Peretasan Crypto Terbesar Sepanjang Masa: Lindungi Asetmu dengan Best Wallet!
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Pengungkapan Iklan
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Meskipun telah berkembang menjadi kelas aset bernilai triliunan dolar, dunia crypto masih dipenuhi dengan peretasan dan penipuan. Bahkan, peretasan terbesar dalam sejarah baru saja terjadi.
Para pelaku kejahatan siber yang ingin memanfaatkan pengguna yang kurang berpengalaman atau celah keamanan dalam protokol crypto terus menemukan peluang. Selama lima tahun terakhir, lebih dari $10 miliar telah dicuri, menurut laporan dari Chainalysis.
Dalam enam dari sebelas tahun terakhir, kerugian akibat peretasan dan eksploitasi crypto mencapai lebih dari $1 miliar per tahun, dengan puncaknya terjadi pada 2022 saat total kerugian mencapai $3,7 miliar.
Tahun 2025 juga diawali dengan insiden besar. Jumlah dana yang dicuri pada tahun ini hampir menyamai total sepanjang 2024, sebagian besar disebabkan oleh peretasan besar pada satu centralized exchange. Serangan tersebut kini menempati posisi teratas dalam daftar peretasan crypto terbesar sepanjang masa berdasarkan nilai aset yang dicuri pada saat kejadian.
1) Bybit – $1,4 Miliar
Peretasan crypto terbesar sepanjang masa terjadi pada centralized exchange Bybit yang berbasis di Dubai pada Februari 2025. Dalam insiden ini, lebih dari 400.000 Ethereum—senilai $1,4 miliar pada saat itu—beserta berbagai token berbasis Ethereum lainnya dicuri dari cold wallet platform tersebut.
Co-founder sekaligus CEO Bybit, Ben Zhou, mengonfirmasi bahwa serangan ini terjadi akibat manipulasi pada transfer dana yang direncanakan. Akibatnya, tanpa disadari, platform tersebut mengirimkan dana ke dompet milik peretas.
Tak lama setelah kejadian, para analis blockchain mengaitkan serangan ini dengan Lazarus Group, kelompok peretas yang didukung oleh negara Korea Utara. FBI kemudian mengonfirmasi bahwa bukti-bukti yang ditemukan memang mengarah ke kelompok tersebut. Lazarus Group juga diketahui bertanggung jawab atas pencurian crypto senilai lebih dari $1,3 miliar hanya dalam tahun 2024.
Meskipun mengalami kerugian besar, Bybit tetap dapat memproses semua permintaan penarikan. Platform ini berhasil menutupi kekurangan Ethereum melalui kombinasi pinjaman, setoran dari pengguna, serta pembelian langsung aset crypto terbesar kedua tersebut.
Laporan awal dari para ahli keamanan siber mengungkapkan bahwa peretasan ini bermula ketika para peretas dari Korea Utara menanamkan kode berbahaya ke dalam infrastruktur Safe, penyedia wallet yang digunakan oleh Bybit.
2) Poly Network – $611 Juta
Poly Network, sebuah protokol interoperabilitas multi-chain, mengalami peretasan terbesar kedua dalam sejarah crypto pada tahun 2021. Dalam insiden ini, sekitar $611 juta dalam berbagai aset crypto dicuri dari tiga blockchain berbeda.
Pada 10 Agustus 2021, tim pengembang Poly Network mengonfirmasi serangan tersebut dan meminta para miner serta validator di Ethereum, Polygon, dan BNB Chain (sebelumnya dikenal sebagai Binance Smart Chain) untuk memblokir alamat-alamat wallet yang teridentifikasi terlibat dalam peretasan. Centralized exchange juga diminta untuk membekukan dana terkait.
Setelah mendapat tekanan besar dari komunitas crypto, para peretas mulai mengembalikan dana hanya dalam waktu sehari setelah serangan. Dalam dua minggu, hampir seluruh dana berhasil dikembalikan. Peretas mengklaim bahwa aksi ini dilakukan “hanya untuk bersenang-senang.” Peristiwa ini menjadi salah satu kisah paling unik di dunia crypto, dengan banyak pertukaran pesan antara peretas, Poly Network, dan komunitas crypto sebelum akhirnya dana dikembalikan.
3) BNB Chain – $570 Juta
Pada 6 Oktober 2022, seorang peretas berhasil mencuri sekitar $570 juta dalam bentuk Binance Coin (BNB) melalui eksploitasi pada BSC Token Hub, sebuah jembatan (bridge) yang menghubungkan ekosistem BNB Chain.
Peretas memanfaatkan celah keamanan untuk mencetak 2 juta BNB baru dan berhasil mengelabui sistem dengan pemalsuan yang sangat canggih.
Setelah aktivitas tidak biasa terdeteksi, pihak pengelola blockchain dengan cepat menghentikan sementara operasional jaringan. Langkah ini memungkinkan mereka mencegah peretas menarik sebagian besar dana yang telah mereka peroleh.
Berkat reaksi cepat dari tim pengembang dan validator BNB Chain, hanya sekitar $100 juta dari total $570 juta yang berhasil dicairkan oleh peretas. Peristiwa ini menjadi salah satu contoh paling menonjol tentang bagaimana koordinasi cepat dapat membatasi dampak dari serangan siber di dunia crypto.
4) Coincheck – $530 Juta
Salah satu peretasan tertua dalam daftar ini menimpa Coincheck, centralized exchange asal Jepang, yang kehilangan sekitar $530 juta dalam bentuk 523 juta token NEM pada tahun 2018.
Peretas berhasil mendapatkan akses ke hot wallet milik Coincheck, yang saat itu menyimpan sebagian besar aset digital bursa tersebut tanpa perlindungan tambahan. Akibat serangan ini, lebih dari 260.000 pengguna terdampak.
Meskipun mengalami kerugian besar, Coincheck berupaya mengganti kerugian pengguna. Menurut laporan dari The Guardian, sekitar $400 juta dikembalikan kepada pelanggan menggunakan dana internal perusahaan.
Pada saat peretasan terjadi, insiden ini menjadi yang terbesar dalam sejarah crypto. Namun, seiring waktu, nilai token NEM yang dicuri mengalami penurunan drastis. Jika dihitung dengan harga terkini, aset yang dicuri saat ini hanya bernilai sekitar $10,36 juta.
Dua tahun setelah insiden tersebut, Pengadilan Distrik Tokyo mengumumkan keberhasilannya menyita sebagian kecil token yang sebelumnya dicuri.
5) Ronin Network – $552 Juta
Jaringan Ronin mengalami peretasan senilai $552 juta pada Maret 2022. Serangan ini memiliki kesamaan dengan eksploitasi yang terjadi di BNB Chain, karena menggunakan akses ke private key yang diretas.
Ronin Network, yang berfungsi sebagai sidechain Ethereum untuk game berbasis blockchain, menjadi target serangan dengan skema pencurian private key yang memungkinkan peretas menandatangani transaksi palsu. Amerika Serikat kemudian menuding Lazarus Group sebagai dalang di balik peretasan ini.
Setelah mendapatkan akses ke private key, peretas berhasil mengendalikan 5 dari total 9 validator jaringan—cukup untuk menyetujui transaksi tanpa izin tambahan. Meskipun serangan terjadi pada 23 Maret, Ronin baru mengungkapnya satu minggu kemudian. Saat diumumkan, total nilai aset yang dicuri telah mencapai $622 juta.
Dalam serangan ini, peretas berhasil mencuri 173.650 Wrapped Ethereum (WETH) dan 25,5 juta USDC stablecoin. Namun, pada September 2022, sekitar $30 juta dana yang dicuri berhasil dikembalikan—menandai pertama kalinya aset curian yang diduga terkait dengan Lazarus Group berhasil disita.
Ronin Network, yang dikembangkan oleh Sky Mavis, akhirnya mengganti semua dana pengguna yang terkena dampak dan meningkatkan keamanan bridge dengan menambahkan validator tambahan untuk meningkatkan desentralisasi.
Meningkatnya Ancaman Peretasan dan Pentingnya Wallet Crypto yang Aman
Serangkaian peretasan besar dalam dunia crypto menunjukkan bahwa keamanan aset digital masih menjadi tantangan besar. Meskipun teknologi blockchain menawarkan transparansi dan desentralisasi, berbagai celah keamanan tetap dimanfaatkan oleh peretas, terutama oleh kelompok seperti Lazarus Group yang didukung oleh Korea Utara.
