Prediksi Harga Bitcoin: BTC Mendekati Titik Kritis — Apa Langkah Selanjutnya?
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Bitcoin saat ini diperdagangkan pada level $105.296 atau sekitar Rp1.711.658.040, dengan volume transaksi harian mencapai $35 miliar (sekitar Rp569,3 triliun) dan kapitalisasi pasar senilai $2,09 triliun (sekitar Rp33.974 triliun). Pergerakan stabil ini tetap bertahan meskipun muncul berbagai berita negatif, termasuk rencana dari raksasa ritel seperti Amazon dan Walmart yang akan meluncurkan stablecoin, serta langkah dari bank besar seperti JPMorgan, yang berpotensi mengalihkan fokus pasar dari BTC.
Di sisi lain, minat institusi terhadap Ethereum terus meningkat. Salah satunya terlihat dari pembelian besar oleh SharpLink yang mencapai $463 juta. Meski tren jangka pendek tampak condong ke Ethereum, daya tarik utama tetap tertuju pada Bitcoin.
Dorongan Stablecoin dari Perusahaan Ritel
Amazon dan Walmart dikabarkan sedang mengembangkan stablecoin mereka sendiri, yaitu aset digital yang nilainya dipatok terhadap dolar AS. Tujuannya ialah menekan biaya transaksi, mempercepat proses pembayaran, serta menghindari ketergantungan pada sistem perbankan tradisional. RUU baru dari Kongres AS, yaitu GENIUS Act, berpotensi mempermudah regulasi dan memperkuat daya tarik stablecoin secara hukum. Sejumlah perusahaan besar lainnya, termasuk maskapai penerbangan AS dan platform perjalanan seperti Expedia, juga mulai mempertimbangkan integrasi stablecoin ke dalam ekosistem mereka.
Bank besar seperti Wells Fargo, Citigroup, dan JPMorgan dilaporkan tengah menjajaki kolaborasi dalam menerbitkan stablecoin bersama. Saat ini, total dana yang tertanam di USDT dan USDC telah melebihi $251 miliar (sekitar Rp4.083 triliun). Masuknya perusahaan besar dan institusi ke dalam dunia stablecoin menunjukkan adopsi massal yang kian meningkat. Walaupun begitu, arus perhatian investor bisa sementara bergeser dari performa Bitcoin ke proyek stablecoin ini.
Pembelian ETH Jumbo oleh SharpLink
SharpLink Gaming kini menjadi perusahaan publik dengan kepemilikan Ethereum (ETH) terbesar setelah membeli 176.271 ETH senilai sekitar $463 juta atau Rp7,527 triliun. Pembelian ini dilakukan melalui kombinasi dana dari ekuitas Nasdaq dan penempatan saham privat. Harga rata-rata per token yang dibeli berada di kisaran $2.626 atau sekitar Rp42.691.650.
Sebagian besar dari aset tersebut, lebih dari 95%, telah masuk ke dalam skema staking, menghasilkan imbal hasil pasif sekaligus memperkuat keamanan jaringan Ethereum. CEO Rob Phythian menyebut langkah ini sebagai “momen penting” dalam penerimaan institusional terhadap crypto. Pernyataan tersebut juga didukung oleh salah satu pendiri Ethereum, Joseph Lubin.
Meskipun strategi MicroStrategy yang fokus pada Bitcoin sempat membedakan arah adopsi institusi terhadap ETH, pembelian besar-besaran dari SharpLink ini berhasil meningkatkan legitimasi Ethereum dan berpotensi menggeser perhatian pasar dari BTC, setidaknya dalam jangka pendek.
Ketegangan Geopolitik Guncang Pasar
Situasi konflik antara Iran dan Israel telah memberi dampak besar pada pasar kripto global. Harga Bitcoin sempat anjlok dari level sekitar $110.000 (Rp1.787.150.000) hingga menyentuh titik terendah di $102.513 (Rp1.666.272.195), sebelum akhirnya pulih sedikit ke level $105.000 (Rp1.707.825.000). Dalam satu hari, posisi long BTC senilai lebih dari $446 juta (Rp7.250 triliun) dilikuidasi. Ethereum dan XRP juga mengalami tekanan besar, terutama di sekitar area support krusial.
Walaupun sering disebut sebagai “emas digital,” Bitcoin gagal mengimbangi reli harga saham teknologi yang berisiko tinggi. Sementara itu, harga emas justru melonjak akibat meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai. Arus dana masuk ke ETF berbasis Bitcoin dan Ethereum juga mengalami perlambatan, yang mencerminkan menurunnya keyakinan investor di tengah kekhawatiran global.
