Prediksi Bitcoin Maximalist: Stablecoin Berbasis Emas Akan Kalahkan Dominasi Global Stablecoin Pegged USD
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Pendukung setia Bitcoin, Max Keiser, meyakini bahwa stablecoin yang didukung emas memiliki potensi besar untuk melampaui alternatif yang dipatok pada U.S. dollar dari sisi adopsi global. Ia menyebut reputasi emas sebagai aset pelindung nilai inflasi dan tingkat volatilitasnya yang rendah sebagai faktor utama pendorong tren ini.
Keiser menekankan bahwa banyak negara di dunia menaruh kepercayaan lebih besar pada emas dibandingkan dengan U.S. dollar, khususnya negara-negara yang memiliki hubungan geopolitik yang kurang harmonis dengan Amerika Serikat.
“Rusia, Tiongkok, dan Iran tidak akan menerima stablecoin berbasis U.S. dollar,” ujar Keiser dalam sebuah unggahan di platform X.
“Saya memprediksi mereka akan melawan dominasi stablecoin USD dengan stablecoin berbasis emas. Tiongkok dan Rusia memiliki total cadangan emas sebanyak 50.000 ton, lebih besar dari angka yang selama ini dilaporkan secara resmi.”
Stablecoin Berbasis Emas Diprediksi Akan Menyaingi Dominasi Global U.S. Dollar, Analis Memberikan Peringatan
Komentar tersebut mencerminkan kekhawatiran bahwa meningkatnya minat terhadap aset digital berbasis emas bisa menjadi ancaman bagi upaya Amerika Serikat dalam mempertahankan dominasi keuangan global yang saat ini bergantung pada stablecoin berbasis dollar.
Salah satu contoh produk yang menonjol adalah Alloy (aUSD₮) milik Tether, yang diluncurkan pada Juni 2024. Alloy didukung oleh Tether Gold (XAU₮), yaitu token yang nilainya dikaitkan langsung dengan emas fisik. Para pendukung produk ini menyebutnya sebagai alternatif modern yang lebih stabil dibandingkan aset yang didukung oleh mata uang fiat.
Mantan eksekutif VanEck sekaligus pendiri PointsVille, Gabor Gurbacs, menyatakan bahwa “Tether Gold adalah representasi dari apa yang dulu menjadi nilai U.S. dollar sebelum tahun 1971,” merujuk pada saat Amerika Serikat mengakhiri sistem gold standard. Ia juga menambahkan bahwa XAU₮ mengalami kenaikan sebesar 15,7% sepanjang tahun ini, mengungguli kinerja mayoritas aset kripto lainnya.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat tetap berfokus mempertahankan peran dominan dollar dalam sistem keuangan global.
Menteri Keuangan Scott Bessent, dalam KTT Crypto Gedung Putih yang diadakan pada 7 Maret lalu, menegaskan bahwa pemerintahan Trump menganggap stablecoin yang dipatok pada U.S. dollar sebagai alat penting untuk melindungi status dollar sebagai mata uang cadangan dunia.
Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, juga menyuarakan pandangan serupa. Ia menekankan bahwa stablecoin memiliki potensi untuk memperkuat dominasi dollar secara global.
Di waktu yang bersamaan, para legislator Amerika Serikat telah memperkenalkan sejumlah rancangan undang-undang, termasuk Stable Act 2025 dan RUU GENIUS, yang bertujuan membentuk kerangka regulasi khusus untuk aset digital yang didukung mata uang fiat.
Tether Lakukan Pendekatan ke Legislator AS Untuk Bentuk Regulasi Stablecoin di Tingkat Federal
Bulan lalu, terungkap bahwa Tether telah menjalin komunikasi aktif dengan sejumlah legislator di Amerika Serikat dalam upaya membentuk regulasi federal yang mengatur sektor stablecoin.
Dalam laporan yang beredar, Tether dikabarkan berdiskusi dengan dua tokoh penting, yaitu Bryan Steil dan French Hill, yang merupakan pengusul utama Stable Act yang diperkenalkan pada 6 Februari lalu.
CEO Tether, Paolo Ardoino, juga disebut-sebut telah mengonfirmasi bahwa pihaknya berencana turut serta memberikan kontribusi terhadap dua rancangan undang-undang stablecoin lainnya yang sedang digodok oleh legislator lain.
Tether juga mengumumkan bahwa mereka saat ini bekerja sama dengan salah satu firma akuntansi Big Four untuk menjalankan audit menyeluruh atas cadangan aset yang dimiliki. Audit tersebut bertujuan memastikan bahwa setiap token benar-benar didukung oleh aset dengan rasio 1:1.
Pada bulan yang sama, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan kerangka regulasi untuk stablecoin dalam sebuah rapat dengar pendapat di Senat.
Powell menyatakan bahwa Federal Reserve mendukung inisiatif pembuatan regulasi yang jelas untuk stablecoin, dengan alasan pentingnya perlindungan terhadap konsumen dan pihak penabung.
Catatan Akhir
Max Keiser melihat masa depan stablecoin berbasis emas sebagai pesaing kuat bagi dominasi stablecoin yang dipatok pada U.S. dollar. Negara-negara seperti Rusia dan Tiongkok disebut memiliki cadangan emas besar yang mendukung hal ini. Ini bisa menggeser keseimbangan kekuatan dalam sistem keuangan global.
Stablecoin berbasis emas seperti Tether Gold (XAU₮) dinilai memiliki nilai lebih stabil dan menjadi alternatif modern dari fiat. XAU₮ juga terbukti memiliki kinerja positif sepanjang tahun ini. Hal ini mendorong adopsi lebih luas secara internasional.
Pemerintah Amerika Serikat tidak tinggal diam menghadapi tren ini. Mereka justru memperkuat posisi stablecoin USD melalui regulasi dan dukungan kebijakan. USD tetap dianggap sebagai tulang punggung keuangan global.
Tokoh-tokoh penting seperti Menteri Keuangan dan Gubernur Federal Reserve menunjukkan dukungan terhadap penguatan peran stablecoin USD. Tujuannya adalah menjaga status dollar sebagai mata uang cadangan dunia. Berbagai RUU juga diajukan untuk membentuk kerangka regulasi.
Tether, sebagai pemain utama dalam dunia stablecoin, aktif bekerja sama dengan regulator dan melakukan audit transparan. Perusahaan ini juga sedang berupaya memperkuat legitimasi dan kepercayaan pasar terhadap produknya. Ini menunjukkan bahwa stablecoin berbasis fiat dan emas sama-sama berkembang pesat.
Pertarungan antara stablecoin berbasis fiat dan emas belum selesai. Pilihan investor dan arah regulasi global akan menentukan siapa yang mendominasi ke depan. Masa depan stablecoin kini menjadi medan persaingan geopolitik dan keuangan digital.
Jika Anda mulai mempertimbangkan masa depan stablecoin dan ingin ikut serta dalam ekosistem ini, penting untuk memahami dasar-dasar sebelum mengambil keputusan. Panduan lengkap tentang cara membeli Bitcoin untuk pemula akan membantu Anda memahami langkah awal masuk ke dunia aset digital. Artikel ini menjelaskan proses pembelian dengan mudah, aman, dan cepat. Jangan lewatkan informasi pentingnya sekarang juga.
Pergeseran dari stablecoin fiat menuju stablecoin berbasis emas bukan hanya wacana. Jika Anda penasaran bagaimana caranya memiliki berbagai aset kripto yang potensial, baca panduan Cara Membeli Cryptocurrency dengan Aman dan Praktis. Anda akan mengetahui cara memilih exchange, mengamankan aset, hingga menghindari risiko umum. Jadikan artikel ini referensi wajib sebelum mulai berinvestasi.
Ingin selalu update dengan berita terbaru seputar stablecoin, Bitcoin, dan kebijakan crypto global? Bergabunglah sekarang juga dengan komunitas kami di Telegram Crypto News Indonesia. Anda akan mendapatkan insight terkini, analisis mendalam, dan diskusi seru langsung dari para pecinta crypto tanah air. Jangan sampai ketinggalan informasi penting yang bisa mempengaruhi keputusan investasi Anda.
Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia






