Co-Founder BitMEX Prediksi Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi, Harga Menyentuh $87,000, Token BTC Bull Raup $4 Juta di Tahap Presale
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Pada hari Senin, pergerakan harga Bitcoin ($BTC) kembali mencerminkan lonjakan pekan lalu dengan mencapai angka $87,000. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif pasar menyusul laporan bahwa tarif baru dari Presiden Donald Trump, yang akan diumumkan pada 2 April, kemungkinan besar akan bersifat lebih terfokus dan tidak seketat prediksi awal.
Dengan harga Bitcoin yang semakin mendekati level $90,000, salah satu pendiri BitMEX, Arthur Hayes, mengungkapkan keyakinannya bahwa BTC berpotensi menembus rekor harga tertinggi sebelumnya tanpa perlu kembali menguji level support $76,500.
Sentimen pasar yang lebih kuat di awal pekan ini juga tercermin dari hasil presale token terbaru yang berhasil menarik dana dalam jumlah signifikan. Proyek tersebut adalah BTC Bull Token ($BTCBULL), sebuah token inovatif yang menjadi proyek pertama yang memberikan airdrop Bitcoin kepada para pemegangnya.
Apabila tren kenaikan harga Bitcoin terus berlanjut dan menembus titik-titik resistensi penting, para pemegang $BTCBULL berpotensi menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin. Skema ini menghadirkan sumber penghasilan pasif yang menyerupai hasil dari operasi mining crypto.
Bagi calon investor yang tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek ini, harga $BTCBULL saat ini berada di angka $0.002425 dan akan bertahan selama 6 jam ke depan sebelum masuk ke tahap berikutnya yang akan menaikkan harga token.
Gabungan Faktor Kebijakan dan Katalis Likuiditas Bisa Mendorong Harga Bitcoin Lebih Tinggi
Dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan Bitcoin meningkat tajam. Sementara itu, kapitalisasi pasar Bitcoin naik menjadi $1.71 triliun.
Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada Bitcoin. Aset kripto besar lainnya turut mengalami lonjakan sejak munculnya laporan pada hari Minggu yang menyebut bahwa kebijakan tarif Trump kemungkinan akan lebih lunak. Ethereum ($ETH), Ripple ($XRP), dan Solana ($SOL) masing-masing mengalami kenaikan.
Walaupun tarif yang diajukan Trump kini dipandang lebih ringan, masih ada kekhawatiran bahwa kebijakan ini dapat mendorong inflasi lebih tinggi. Namun, Arthur Hayes menyatakan bahwa tekanan inflasi ini mungkin hanya bersifat sementara. Ini menjadi salah satu alasan utama mengapa ia meyakini bahwa Federal Reserve bisa saja mengubah arah kebijakannya dari quantitative tightening (QT) kembali ke quantitative easing (QE).
Secara historis, perubahan kebijakan seperti ini menjadi salah satu pemicu bullish untuk Bitcoin. Hal tersebut mendukung pandangan Hayes bahwa BTC berpotensi menembus rekor harga tertinggi sebelumnya. Bahkan, ia meyakini bahwa Bitcoin bukan hanya bisa menembus angka $110,000, tetapi juga berpeluang mencapai $200,000 pada tahun 2025.
Hayes juga menyoroti kemungkinan diberlakukannya kembali pengecualian SLR (Supplementary Leverage Ratio) sebagai katalis tambahan yang dapat meningkatkan likuiditas dan mendorong harga Bitcoin lebih jauh lagi. Pengecualian SLR, yang sempat diterapkan pada tahun 2020, memungkinkan bank untuk mengecualikan US Treasuries dan simpanan di Federal Reserve dari perhitungan leverage mereka.
Kebijakan ini secara efektif membebaskan lebih banyak modal untuk aktivitas pinjaman dan investasi. Jika kebijakan ini diterapkan kembali, pasar keuangan akan menerima suntikan likuiditas tambahan yang secara tidak langsung bisa berdampak positif terhadap Bitcoin.
Katalis bullish ini juga sejalan dengan pandangan dari pendiri Strategy, Michael Saylor, yang percaya bahwa pertumbuhan Bitcoin sangat erat kaitannya dengan peningkatan suplai uang global (global M2).
Saat ini, proyeksi menunjukkan bahwa global M2 akan melampaui $109 triliun, dengan M2 Amerika Serikat diperkirakan naik dari sekitar $21.5 triliun pada bulan Januari menjadi $22 triliun di akhir tahun. Kondisi ini memperkuat kemungkinan bahwa harga Bitcoin akan ikut menanjak.
Sebagaimana biasanya, Michael Saylor menunjukkan keyakinannya melalui aksi nyata. Ia baru saja mengumpulkan dana sebesar $711 juta melalui penerbitan Perpetual Strife Preferred Stock oleh Strategy, dengan tujuan utama membeli lebih banyak Bitcoin.
Sentimen bullish ini tidak hanya berbasis pada spekulasi belaka, melainkan didukung oleh perubahan kebijakan nyata dan dinamika likuiditas pasar yang semakin kuat.
Bitcoin yang tengah bersiap menembus rekor baru tidak hanya membuka peluang keuntungan bagi pemegang BTC, namun juga bagi investor awal BTC Bull Token yang berpotensi melihat utilitas token mereka aktif seiring terus naiknya harga Bitcoin.
Utilitas BTC Bull Token Mulai Aktif Saat Harga Bitcoin Mencapai Titik Ini
BTC Bull Token hadir dengan utilitas yang unik bagi para pemegangnya. Token ini memberikan imbalan berupa Bitcoin nyata setiap kali harga Bitcoin menembus level harga baru. Airdrop pertama akan diaktifkan saat harga Bitcoin mencapai $150,000, lalu dilanjutkan dengan airdrop berikutnya di level $200,000, $250,000, dan seterusnya.