Walau tekanan dari pemberitaan masih menahan Bitcoin di bawah $105.000, aksi beli dari institusi dalam skala besar berpotensi mencegah penurunan lebih dalam hingga di bawah $100.000 (Rp1.626.500.000).
Struktur Teknikal dan Formasi Harga Bitcoin
Grafik 2-jam menunjukkan bahwa Bitcoin membentuk garis tren naik sejak posisi terendah awal Juni di sekitar $102.817 (Rp1.671.831.005), dengan pola higher lows yang mengindikasikan adanya support yang cukup kuat. Saat ini, BTC berada dalam rentang konsolidasi antara level retracement Fibonacci 23,6% di $104.643 (Rp1.701.074.595) dan 38,2% di $105.772 (Rp1.719.029.580), sementara berada di bawah tekanan dari exponential moving average (EMA) 50 di $105.940 (Rp1.721.663.100). Kemunculan candle Doji dekat batas bawah mengisyaratkan ketidakpastian di pasar.

Indikator momentum memberikan konfirmasi lebih lanjut. Garis MACD mulai mendekati sinyalnya, sedangkan histogram menunjukkan penyusutan dari wilayah negatif—tanda potensi penguatan terbatas. Tidak terlihat adanya pola bearish ekstrem seperti “Three Black Crows,” dan kehadiran candle spinning top memperkuat indikasi bahwa pasar sedang dalam fase konsolidasi, bukan menuju penurunan drastis.
Zona Risiko dan Strategi Perdagangan Bitcoin
Berikut ini strategi prediksi harga Bitcoin yang dapat diperhatikan oleh pelaku pasar:
Skenario Bullish:
- Entry dapat dipertimbangkan saat harga menembus di atas $105.772 (Rp1.719.029.580) dan garis EMA-50.
- Stop-loss sebaiknya diletakkan di bawah titik swing low hari ini, yaitu sekitar $104.500 (Rp1.698.555.000).
- Target kenaikan potensial:
- $106.685 (Rp1.734.733.025) pada level Fibonacci 50%
- $107.598 (Rp1.750.436.470) pada level Fibonacci 61,8%
Skenario Bearish:
- Jika harga Bitcoin menembus ke bawah $104.600 (Rp1.700.181.000), yang merupakan gabungan support dari trendline dan level 23,6% Fib, maka penurunan bisa berlanjut menuju area support utama di $102.817 (Rp1.671.831.005).
BTC Bull Token Hampir Tembus Batas $8,1 Juta, Skema Staking 58% APY Menarik Investor Menjelang Penutupan
Dengan harga Bitcoin yang bertahan di sekitar $105.000 (Rp1.707.825.000), fokus investor mulai bergeser ke altcoin, terutama BTC Bull Token ($BTCBULL). Saat ini, proyek ini telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $7.141.005,09 atau sekitar Rp116.214.541.688 dari total hard cap $8.216.177 (sekitar Rp133.609.274.905), menyisakan kurang dari $1 juta (sekitar Rp16 miliar) sebelum harga token naik ke level berikutnya. Harga token saat ini berada di angka $0,00256 atau setara dengan Rp41,64 dan akan naik begitu batas pendanaan tersebut tercapai.
Nilai BTC Bull Token dikaitkan secara langsung dengan Bitcoin melalui dua mekanisme utama:
- BTC Airdrops, yang diberikan kepada holder, dengan prioritas utama untuk peserta presale.
- Supply Burn, yang terjadi otomatis setiap kali harga Bitcoin naik $50.000, sehingga pasokan token $BTCBULL berkurang secara langsung.

Selain itu, proyek ini menawarkan staking pool dengan imbal hasil APY sebesar 61% dan telah menarik lebih dari 1,73 miliar token. Fitur staking ini mencakup:
- Tanpa periode penguncian (no lockup)
- Bebas biaya
- Likuiditas penuh
- Imbal hasil stabil bahkan di tengah volatilitas pasar
Model staking yang fleksibel ini membuat BTCBULL menarik baik bagi investor DeFi berpengalaman maupun pendatang baru yang menginginkan penghasilan pasif tanpa harus aktif mengelola aset mereka.
Dengan waktu yang tersisa hanya beberapa jam dan batas maksimal presale hampir tercapai, permintaan terhadap token terus meningkat secara signifikan. Kombinasi nilai yang terikat langsung dengan Bitcoin, mekanisme pembatasan pasokan, dan sistem staking yang kompetitif membuat BTCBULL menjadi incaran banyak investor. Para pembeli awal masih memiliki kesempatan terbatas untuk masuk sebelum harga naik ke tahap selanjutnya.
