, dan membuat proses pengambilan keputusan algoritma AI yang kompleks menjadi lebih dapat diaudit.
Dengan perkembangan AI dan blockchain yang semakin maju, peluang untuk mendapatkan AI token semakin terbuka lebar. Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang AI token dan bagaimana teknologi ini bisa mengubah dunia kripto, klik di sini. Dapatkan wawasan terkini dan mulailah berinvestasi dalam teknologi masa depan ini sekarang!
Transaksi AI-to-AI yang dikelola sepenuhnya oleh bot menunjukkan potensi besar di masa depan. Jangan lewatkan informasi terbaru tentang crypto yang akan naik yang mungkin menjadi investasi terbaik Anda berikutnya. Klik di sini untuk mengetahui prediksi lengkap dan mulailah merencanakan langkah investasi Anda!