Apabila prediksi Arthur Hayes menjadi kenyataan, maka para pemegang BTC Bull Token bisa menerima dua kali airdrop dalam waktu satu tahun. Bitcoin tersebut akan langsung dikirimkan ke wallet milik pemegang token, dengan jumlah yang proporsional berdasarkan kepemilikan token $BTCBULL masing-masing.
Selain itu, ada insentif tambahan yang berlaku ketika harga Bitcoin mencapai $125,000. Pada titik ini, para pemegang BTC Bull Token juga akan merasakan apresiasi nilai modal karena pasokan token akan dikurangi melalui mekanisme burn otomatis. Proses burn tambahan akan terus terjadi di setiap kenaikan $50,000 pada harga Bitcoin, dengan target burn berikutnya adalah saat harga menyentuh $175,000, $225,000, dan seterusnya.

Skema ini merupakan sesuatu yang jarang ditemui. Strategi ini dapat diibaratkan seperti membuka brankas pendapatan pasif yang membayar dalam bentuk Bitcoin hanya dengan menyimpan token $BTCBULL.
Implementasi sistem reward multichain ini dimungkinkan berkat integrasi proyek dengan Best Wallet – salah satu wallet Web3 non-kustodial terkemuka. Best Wallet mendukung jaringan Bitcoin dan memungkinkan sistem airdrop Bitcoin serta mekanisme burn token ERC-20 berjalan dalam satu aplikasi.
Para pembeli token saat presale hanya perlu menyimpan $BTCBULL di dalam Best Wallet agar otomatis memenuhi syarat untuk menerima airdrop Bitcoin.
Dapatkan Eksposur ke Bitcoin Tanpa Risiko Volatilitas Lewat Presale BTC Bull Token
Dalam waktu sekitar satu bulan, presale BTC Bull Token telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $4 juta, meskipun pasar sempat dilanda berbagai sentimen negatif.
Investor kini melihat peluang untuk memperoleh eksposur terhadap Bitcoin tanpa harus menghadapi volatilitas pasar secara langsung. Saat token resmi diluncurkan, para pemegang akan berada dalam posisi strategis untuk memperoleh keuntungan dari potensi lonjakan harga Bitcoin yang diprediksi oleh berbagai tokoh penting dalam industri crypto.
Kunjungi situs resmi BTC Bull Token untuk membeli $BTCBULL menggunakan ETH, USDT, atau kartu bank.
Dengan menggunakan Best Wallet, pengguna dapat mengakses seluruh utilitas multichain dari BTC Bull Token. Aplikasi ini tersedia untuk diunduh melalui Google Play maupun Apple App Store.
Bergabunglah dengan komunitas BTC Bull Token melalui platform X dan Telegram.
Catatan Akhir
Bitcoin menunjukkan kekuatan tren naik yang didorong sentimen pasar global dan kebijakan baru. Kenaikan ini membuka peluang bagi proyek-proyek pendukung seperti BTC Bull Token. Proyek ini berhasil menarik dana $4 juta hanya dalam presale. Kombinasi utilitas dan reward Bitcoin menjadikannya menarik.
Arthur Hayes memperkirakan BTC akan tembus ATH dan bahkan bisa mencapai $200,000. Jika prediksi ini akurat, pemegang BTC Bull Token bisa menerima lebih dari satu airdrop dalam setahun. Token ini bukan sekadar spekulasi, tapi aset dengan potensi passive income nyata. Skema airdrop dan burn token memperkuat posisinya sebagai alternatif investasi modern.
BTC Bull Token juga menawarkan kemudahan teknis melalui integrasi dengan Best Wallet. Pengguna cukup menyimpan token di dalam wallet untuk menerima Bitcoin secara otomatis. Tidak perlu ribet dengan proses mining atau staking rumit. Semua berjalan otomatis dan transparan.
Dengan harga presale yang masih rendah, ini menjadi momen terbaik untuk masuk. Token akan naik harga seiring berjalannya waktu. Setiap tahap presale memberikan peluang lebih kecil untuk masuk lebih awal. Investor awal selalu mendapat keuntungan terbaik.
Jangan lewatkan presale BTC Bull Token yang kini menjadi sorotan komunitas crypto global. Kunjungi situs resminya dan beli menggunakan ETH, USDT, atau kartu bank. Dapatkan eksposur ke Bitcoin dengan risiko lebih rendah. Jadilah bagian dari gelombang investor yang percaya pada masa depan Bitcoin dan potensi pasif dari BTC Bull Token.
Tertarik ikut investasi di Bitcoin seperti para investor besar? Pelajari langkah-langkah mudah dan aman lewat panduan ini. Jangan lewatkan peluang karena waktu adalah faktor penting dalam pasar crypto. Klik sekarang di cara membeli Bitcoin untuk pemula dan mulai perjalanan investasimu.
Presale BTC Bull Token mungkin menjadi alternatif terbaik bagi Anda yang belum siap menghadapi volatilitas pasar langsung. Namun, bagi Anda yang ingin lebih banyak opsi aset crypto lain, simak juga cara membeli cryptocurrency dengan mudah dan aman. Artikel ini memberikan panduan lengkap untuk pemula. Investasi lebih cerdas dimulai dari pemahaman yang benar.
Ingin terus update soal pergerakan Bitcoin, token-token presale potensial, dan perkembangan terbaru dunia crypto? Bergabunglah bersama ribuan anggota komunitas kami di Telegram. Dapatkan informasi eksklusif sebelum viral di media. Klik link berikut untuk bergabung sekarang: Crypto News Indonesia Telegram Group.
Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia






