Laporan: SEC Soroti Risiko dalam Upaya IPO Penerbit Stablecoin Circle
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) telah mengungkapkan beberapa kekhawatiran terkait penerbit stablecoin Circle menjelang IPO-nya.
Kekhawatiran ini terutama berkaitan dengan pengungkapan yang tidak memadai terkait stablecoin USDC milik Circle, sebagaimana dilaporkan oleh Barron’s pada 18 Juni, yang mengutip dokumen yang diperoleh melalui permintaan catatan publik.
Circle awalnya mencoba untuk go public pada tahun 2021 melalui merger dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC). Namun, rencana tersebut gagal. Pada awal tahun ini, perusahaan tersebut berdiskusi dengan para penasehatnya, mempertimbangkan IPO tradisional.
“Menjadi perusahaan publik yang terdaftar di AS telah lama menjadi bagian dari aspirasi strategis Circle,” ujar seorang juru bicara Circle pada saat itu.
USDC saat ini adalah stablecoin terbesar kedua di dunia, dengan kapitalisasi pasar sebesar $32.7 miliar. Meski Circle belum mengungkapkan valuasi yang diinginkan untuk IPO-nya, upaya merger SPAC sebelumnya menunjukkan valuasi sebesar $9 miliar.
Pengawasan Selama Setahun Terhadap Kesepakatan SPAC IPO Circle Terungkap
Barron’s mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan 155 halaman dokumen terkait komunikasi antara SEC dan Circle saat perusahaan tersebut mencoba go public melalui SPAC.
Menurut laporan tersebut, SEC dan Circle saling bertukar pesan selama hampir setahun, yang merupakan waktu yang lebih lama dari biasanya. SEC meminta Circle untuk menambahkan pengungkapan tentang potensi risiko token mereka diklasifikasikan sebagai sekuritas, dan Circle memenuhi permintaan tersebut.
Circle belum menanggapi permintaan komentar dari Cryptonews hingga waktu publikasi. Kemungkinan USDC diklasifikasikan sebagai sekuritas oleh SEC membayangi rencana IPO Circle. Meski konsekuensi pastinya masih belum jelas, denda potensial dan regulasi yang lebih ketat bisa terjadi.
Circle mungkin menghadapi denda dan dipaksa mendaftar sebagai broker-dealer, menambah beban kepatuhan. Selain itu, pelanggan mungkin bisa membatalkan pembelian USDC sebelumnya, yang dapat memengaruhi stabilitas stablecoin tersebut.
Ambisi Circle di AS Terhambat oleh Kekhawatiran SEC
Kekhawatiran SEC tidak hanya terbatas pada USDC sebagai sekuritas. Mereka juga mempertanyakan apakah Circle sendiri harus diklasifikasikan sebagai “perusahaan investasi,” yang akan membuatnya tunduk pada regulasi yang lebih ketat.
Ini berarti Circle bisa menghadapi pengawasan lebih dari SEC, persyaratan pelaporan reguler, dan pembatasan pada aktivitas bisnis dibandingkan dengan perusahaan operasional biasa. Selain itu, klasifikasi sekuritas untuk USDC akan memperkenalkan hambatan pendaftaran dan berpotensi membatasi transaksi dengan bisnis tertentu.
Selama bertahun-tahun, perusahaan seperti Circle dan Tether, pemimpin di pasar stablecoin, telah bersikeras bahwa produk mereka bukan sekuritas. Untuk mengatasi ketidakpastian ini, mereka secara aktif melobi Kongres untuk peraturan yang jelas tentang bagaimana stablecoin diatur.
Circle baru-baru ini mempertegas ambisinya di AS. Setelah mengajukan rencana IPO kepada SEC pada bulan Januari, perusahaan ini mengajukan dokumen untuk memindahkan kantor hukum mereka dari Irlandia ke AS bulan lalu.
Hal ini menunjukkan bahwa Circle memprioritaskan pasar AS untuk IPO yang akan datang dan strategi pertumbuhan keseluruhannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang koin-koin baru yang berpotensi menguntungkan, Anda bisa melihat daftar coin baru yang telah kami rangkum secara lengkap. Artikel ini memberikan informasi mendalam mengenai berbagai koin baru di pasar.
Jika Anda tertarik untuk mencari tahu koin kripto dengan potensi kenaikan yang signifikan, kunjungi crypto yang akan naik. Kami menyediakan analisis dan prediksi mengenai koin-koin yang berpotensi mengalami lonjakan harga dalam waktu dekat.






