Bitcoin ETFs Alami Tren Outflow Terpanjang, Kehilangan $6,4 Miliar dalam Lima Minggu di Tengah Kebijakan Tarif Trump

Terakhir diperbarui:
Penulis Berita Kripto
Penulis Berita Kripto
Alfin Fauzan
Diverifikasi oleh
SEO, Editor, dan Penulis Konten
Aldi
Terakhir diperbarui:
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Cryptonews Indonesia telah meliput industri cryptocurrency selama lebih dari 10 tahun dengan standar editorial tinggi, menyajikan informasi akurat dan seimbang tentang cryptocurrency, blockchain, dan teknologi. Komitmen ini mencerminkan dedikasi kami terhadap informasi relevan di dunia aset digital. Pelajari lebih lanjut tentang Cryptonews.
Pengungkapan IklanKami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Disclaimers: Penting untuk diingat bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi. Artikel/berita ini disediakan sebagai tambahan informasi dan bukan sebagai saran investasi. Dengan membaca artikel/berita ini, Anda menyetujui syarat dan ketentuan kami.
Bitcoin ETFs Alami Tren Outflow Terpanjang, Kehilangan $6,4 Miliar dalam Lima Minggu di Tengah Kebijakan Tarif Trump

Bitcoin exchange-traded funds (ETFs) mengalami periode arus keluar negatif terpanjang dalam sejarah, menandai rekor terburuk sejak pencatatan data dimulai.

Menurut laporan dari CoinShares, produk investasi aset digital telah mencatat penarikan dana selama lima minggu berturut-turut dengan total mencapai $6,4 miliar.

Dampak terbesar terjadi di Amerika Serikat, di mana investor menarik dana sebesar $1,16 miliar hanya dalam sepekan terakhir. Jumlah ini mencakup 93% dari total outflow yang terjadi secara global.

Tren negatif ini telah berlangsung selama 17 hari berturut-turut, menjadikannya periode penurunan terpanjang sejak CoinShares mulai melacak data pasar pada 2015.

Bitcoin menjadi aset yang paling terdampak dengan total outflow mencapai $5,4 miliar dalam lima minggu terakhir. Ethereum dan Solana juga mengalami tekanan jual yang signifikan, masing-masing mencatatkan arus keluar sebesar $175 juta dan $2,2 juta.

Di tengah tekanan pasar yang besar, XRP justru mencatatkan perbedaan tren dengan membukukan inflow sebesar $1,8 juta, menunjukkan adanya permintaan yang masih stabil untuk aset ini.

Meskipun sentimen pasar masih pesimistis, total inflow sejak awal tahun tetap positif di angka $912 juta.

Namun, total aset yang dikelola (Assets under Management/AuM) anjlok sebesar $48 miliar, menegaskan dampak besar dari gelombang penjualan yang berkepanjangan.

Faktor yang Mendorong Arus Keluar Besar-Besaran

Beberapa faktor utama telah memicu tekanan jual yang terus berlanjut pada Bitcoin dan ETF aset digital lainnya.

Salah satu pendorong utama adalah ketidakpastian ekonomi yang meningkat akibat kebijakan tarif yang diumumkan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Usulan kebijakan tarif yang agresif telah mengguncang pasar keuangan, memicu kekhawatiran terkait inflasi, suku bunga, serta valuasi aset berisiko, termasuk cryptocurrency.

Selain itu, serangan peretasan senilai $1,4 miliar yang terjadi di bursa Bybit juga menjadi faktor yang memperburuk sentimen investor.

Keamanan dalam ekosistem cryptocurrency masih menjadi perhatian utama bagi investor institusional, terutama karena serangan siber berskala besar terus menunjukkan tingginya risiko dalam aset digital.

Sikap hawkish dari Federal Reserve juga turut memberikan tekanan besar pada pasar.

Pernyataan terbaru dari Ketua The Fed, Jerome Powell, mengindikasikan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Keputusan ini membuat investor semakin enggan untuk menempatkan dana pada aset spekulatif seperti Bitcoin.

Namun, keputusan terbaru yang akan diumumkan pada hari Rabu ini dapat berpotensi mengubah sikap The Fed terhadap kebijakan moneter.

Tekanan jual yang terjadi juga dipicu oleh aksi profit-taking yang dilakukan investor.

Sebelum gelombang penjualan ini, Bitcoin ETFs sempat menikmati 19 minggu berturut-turut dengan inflow positif yang mencapai $2,9 miliar pada 3 Maret lalu.

Banyak investor melihat momen ini sebagai kesempatan untuk mengamankan keuntungan sebelum ketidakpastian pasar semakin tinggi, sehingga memicu siklus penjualan yang berlangsung saat ini.

Selain itu, adanya posisi short senilai $300 juta terhadap Bitcoin semakin memperkuat spekulasi bahwa harga masih bisa mengalami penurunan lebih lanjut.

Reaksi Pasar dan Prospek Ke Depan

Gelombang arus keluar yang terus terjadi telah memberikan tekanan signifikan pada harga Bitcoin.

Setelah rekor arus keluar dari produk exchange-traded, harga Bitcoin turun ke level terendah dalam empat bulan di angka $78.197, mengalami koreksi 27% dari level tertinggi sepanjang masa yang sebelumnya melampaui $109.000.

Namun, beberapa investor melihat penurunan ini sebagai peluang untuk mengakumulasi Bitcoin, seperti yang ditunjukkan oleh inflow kecil namun signifikan dari Jerman yang mencapai lebih dari $55 juta.

Ekonom terkemuka, Peter Schiff, memperingatkan bahwa Bitcoin masih berpotensi mengalami penurunan lebih dalam jika indeks NASDAQ terus melemah.

Schiff menilai bahwa korelasi kuat antara Bitcoin dan indeks berbasis teknologi ini membuat aset digital tersebut semakin rentan terhadap penurunan pasar saham.

Ia berspekulasi bahwa jika NASDAQ turun sebesar 20%, harga Bitcoin berpotensi anjlok ke sekitar $65.000.

Prediksi ini selaras dengan tren pasar sebelumnya, di mana Bitcoin cenderung bergerak seiring dengan penurunan indeks saham, bukan berfungsi sebagai aset lindung nilai yang stabil seperti emas.

Meskipun tren saat ini masih negatif, sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin dan pasar crypto secara keseluruhan telah beberapa kali berhasil pulih dari aksi jual besar-besaran.

Minat institusional terhadap Bitcoin tetap kuat dalam jangka panjang, dan faktor makroekonomi seperti perubahan kebijakan Federal Reserve serta kemungkinan regulasi yang lebih jelas dapat memainkan peran penting dalam pergerakan Bitcoin ETFs di masa depan.

Saat ini, investor tetap berhati-hati dalam menghadapi tren outflow terpanjang dalam sejarah Bitcoin ETFs, sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai arah pasar ke depan.

Catatan Akhir

Bitcoin ETFs mengalami arus keluar terpanjang dalam sejarah, dengan total penarikan dana mencapai $6,4 miliar dalam lima minggu terakhir. Tren ini menunjukkan adanya tekanan jual besar yang masih mendominasi pasar crypto. Kondisi ini membuat investor semakin berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Faktor utama yang memicu outflow ini mencakup ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif Trump, kebijakan hawkish dari The Fed, serta aksi profit-taking yang dilakukan investor. Sentimen negatif semakin diperparah oleh peretasan Bybit senilai $1,4 miliar, yang kembali menyoroti risiko keamanan dalam industri cryptocurrency. Semua faktor ini membuat arus keluar dana semakin sulit dihentikan.

Harga Bitcoin telah mengalami koreksi signifikan hingga 27% dari level tertingginya, menyusul tekanan jual dari investor institusional. Beberapa analis memperkirakan harga masih bisa turun lebih jauh jika NASDAQ mengalami penurunan besar. Namun, sebagian investor melihat ini sebagai peluang akumulasi, seperti yang terlihat dari inflow kecil di Jerman.

Meskipun tren negatif masih berlangsung, sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin dan crypto secara keseluruhan memiliki potensi untuk bangkit kembali. Sentimen pasar dapat berubah jika ada kebijakan baru dari The Fed atau regulasi yang lebih jelas mengenai cryptocurrency. Perubahan besar ini bisa menjadi pemicu untuk pembalikan arah pasar dalam beberapa bulan ke depan.

Investor harus tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru agar bisa mengambil keputusan terbaik di tengah volatilitas pasar. Faktor makroekonomi dan kebijakan global akan terus mempengaruhi arus dana dalam ETF Bitcoin. Pemantauan pasar yang cermat menjadi kunci untuk memanfaatkan peluang di tengah ketidakpastian saat ini.

Harga Bitcoin mengalami tekanan besar setelah ETF mencatatkan arus keluar dana yang signifikan. Namun, banyak investor melihat ini sebagai peluang untuk membeli Bitcoin dengan harga lebih murah sebelum pasar kembali pulih. Jika ingin tahu cara membeli Bitcoin dengan aman dan mudah, ikuti panduan lengkapnya di Cara Membeli Bitcoin untuk Pemula. Jangan sampai melewatkan kesempatan emas ini sebelum harga kembali naik!

Pasar cryptocurrency tengah mengalami tekanan, tetapi banyak investor tetap optimis terhadap prospek jangka panjangnya. Memahami cara membeli aset crypto dengan aman sangat penting untuk memulai investasi yang menguntungkan. Simak panduan lengkapnya di Cara Membeli Cryptocurrency dengan Mudah. Dapatkan informasi lengkap agar bisa berinvestasi dengan lebih percaya diri!

Pergerakan pasar crypto bisa berubah dengan cepat, dan informasi terbaru sangat penting bagi investor. Jangan sampai ketinggalan update terkini tentang Bitcoin, altcoin, dan kebijakan global yang mempengaruhi harga crypto. Bergabunglah dengan komunitas crypto terbesar di Indonesia melalui Grup Telegram Crypto News Indonesia. Dapatkan berita terbaru, analisis pasar, serta diskusi langsung dengan sesama investor crypto!

Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia

Jangan sampai ketinggalan

Prediksi Harga
Analisis Harga Cardano: Apakah ADA Berpotensi Anjlok Hingga 50%? Saatnya Lirik Solaxy SOLX?
Aldi
2025-04-22 08:04:37
Prediksi Harga
Kini di $88K, Bitcoin Siap Tembus $90.000? Sinyal Breakout Semakin Kuat
Aldi
2025-04-21 15:33:28
Crypto News in numbers
editors
Daftar Penulis + 66 Lainnya
100k+
Tersedia ratusan berita dalam sebulan
100+
Artikel dengan berita terbaru setiap hari
8
Bertahun-tahun di Pasar
70
Penulis Tim Internasional