Pada tahun 2024 saja, total kerugian akibat pencurian crypto mencapai $2,2 miliar, mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Statistik ini menggarisbawahi betapa pentingnya bagi investor untuk tidak hanya memahami cara berinvestasi dalam aset digital, tetapi juga bagaimana melindunginya dengan memilih wallet crypto yang aman dan andal.
Crypto wallet berperan sebagai tempat penyimpanan utama bagi aset digital, baik itu dalam bentuk Bitcoin, Ethereum, maupun altcoin lainnya. Namun, tidak semua wallet memiliki tingkat keamanan yang sama.
Sebagian besar peretasan terjadi karena kelalaian dalam memilih platform yang tepat atau kurangnya perlindungan pada wallet yang digunakan. Oleh karena itu, memahami cara memilih wallet crypto yang tepat sangatlah penting bagi investor, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.
Cara Memilih Wallet Crypto yang Tepat
Banyak investor crypto masih bingung dalam memilih wallet yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Setiap jenis wallet memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Dompet crypto terbaik tidak hanya harus aman, tetapi juga harus mudah digunakan dan menawarkan berbagai fitur yang mendukung pengelolaan aset digital secara optimal.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang harus diperhatikan sebelum memilih wallet crypto:
1. Keamanan dan Kontrol Penuh
Wallet crypto yang aman harus menawarkan fitur keamanan canggih, seperti autentikasi dua faktor (2FA), enkripsi tingkat lanjut, serta perlindungan dari serangan phishing dan malware. Selain itu, dompet non-custodial lebih disarankan karena memberikan kendali penuh atas kunci pribadi, sehingga pengguna tidak perlu mengandalkan pihak ketiga dalam mengelola aset mereka.
2. Kompatibilitas dengan Blockchain dan Aset Crypto
Dompet crypto terbaik harus mendukung berbagai blockchain dan jenis cryptocurrency. Fleksibilitas dalam menyimpan berbagai aset digital sangat penting, terutama bagi investor yang berencana untuk mendiversifikasi portofolio mereka.
3. Kemudahan Penggunaan
Wallet crypto untuk pemula sebaiknya memiliki antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan. Navigasi yang jelas, fitur yang intuitif, serta kemudahan dalam melakukan transaksi menjadi faktor penting dalam memilih dompet crypto yang tepat.
4. Integrasi dengan DeFi dan Staking
Banyak wallet modern kini menawarkan fitur tambahan seperti staking, trading langsung melalui DEX, serta akses ke ekosistem DeFi. Investor yang ingin memaksimalkan keuntungan dari aset crypto mereka sebaiknya memilih wallet yang memiliki fitur-fitur ini.
5. Dukungan terhadap Pembelian dan Penarikan Fiat
Bagi investor yang ingin dengan mudah membeli atau menjual cryptocurrency menggunakan mata uang fiat, wallet yang memiliki fitur on-ramp dan off-ramp sangat diperlukan. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi langsung dengan kartu kredit, transfer bank, atau e-wallet tanpa harus melalui platform pihak ketiga.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, investor dapat memilih wallet crypto terbaik yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Salah satu pilihan yang banyak direkomendasikan adalah Best Wallet, yang menawarkan kombinasi antara keamanan tingkat tinggi, kompatibilitas luas, serta fitur-fitur canggih untuk memudahkan pengelolaan aset digital.

Cara Membeli Crypto dengan Wallet yang Aman
Setelah memahami pentingnya keamanan dalam memilih wallet crypto, langkah berikutnya adalah mengetahui cara membeli crypto dengan aman. Proses pembelian yang benar akan memastikan aset digital yang dibeli langsung masuk ke wallet pribadi tanpa risiko intervensi pihak ketiga atau penipuan.
Berikut adalah langkah-langkah mudah dalam membeli crypto menggunakan wallet yang aman:
1. Pilih Wallet Crypto yang Terpercaya
Pastikan wallet yang digunakan telah teruji keamanannya dan memiliki fitur perlindungan tambahan seperti 2FA dan enkripsi kunci pribadi. Best Wallet merupakan salah satu pilihan terbaik yang mendukung berbagai cryptocurrency serta memiliki fitur keamanan tingkat tinggi.

2. Lakukan Verifikasi Identitas (KYC) Jika Diperlukan
Beberapa wallet yang terintegrasi dengan layanan pembelian crypto mewajibkan pengguna untuk melakukan proses Know Your Customer (KYC). Langkah ini bertujuan untuk memastikan keamanan transaksi serta mencegah tindak pencucian uang.
3. Pilih Metode Pembayaran yang Tersedia
Sebagian besar wallet crypto kini mendukung berbagai metode pembayaran, termasuk kartu kredit, debit, transfer bank, serta e-wallet. Pastikan memilih metode yang paling nyaman dan memiliki biaya transaksi yang minimal.
4. Pilih Crypto yang Akan Dibeli
Setelah metode pembayaran disiapkan, langkah selanjutnya adalah memilih jenis cryptocurrency yang ingin dibeli. Pastikan untuk membeli aset yang sesuai dengan strategi investasi, baik itu Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lainnya.
5. Konfirmasi dan Selesaikan Transaksi
Periksa kembali detail transaksi sebelum melakukan konfirmasi pembelian. Setelah pembayaran berhasil, crypto akan langsung dikirim ke wallet pengguna dalam hitungan menit.
Memastikan keamanan saat membeli crypto adalah langkah penting dalam berinvestasi di aset digital. Dengan menggunakan wallet yang tepat, investor dapat meminimalisir risiko kehilangan dana akibat peretasan atau kesalahan teknis.
Kesimpulan dan Catatan Akhir
Gelombang peretasan crypto dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa keamanan aset digital masih menjadi tantangan besar. Kejadian seperti peretasan Bybit, Poly Network, dan Ronin Network membuktikan bahwa bahkan platform besar sekalipun tidak kebal terhadap serangan siber. Investor crypto perlu lebih berhati-hati dalam memilih tempat penyimpanan aset digital mereka untuk menghindari risiko serupa.
Memilih wallet crypto yang aman adalah langkah utama dalam melindungi investasi digital dari peretasan. Wallet non-custodial seperti Best Wallet memberikan kendali penuh kepada pengguna atas private key mereka, sehingga mengurangi risiko kehilangan dana akibat peretasan centralized exchange. Selain itu, fitur seperti staking, integrasi DeFi, dan keamanan biometrik menjadikannya pilihan ideal bagi investor.
Meningkatkan keamanan bukan hanya tentang memilih wallet yang tepat, tetapi juga memahami cara membeli crypto dengan aman. Proses verifikasi identitas (KYC), pemilihan metode pembayaran yang terpercaya, serta penggunaan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor (2FA) dapat membantu mencegah serangan siber dan pencurian aset digital.
Keamanan crypto akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi blockchain. Investor harus tetap waspada, selalu mengikuti perkembangan terbaru, dan memilih platform yang menawarkan kombinasi antara keamanan, kemudahan penggunaan, serta peluang investasi terbaik. Bergabung dengan presale Best Wallet dapat menjadi langkah cerdas untuk berinvestasi di ekosistem yang aman dan inovatif.
Membeli crypto dengan aman adalah langkah penting dalam berinvestasi aset digital. Banyak investor masih bingung bagaimana cara membeli Bitcoin tanpa risiko kehilangan dana. Pelajari cara membeli Bitcoin dengan mudah dan aman di sini. Jangan sampai tertipu atau salah memilih platform!
Crypto semakin populer, tetapi banyak investor pemula belum tahu cara membeli aset digital dengan benar. Menggunakan platform yang salah bisa menyebabkan kehilangan dana akibat scam atau peretasan. Pelajari cara membeli cryptocurrency yang aman dan menguntungkan di sini. Pastikan investasi Anda tetap aman dengan mengikuti panduan lengkapnya!
Dunia crypto terus berkembang dengan berita dan inovasi terbaru setiap hari. Jangan lewatkan informasi terkini seputar market, proyek blockchain terbaru, dan peluang investasi terbaik. Bergabunglah di grup Crypto News Indonesia untuk mendapatkan update langsung dari komunitas crypto terbesar! Klik di sini untuk bergabung.
Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia






