Gugatan Class-Action Dilayangkan Terhadap Ben Armstrong (BitBoy) Terkait $BEN Coin

Ben Armstrong, yang dikenal luas dengan nama “BitBoy Crypto,” bersama beberapa rekan lainnya menghadapi gugatan class-action dari para pemegang $BEN coin di Amerika Serikat. Gugatan ini menuduh mereka terlibat dalam aktivitas penipuan yang merugikan banyak investor.
Kelompok investor yang mengajukan gugatan mencantumkan nama Armstrong, Ashley (Cassie), serta sejumlah pihak lainnya sebagai rekan konspirator dalam kasus ini.
Tuduhan yang diajukan mencakup berbagai aspek yang diduga mencederai kepercayaan para pemegang token.
YouTuber Crypto BitBoy Terseret Kasus Hukum Akibat Promosi $BEN Coin – Apakah Investor Tersesatkan?
Para penggugat menuduh Armstrong dan timnya aktif mempromosikan $BEN coin dengan janji keuntungan besar. Namun, realita yang dihadapi banyak investor justru berupa kerugian signifikan yang mengikis modal mereka.
Tuduhan tersebut juga mencakup nama mantan kolaborator Armstrong, termasuk pihak yang terkait dengan BenCoin ATM serta influencer seperti Ajwritescrypto dan JChainsX.
Para penggugat mengklaim telah mengamankan bukti untuk mendukung tuduhan mereka, memperkuat dasar gugatan ini.
Gugatan ini muncul bersamaan dengan penyelidikan yang dilakukan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) terhadap dugaan penipuan dalam perdagangan 15 cryptocurrency, termasuk $BEN.
Pada 3 Agustus, CFTC mengeluarkan panggilan pengadilan kepada Hit Network, perusahaan media yang sebelumnya bermitra dengan Armstrong, untuk menyelidiki transaksi perdagangan dan koneksi wallet yang terkait token tersebut.
Penyelidikan ini memberikan fokus pada peran Armstrong dalam mempromosikan $BEN serta beberapa token lainnya di bawah naungan Hit Network.
Armstrong mengakui bahwa ia menerima bayaran untuk promosi token, meskipun beberapa proyek yang ia dukung ternyata scam. Ia menyatakan bahwa promosi tersebut tidak dilakukan dengan niat buruk.
Jejak Kontroversi $BEN Token dan Hubungan Ben Armstrong
Token $BEN pertama kali diluncurkan pada 5 Mei 2023 oleh influencer bernama ben.eth dan mendapat perhatian luas setelah Armstrong mendukungnya secara publik.
Armstrong bahkan mengambil peran sebagai CEO sebelum meninggalkan proyek tersebut pada 5 Juni.
Keterlibatannya dalam proyek ini memicu ketegangan internal di Hit Network, yang akhirnya berujung pada pemberhentiannya sebagai pembawa acara pada Agustus 2023.
Armstrong juga menghadapi tuduhan penyalahgunaan zat selama bekerja di Hit Network. Ia mengakui menggunakan steroid dan pil diet, tetapi menyangkal konsumsi zat terlarang yang lebih berat.
Selain itu, ia juga terseret dalam perselisihan hukum terkait kepemilikan Lamborghini dengan mantan rekan bisnis, yang mengakibatkan dirinya ditangkap.
Saat ini, Armstrong menghadapi berbagai kasus hukum, termasuk perselisihan dengan Hit Network terkait pemberhentiannya. Aktivitas promosi yang ia lakukan terhadap $BEN dan token lainnya, ditambah dengan penyelidikan CFTC, menambah tekanan terhadap reputasinya di dunia kripto.
Ben Armstrong Meminta Maaf atas Konflik Hukum dengan Atozy – Apakah Reputasinya Terancam?
Baru-baru ini, Armstrong sempat mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap influencer lain, Erling ‘Atozy’ Mengshoel, namun kemudian mencabut gugatan tersebut.
Dalam sebuah livestream, Armstrong meminta maaf kepada publik dan menyatakan bahwa ia akan sepenuhnya membatalkan kasus ini. Ia juga menyesali perhatian luas yang ditimbulkan akibat gugatan tersebut.
Armstrong menjelaskan bahwa ia sebenarnya berharap bisa menyelesaikan masalah ini secara privat. Ia juga menyebut pernah terlibat dalam kasus serupa yang diselesaikan secara rahasia sesuai harapannya.
Gugatan pencemaran nama baik yang diajukan pada 12 Agustus tersebut bermula dari video Atozy pada November 2021, yang mengkritik Armstrong secara tajam.
Dalam video tersebut, Atozy menyebut Armstrong sebagai “penipu licik” dan menuduhnya memberikan saran finansial yang menyesatkan.
Atozy juga mengecam promosi Armstrong terhadap token Pamp yang akhirnya gagal. Armstrong mengklaim mengalami kerugian lebih dari $75.000 dan mengajukan gugatan untuk menuntut ganti rugi atas pencemaran nama baik.
Kasus ini menarik perhatian luas, dan Armstrong mengakui bahwa profilnya yang semakin dikenal membuat sulit untuk menjaga privasi dalam urusan hukum. Ia juga mengakui bahwa Atozy keluar sebagai pemenang dalam konflik ini.
Insiden ini bukan kali pertama Armstrong terlibat dalam kasus hukum. Ia sebelumnya juga berencana mengajukan gugatan class-action terhadap Celsius setelah perusahaan tersebut bangkrut, namun membatalkannya karena menyadari keterlibatannya dalam mempromosikan platform tersebut.
Jika Anda tertarik dengan perkembangan terbaru tentang koin micin seperti $BEN coin, jangan lewatkan daftar koin micin potensial yang dapat memberikan keuntungan besar. Artikel ini memberikan wawasan lengkap tentang token yang sedang tren di pasar kripto. Klik sekarang dan temukan peluang investasi menarik yang mungkin Anda lewatkan!
Ingin tahu koin baru mana yang berpotensi besar di pasar kripto? Dapatkan informasi terbaru tentang coin baru yang akan launching yang dapat membawa keuntungan besar bagi portofolio Anda. Jangan sampai melewatkan peluang emas ini, baca artikelnya sekarang!
Jangan ketinggalan update terbaru seputar dunia kripto dengan bergabung di grup Telegram kami. Ikuti Crypto News Indonesia untuk mendapatkan berita terkini, analisis, dan diskusi mendalam tentang kripto favorit Anda. Bergabung sekarang dan jadilah bagian dari komunitas kripto terbesar di Indonesia!