Siap Raup Untung Sebelum Harga BTC Bull Token Naik? Cek Panduan Lengkapnya di Sini!
Jangan lewatkan kesempatan untuk masuk sebelum harga naik! Jika kamu masih belum tahu cara membeli token ini, segera baca panduan cara beli BTC Bull Token sekarang juga. Penjelasannya lengkap, praktis, dan cocok untuk pemula yang ingin mulai berinvestasi. Pastikan kamu tidak terlambat ikut momentum!
BTC Bull Token Bakal Tembus 100x? Ini Prediksi Harganya di Tahun 2025!
BTC Bull Token semakin dilirik seiring mendekatnya presale ke batas maksimal. Jangan hanya jadi penonton, baca prediksi harga BTC Bull Token lengkap di sini dan temukan potensi keuntungannya. Prediksi ini akan bantu kamu mengambil keputusan lebih cepat dan lebih tepat. Klik sekarang sebelum harga naik ke tahap berikutnya!
Catatan Akhir: Bitcoin dalam Tekanan, BTC Bull Token Siap Jadi Alternatif Potensial
Bitcoin saat ini menghadapi tantangan besar dari berbagai sisi — baik itu tekanan geopolitik, minat institusional pada Ethereum, hingga persaingan dari stablecoin. Pergerakan BTC yang mendekati zona krusial menunjukkan pasar sedang menahan napas, menunggu pemicu besar berikutnya. Indikator teknikal masih menunjukkan konsolidasi, bukan sinyal bearish penuh. Artinya, peluang untuk pemulihan tetap terbuka jika ada dorongan baru. Dalam situasi ini, altcoin bisa menjadi pelarian modal investor.
Perhatian yang sempat tertuju ke Ethereum dan stablecoin membuka celah bagi altcoin dengan nilai fundamental kuat. BTC Bull Token muncul sebagai salah satu alternatif yang menjanjikan, berkat koneksinya langsung dengan performa Bitcoin. Mekanisme supply burn dan BTC airdrop menciptakan ekosistem token yang selaras dengan tren pasar. Ditambah lagi, adanya fitur staking APY tinggi membuatnya lebih menarik bagi investor pasif. Dengan pendekatan presale yang agresif, BTCBULL sukses menarik perhatian investor awal.
Data staking terbaru menunjukkan minat yang sangat besar terhadap BTC Bull Token. Dengan lebih dari 1,73 miliar token yang sudah dikunci dalam staking, investor tampak percaya pada model token ini. Skema fleksibel tanpa lock-up, bebas biaya, dan likuid membuatnya mudah diakses semua kalangan. Momentum ini berpotensi mempercepat penutupan presale dan menaikkan harga token. Waktu yang terbatas menjadi kunci dalam mengambil keputusan.
Fakta bahwa dana presale BTCBULL sudah mendekati $8,2 juta menegaskan tingginya antusiasme pasar. Dengan harga saat ini yang masih rendah, investor memiliki peluang untuk masuk sebelum lonjakan harga berikutnya. Kombinasi dari koneksi langsung ke Bitcoin, distribusi reward, serta staking APY 61% membuatnya berbeda dari kebanyakan altcoin. Proyek ini bukan hanya spekulatif, tapi dirancang untuk memberi nilai jangka panjang. Investor yang ingin menangkap momentum ini harus bertindak sekarang juga.
Situasi makro dan teknikal Bitcoin memang memunculkan ketidakpastian, namun justru di momen seperti inilah peluang besar muncul. BTC Bull Token menawarkan jalur alternatif bagi investor yang ingin tetap terhubung ke Bitcoin, tetapi dengan potensi return yang lebih tinggi. Dengan fitur yang solid dan komunitas yang terus berkembang, BTCBULL menjadi pilihan cerdas di tengah pasar yang dinamis. Jangan tunggu sampai harga naik — pastikan kamu masuk sekarang, sebelum kesempatan ini berlalu. Presale bisa berakhir kapan saja, dan saat itu datang, hanya yang bergerak cepat yang akan diuntungkan.
Gabung Telegram Resmi Crypto News ID dan Dapatkan Bocoran Proyek Crypto Potensial!
Ingin jadi yang pertama tahu soal update harga Bitcoin dan altcoin lainnya? Bergabunglah di grup Telegram resmi Crypto News Indonesia sekarang juga. Di sana kamu bisa akses berita eksklusif, bocoran presale, dan diskusi langsung dengan komunitas crypto aktif. Jangan lewatkan info penting hanya karena telat baca!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.