Bitcoin Whales Menarik Dana $945 Juta dari ETF – Mampukah BTC Tembus di Atas $85 Ribu?

Pengungkapan Afiliasi
Pengungkapan Afiliasi

Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Penulis Konten Kripto
Penulis Konten Kripto
Sulastri
Diperiksa Fakta oleh
SEO, Editor, dan Penulis Konten
Aldi
Terakhir diperbarui: 
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Cryptonews Indonesia telah meliput industri cryptocurrency selama lebih dari 10 tahun dengan standar editorial tinggi, menyajikan informasi akurat dan seimbang tentang cryptocurrency, blockchain, dan teknologi. Komitmen ini mencerminkan dedikasi kami terhadap informasi relevan di dunia aset digital. Pelajari lebih lanjut tentang Cryptonews.
Pengungkapan IklanKami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.

Bitcoin (BTC) menghadapi tekanan kuat di bawah $84.000 dan masih kesulitan menembus $85.000 seiring meningkatnya volatilitas pasar. Salah satu penyebab utama pergerakan harga yang lamban ini adalah penarikan dana besar-besaran dari ETF Bitcoin spot, yang mencapai lebih dari $945 juta dalam beberapa minggu terakhir.

Hal ini tentu menandai terjadinya aksi jual institusional dalam 5 pekan berturut-turut, sehingga semakin menekan harga BTC.

Sentimen investor masih lemah, terlihat dari Crypto Fear & Greed Index yang berada di level 22 (saat artikel ini ditulis). Ketidakpastian ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kekhawatiran terhadap risiko resesi AS, kebijakan perdagangan Trump, dan ketidakjelasan regulasi di sektor kripto.

Meskipun menghadapi hambatan ini, Bitcoin sempat mengalami rebound sebesar 4,33% karena optimisme terhadap Bitcoin Act yang diajukan oleh Senator Cynthia Lummis. Undang-undang ini mengusulkan agar pemerintah AS mulai mengakumulasi BTC sebagai aset cadangan strategis.

Insight Pasar Utama:

  • Bitcoin masih tertahan di bawah $84K akibat outflow ETF sebesar $945 juta.
  • Sentimen pasar tetap lemah, membuat investor cenderung berhati-hati.
  • BTC sempat rebound 4,33% karena spekulasi soal akumulasi BTC oleh pemerintah AS.

Keputusan Suku Bunga The Fed & Ketegangan Geopolitik Bisa Menentukan Arah BTC

Pergerakan besar Bitcoin berikutnya kemungkinan akan ditentukan oleh keputusan kebijakan The Federal Reserve (The Fed) pada 19 Maret. Investor akan memantau data Penjualan Ritel AS dan pertemuan FOMC, karena setiap sinyal kebijakan moneter yang lebih longgar bisa mendorong harga BTC naik.

Jika The Fed memangkas suku bunga, likuiditas pasar akan meningkat, berpotensi mendorong reli BTC. Namun, jika The Fed tetap mempertahankan kebijakan ketatnya, Bitcoin bisa kembali mengalami tekanan jual, terutama dengan kondisi Nasdaq yang masih lemah.

  • Secara historis, tren Bitcoin mengikuti tren Nasdaq, ketika Nasdaq turun, BTC cenderung mengalami penurunan lebih besar, sering kali 2x lipat dari penurunan Nasdaq.
  • Saham teknologi dan Bitcoin dianggap sebagai aset berisiko tinggi, yang berarti investor institusional sering memperlakukannya dengan cara yang sama.

Faktor lain yang perlu diperhatikan seperti:

  • Kebijakan tarif Trump & potensi pembatasan perdagangan bisa berdampak pada sentimen pasar.
  • Setiap eskalasi kebijakan ekonomi AS bisa memengaruhi keputusan The Fed dan, secara tidak langsung akan memengaruhi harga BTC.

Apa yang Harus Dipantau?

  • Hasil pertemuan FOMC – Jika The Fed bersikap dovish, BTC bisa naik.
  • Korelasi dengan Nasdaq – Jika pasar saham melemah, BTC bisa turun.
  • Risiko geopolitik – Perang dagang & ketidakpastian global bisa meningkatkan volatilitas.

Korelasi Bitcoin dengan Nasdaq Bisa Menjadi Risiko Penurunan

Harga Bitcoin masih sangat terkait dengan performa pasar saham AS, terutama indeks Nasdaq, yang telah turun 12% dalam beberapa minggu terakhir. Secara historis, BTC cenderung turun dua kali lebih banyak dibanding Nasdaq, yang berarti jika Nasdaq turun 12%, BTC bisa turun hingga 24% ke $65.000.

Jika Nasdaq anjlok 20%, Bitcoin bisa turun ke $55.000. Dalam skenario bear market ekstrem, jika Nasdaq jatuh 40% BTC bisa turun drastis ke $20.000, menurut ekonom Peter Schiff. Sementara itu, analis Bloomberg Mike McGlone memperingatkan bahwa BTC bahkan bisa anjlok ke $10.000 jika harga emas terus menguat.

Harga emas naik 13% sejak Desember 2023, semakin mengukuhkan posisinya sebagai aset safe-haven. Schiff memprediksi jika Nasdaq jatuh 40%, emas bisa naik di atas $3.800 per ons, yang bisa menarik lebih banyak investor institusional dari Bitcoin ke emas.

Kesimpulan:

  • Penurunan Nasdaq 12% berpotensi membuat BTC turun ke $65K.
  • Ekonom memperingatkan skenario BTC turun ke $20K–$10K di pasar bearish ekstrem.
  • Reli emas 13% mengancam daya tarik Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai.

Bitcoin Konsolidasi di Dekat $83K – Breakout atau Breakdown?

Saat ini, Bitcoin (BTC/USD) diperdagangkan di sekitar $83.200, bergerak dalam pola segitiga simetris pada grafik 2 jam. EMA 50 periode di $83.490 menjadi level resistensi terdekat, sementara support di $82.050 masih mampu menjaga harga tetap stabil.

Prediksi Harga Bitcoin

Potensi Pergerakan Harga BTC:

  • Jika Bitcoin menembus resistensi $85.038, prediksi Bitcoin bisa naik ke $87.400 atau bahkan $90.295 sepertinya akan terealisasi.
  • Jika BTC turun di bawah $82.050, level support berikutnya ada di $79.050 dan $76.600.

Menjelang pertemuan FOMC pada 19 Maret, Bitcoin masih dalam fase ketidakpastian. Jika BTC berhasil menembus $85.000 dengan volume besar, itu bisa mengonfirmasi tren bullish. Namun, jika gagal mempertahankan level support, koreksi lebih dalam bisa terjadi.

BTC Bull: Dapatkan Hadiah Bitcoin dengan Mengikuti Presale Kripto Terbaru

BTC Bull ($BTCBULL) menarik perhatian sebagai token berbasis komunitas yang secara otomatis memberikan hadiah Bitcoin asli kepada holder ketika BTC mencapai level harga tertentu. Berbeda dengan meme crypto biasa, BTCBULL dirancang untuk investor jangka panjang, menawarkan insentif nyata melalui airdrop BTC dan program staking.

BTC Bull

Staking & Pendapatan Pasif

BTC Bull menawarkan staking dengan APY tinggi 114%, memungkinkan pengguna memperoleh pendapatan pasif. Saat ini, staking pool telah menarik 922,966,546 token BTCBULL, menunjukkan partisipasi komunitas yang kuat.

Update Presale Terbaru:

  • Harga saat ini: $0.002415 per BTCBULL
  • Dana terkumpul: $3,7 juta / target $4,3 juta

Dengan permintaan yang terus meningkat, presale ini menawarkan peluang untuk memperoleh BTCBULL dengan harga awal sebelum terjadi kenaikan harga berikutnya.

Tonton Juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia

Jangan sampai ketinggalan

Perbincangan Industri
Harga Solana Mengincar Reli ke $200 Seiring DDC Ajukan Shelf Offering $1 Miliar ke SEC AS
Aldi
2025-04-26 11:04:50
Prediksi Harga
Harga Bitcoin Melonjak Lampaui $95K dalam Reli yang Eksplosif — Bulls Belum Menunjukkan Tanda Perlambatan
Aldi
2025-04-26 03:08:50
Crypto News in numbers
editors
Daftar Penulis + 66 Lainnya
100k+
Tersedia ratusan berita dalam sebulan
100+
Artikel dengan berita terbaru setiap hari
8
Bertahun-tahun di Pasar
70
Penulis Tim Internasional