Bitcoin Turun 4,1% Setelah Keputusan Trump Terkait Crypto—Akankah Penurunan Berlanjut?
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Bitcoin mengalami sesi perdagangan yang penuh gejolak, turun 4,13% ke level $82.331,29 setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan Executive Order terbaru yang memperkenalkan Strategic Bitcoin Reserve. Kebijakan ini awalnya membuat harga Bitcoin anjlok 5% sebelum akhirnya mengalami sedikit pemulihan.
Volume perdagangan mencapai $39,1 miliar, tetapi pelaku pasar masih ragu apakah pemerintah AS benar-benar akan mengakuisisi Bitcoin dalam jumlah besar.
Ketidakpastian yang muncul dari kebijakan ini semakin memperburuk volatilitas pasar. Investor pun mulai bertanya-tanya, apakah penurunan ini merupakan peluang beli, atau justru menjadi tanda bahwa Bitcoin masih berisiko mengalami koreksi lebih dalam?
- Bitcoin kesulitan bertahan di atas $82.000 akibat tekanan jual dan ketegangan perdagangan.
- Perintah Trump terkait Bitcoin Reserve menyebabkan penurunan 5% sebelum sedikit pulih.
- Bitcoin saat ini turun 4,13%, diperdagangkan di level $82.331,29 dengan volume tinggi.
Ketegangan Perdagangan Memperburuk Tekanan Terhadap Bitcoin
Dampak dari kebijakan Bitcoin Reserve Order yang dikeluarkan Trump bukan satu-satunya faktor yang menekan Bitcoin. Ketegangan perdagangan global juga terus membebani sentimen pasar.
Perubahan terbaru dalam tarif AS terhadap impor dari Kanada dan Meksiko semakin meningkatkan ketidakpastian. Penangguhan sementara tarif 25% untuk beberapa barang dalam perjanjian US-Mexico-Canada Agreement (USMCA) menyebabkan volatilitas tinggi di pasar keuangan, termasuk pasar crypto.
- Perubahan kebijakan perdagangan menambah volatilitas dan ketidakpastian pasar.
- Aset berisiko seperti Bitcoin mengalami tekanan jual yang meningkat.
- Investor mengambil sikap hati-hati di tengah kebijakan ekonomi AS yang tidak jelas.
Sebagai aset yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan keuangan tradisional, Bitcoin mungkin akan mendapat keuntungan dalam jangka panjang dari ketidakpastian ekonomi ini. Namun, dalam jangka pendek, tekanan bearish masih mendominasi pergerakan harga.
Data Inflasi dan Kebijakan The Fed: Faktor Penentu Berikutnya
Ujian besar selanjutnya bagi Bitcoin adalah perilisan data inflasi dan kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed). Laporan Consumer Price Index (CPI) akan dirilis pada 12 Maret, diikuti oleh laporan Producer Price Index (PPI) pada 13 Maret.
Berdasarkan prediksi pasar:
- CPI diperkirakan naik 0,3% di Februari, dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 2,9%.
- Data PPI bisa memengaruhi ekspektasi pasar terkait pemangkasan suku bunga The Fed.
- Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga hingga 70 basis poin pada Desember.
Rapat The Fed yang berlangsung pada 18-19 Maret akan menjadi momen krusial yang menentukan arah Bitcoin. Jika data inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, The Fed mungkin akan menunda pemangkasan suku bunga atau bahkan mempertimbangkan pengetatan lebih lanjut. Hal ini bisa memberikan tekanan lebih besar pada Bitcoin dan aset berisiko lainnya.
Sebaliknya, jika inflasi melambat, Bitcoin berpotensi kembali menguat seiring meningkatnya optimisme terhadap likuiditas di pasar keuangan.
Analisis Teknikal Bitcoin: Akankah Bearish Menekan BTC ke $80K?
Secara teknikal, Bitcoin masih dalam tekanan jual dan kesulitan menembus level resistance $82.725. Indikator 50-period EMA menunjukkan momentum bearish yang masih kuat, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut jika BTC gagal menembus kembali ke atas $83.990.
- Resistance kunci: $82.725 dan $83.990.
- Support utama: $80.070, dengan potensi penurunan lebih lanjut ke $78.196 dan $76.198.
- Jika BTC turun di bawah $80.070, tekanan jual bisa semakin kuat.

Pelaku pasar perlu mencermati volume perdagangan serta perubahan sentimen sebelum menentukan apakah tren penurunan ini akan berlanjut atau ada peluang pembalikan arah.
Dengan ketidakpastian ekonomi dan kebijakan The Fed yang membebani aset berisiko, pergerakan Bitcoin selanjutnya akan menjadi penentu penting bagi tren pasar crypto secara keseluruhan.
BTC Bull: Peluang Mendapatkan Bitcoin Gratis dengan Crypto Presale Terpopuler
BTC Bull ($BTCBULL) semakin menarik perhatian investor sebagai token berbasis komunitas yang memberikan hadiah Bitcoin kepada para pemegangnya. Berbeda dengan token meme pada umumnya, BTCBULL secara otomatis mendistribusikan Bitcoin airdrop setiap kali harga BTC mencapai level tertentu, memberikan insentif kuat bagi investor jangka panjang.

Staking & Peluang Penghasilan Pasif
BTC Bull menawarkan staking dengan imbal hasil tinggi, memungkinkan pengguna mendapatkan pendapatan pasif dengan APY sebesar 154%. Sistem staking ini sudah mendapatkan partisipasi tinggi dari komunitas, dengan jutaan token BTCBULL yang telah dikunci.
- Harga presale saat ini: $0.002405 per BTCBULL.
- Total dana yang terkumpul: $3,4 juta dari target $3,66 juta.
Minat investor yang terus meningkat menjadikan presale ini sebagai peluang emas untuk mendapatkan BTCBULL dengan harga lebih murah sebelum lonjakan harga berikutnya.
Bitcoin Masih dalam Tekanan, Apakah Ini Peluang Beli?
Bitcoin menghadapi tantangan besar setelah perintah eksekutif terbaru dari Trump memicu aksi jual besar-besaran. Ketegangan perdagangan dan kebijakan ekonomi AS semakin memperburuk volatilitas di pasar crypto. Investor kini harus mencermati faktor makroekonomi sebelum menentukan langkah selanjutnya.
Data inflasi dan keputusan Federal Reserve dalam beberapa minggu ke depan akan menjadi kunci pergerakan harga Bitcoin. Jika inflasi tetap tinggi, tekanan jual bisa semakin kuat, namun jika melambat, BTC berpeluang rebound. Trader perlu memantau level support dan resistance untuk mengantisipasi pergerakan berikutnya.
Secara teknikal, Bitcoin masih berada dalam tren bearish dengan potensi turun ke $80.000 atau lebih rendah. Namun, minat terhadap aset crypto tetap tinggi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Peluang beli bisa muncul jika sentimen pasar mulai berubah lebih positif.
Di sisi lain, investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pasar crypto tanpa risiko tinggi dapat mempertimbangkan BTC Bull ($BTCBULL). Dengan Bitcoin rewards otomatis, staking dengan APY 154%, dan potensi pertumbuhan harga, BTCBULL menjadi alternatif menarik bagi investor jangka panjang. Jangan lewatkan kesempatan presale sebelum harga naik!
Ingin tahu cara membeli Bitcoin dengan aman sebelum harga kembali naik? Jangan sampai ketinggalan langkah-langkah penting yang bisa menghindarkan Anda dari kesalahan saat berinvestasi. Baca panduan lengkap cara membeli Bitcoin di sini dan dapatkan BTC dengan lebih mudah!
Bukan hanya Bitcoin, banyak aset crypto lainnya yang berpotensi memberikan keuntungan besar di masa depan. Jika Anda ingin tahu bagaimana cara membeli berbagai jenis cryptocurrency dengan aman, pastikan Anda memahami langkah-langkahnya terlebih dahulu. Simak panduan lengkap cara membeli cryptocurrency di sini sebelum mulai berinvestasi!
Jangan sampai ketinggalan update terbaru seputar Bitcoin, altcoin, dan pergerakan pasar crypto! Bergabunglah dengan komunitas trader dan investor lainnya untuk mendapatkan berita terkini langsung di Telegram. Klik di sini untuk join grup Crypto News Indonesia sekarang dan tetap terdepan dalam dunia crypto!
Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia






