Crypto Pilihan Terbaik di Awal Juli 2025: Ethereum (ETH) Bukan Satu-Satunya Langkah Cerdas
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Ethereum Dilirik Institusi, Tapi Investor Cerdas Mulai Lirik Alternatif Ini
Ethereum sempat menyentuh harga $2.500 (sekitar Rp40.545.000) akhir pekan lalu, menunjukkan sinyal vitalitas pasar yang mulai bangkit dari fase koreksi panjang. Meskipun ETH mengalami penurunan sebesar 2,43% dalam 30 hari terakhir, daya tarik Ethereum justru makin kuat, terutama di kalangan investor institusional.
Lonjakan permintaan terhadap produk ETF Ethereum, ditambah inovasi teknologi seperti Layer-2 Robinhood dan sistem identitas digital berbasis zero-knowledge proof, semakin memperkuat posisi ETH sebagai tulang punggung ekosistem kripto.

Namun, meski Ethereum tetap menjadi salah satu cryptocurrency terbaik untuk investasi jangka panjang, para early backers kini mulai melirik presale kripto baru yang menawarkan potensi 1000x dari titik harga yang jauh lebih rendah.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah Snorter ($SNORT), trading bot kripto di jaringan Solana yang kini berada di fase presale dan telah mengumpulkan lebih dari $1,45 juta (sekitar Rp23,5 miliar). Harga satu token $SNORT saat ini hanya $0.0971 (sekitar Rp1.574), menciptakan peluang luar biasa bagi investor ritel yang mencari ROI tinggi dengan risiko terukur.
Tren Pasar Ethereum: Inflow ETF Stabil, Institusi Menyerbu
Dalam dua minggu terakhir, Ethereum mencatatkan inflow konsisten ke produk ETF berbasis ETH, bahkan saat pasar bergerak volatil. Berdasarkan data dari Farside Investors, total dana yang mengalir ke ETF Ethereum mencapai $4,197 miliar. BlackRock, Fidelity, Bitwise, hingga 21Shares menjadi pemain utama yang menyerap ETH dalam jumlah besar.

BlackRock’s ETHA bahkan memimpin dengan akumulasi $5,5 miliar, meski sempat mengalami outflow kecil pertengahan Juni. Di sisi lain, Grayscale’s ETHE mencatatkan outflow besar hingga $4,3 miliar, memperlihatkan bahwa pelaku pasar mulai beralih ke produk yang lebih segar dan efisien. Analis menyebutkan bahwa Ethereum kini tidak hanya menjadi aset spekulatif, tapi juga bagian dari alokasi portofolio jangka panjang institusi keuangan global.
Yang menarik, walaupun harga ETH masih berada di bawah rata-rata 200 harinya, investor besar tetap percaya pada prospek jangka panjang Ethereum, terutama sebagai platform smart contract dan pondasi berbagai aplikasi DeFi serta tokenisasi aset.
Mengapa Ethereum Masih Jadi Pilar Portofolio Kripto?
Ethereum telah menjadi pilihan utama bagi investor institusional karena beberapa alasan fundamental:
- Total pasokan ETH saat ini berada di angka 120,71 juta, tanpa batas maksimal pasokan, namun tekanan inflasi berkurang berkat mekanisme burning.
- Sekitar 28% dari total supply (lebih dari 35 juta ETH) saat ini telah distaking, mencerminkan komitmen jangka panjang para holder.
- Robinhood tengah mengembangkan Layer-2 berbasis Ethereum untuk mendukung staking dan tokenisasi saham.
- Konferensi Ethereum terbaru di Cannes menarik lebih dari 6.400 peserta, membuktikan komunitas pengembangnya tetap hidup dan berkembang pesat.
- Rencana jangka panjang Ethereum pasca-upgrade Pectra makin menunjukkan kesiapannya mendukung adopsi institusional skala besar.
Dari sisi teknikal, ETH sempat menguat ke $2.523 (Rp40.952.514) pada 30 Juni, namun bertahan di kisaran support kuat $2.438 (Rp39.548.484). Analis menargetkan potensi kenaikan menuju $3.000 (Rp48.654.000) dalam waktu dekat, terutama jika inflow ETF tetap terjaga dan volume staking meningkat.
Namun, Ethereum Bukan Satu-satunya Jawaban – Inilah Alternatif Potensial dari Presale Kripto Snorter ($SNORT)
Di tengah dominasi Ethereum, banyak investor ritel dan trader on-chain mulai melirik Snorter ($SNORT)—sebuah proyek presale yang membawa pendekatan baru dalam dunia trading bot. Menggabungkan elemen koin meme, AI-based trading, dan analitik blockchain otomatis, Snorter bukan hanya sekadar hype. Ini adalah produk nyata dengan utilitas yang dirancang untuk mendeteksi peluang di jaringan Solana dan (segera) multi-chain.

Presale Snorter telah mengumpulkan $1.454.678 (sekitar Rp23.601.586.604) dari target maksimum $2.623.010 (Rp42.497.267.580), mencerminkan minat pasar yang besar terhadap proyek ini. Harga token masih sangat murah, yaitu hanya $0.0971 (Rp1.574) per $SNORT, menjadikannya salah satu presale kripto terbaik tahun ini bagi investor yang ingin masuk di awal.
Snorter ($SNORT): Solusi Nyata untuk Trader On-Chain
Snorter hadir sebagai trading bot kripto berbasis Solana yang dirancang untuk membantu pengguna mendeteksi dan mengeksekusi peluang pasar dengan kecepatan tinggi dan biaya rendah. Berbeda dari koin meme biasa yang hanya mengandalkan hype komunitas, Snorter menggabungkan utilitas dan teknologi nyata untuk memberikan solusi langsung kepada pengguna yang ingin meraih keuntungan dari token baru yang belum banyak diketahui publik.
Bot ini tersedia langsung melalui Telegram dan memungkinkan pengguna melakukan aktivitas seperti sniping, copy trading, analisis honeypot, perlindungan dari rugpull, hingga manajemen portofolio hanya dalam beberapa ketukan layar. Dengan biaya hanya 0,85% per transaksi—lebih murah dibandingkan kompetitor seperti Maestro, Bonk Bot, atau Banana Gun—Snorter langsung mencuri perhatian trader aktif yang ingin efisiensi.
Selain itu, dengan fitur Limit Order, Proteksi Honeypot, dan Copy Trading Otomatis, Snorter membedakan dirinya dari mayoritas bot yang masih manual dan memerlukan keahlian teknikal tinggi. Snorter mengubah cara orang berinteraksi dengan token Solana dan siap memperluas ke jaringan EVM di tahap berikutnya, menjadikannya crypto terbaik untuk investasi saat ini dari sisi kegunaan.
Fitur Unggulan Snorter Bot yang Tidak Dimiliki Bot Lain
Snorter Bot bukan hanya janji kosong. Ini adalah proyek dengan fitur konkret yang sudah dirancang dan dikembangkan oleh tim profesional. Berikut penjelasan fitur-fiturnya secara lengkap:
Snorter mampu melakukan deteksi otomatis terhadap token yang baru diluncurkan di Solana, termasuk eksekusi cepat untuk membeli di harga paling awal. Bot ini juga dilengkapi dengan sistem proteksi honeypot, yang secara otomatis akan memblokir token yang tidak bisa dijual kembali.
Tidak hanya itu, Snorter menyediakan fitur limit order agar pengguna bisa menjadwalkan pembelian atau penjualan berdasarkan target harga. Untuk pengguna yang masih awam, Snorter juga memiliki sistem copy trading yang memungkinkan Anda menyalin strategi dari trader terbaik di platform.
Di balik layar, Snorter menggunakan algoritma khusus untuk mendeteksi likuiditas, volume transaksi, dan aktivitas whale secara real-time. Semua ini diintegrasikan dalam satu antarmuka Telegram yang intuitif, tanpa perlu koneksi API atau pemrograman manual seperti bot lainnya.

Snorter dirancang untuk mendukung ekspansi multi-chain. Meskipun saat ini fokus pada jaringan Solana, roadmap sudah mencakup pengembangan ke jaringan Ethereum dan rantai EVM lain dalam waktu dekat. Fitur bridge antar jaringan sudah tersedia, memungkinkan pengguna memindahkan token $SNORT dari Ethereum ke Solana dan sebaliknya hanya dalam beberapa langkah.
Roadmap Snorter: Dari Bot Telegram hingga Multi-Chain Dominance
Snorter memiliki roadmap yang jelas dan terstruktur, dimulai dari fase pengembangan awal hingga ekspansi multi-chain. Proyek ini terbagi ke dalam empat tahap besar:

Tahap pertama berfokus pada riset pasar, pengembangan kontrak pintar, dan rilis whitepaper. Ini sudah diselesaikan bersamaan dengan peluncuran website resmi dan audit awal dari sistem keamanan mereka.
Tahap kedua adalah peluncuran token $SNORT, yang kini sedang berlangsung dalam bentuk presale. Tim juga telah memulai kampanye pemasaran, melibatkan influencer, dan mengadakan uji beta komunitas untuk Snorter Bot di Telegram.
Tahap ketiga akan mencakup peluncuran bot ke jaringan lain seperti Ethereum, penambahan fitur Telegram lanjutan, dan integrasi dashboard pengguna berbasis web. Ini akan membuka akses yang lebih luas bagi pengguna di luar ekosistem Solana.
Tahap terakhir mencakup pengembangan sistem perdagangan algoritmik, peluncuran API untuk trader profesional, dan pembentukan sistem tata kelola komunitas. Semua fitur ini dirancang untuk menjadikan Snorter sebagai pemimpin dalam kategori trading bot berbasis blockchain.
Tokenomics Snorter ($SNORT): Distribusi Cerdas, Komunitas Sentris
Total pasokan token $SNORT adalah 500 juta unit. Token ini didistribusikan secara merata untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, bukan hanya keuntungan jangka pendek:
- 25% dialokasikan untuk pengembangan produk, memastikan roadmap berjalan lancar.
- 20% digunakan untuk pemasaran dan akuisisi pengguna.
- 20% disiapkan untuk likuiditas bursa agar perdagangan token tetap lancar.
- 10% diberikan sebagai hadiah komunitas.
- 10% digunakan untuk airdrop bagi pengguna awal.
- 10% disimpan di perbendaharaan untuk pengembangan masa depan.
- 5% dialokasikan sebagai hadiah staking.

Strategi tokenomics ini tidak hanya mendorong pertumbuhan komunitas, tapi juga menciptakan ekosistem berkelanjutan yang mendukung harga jangka panjang.
Staking $SNORT: Imbal Hasil Tinggi untuk Pendukung Awal
Salah satu fitur yang membuat presale Snorter semakin menarik adalah program staking token $SNORT. Bagi investor yang berpartisipasi dalam fase awal, mereka berkesempatan mendapatkan reward tahunan sebesar 240%, menjadikannya salah satu sistem staking paling kompetitif di pasar kripto saat ini.
Proses staking berlangsung di jaringan Ethereum, dengan total reward sebesar 9,51 $SNORT per blok ETH. Hadiah ini akan didistribusikan selama dua tahun, dan pengguna dapat mulai mengklaimnya setelah fitur klaim diaktifkan. Sistem staking ini didukung oleh Web3Payments dan dilengkapi dengan dashboard yang aman serta transparan.
Staking ini bukan hanya sekadar bonus pasif. Program ini dirancang untuk mendorong loyalitas jangka panjang dari komunitas, sekaligus mengurangi tekanan jual saat listing. Investor yang melakukan staking akan memiliki keunggulan dibanding mereka yang hanya sekadar memegang token, karena mereka akan memperoleh imbal hasil reguler tanpa perlu menjual kepemilikan mereka.
Dengan distribusi hadiah yang dinamis, pengguna dapat memperkirakan hasil bulanan dan harian secara akurat berdasarkan persentase reward. Hal ini sangat cocok bagi investor yang mengutamakan manajemen risiko namun tetap menginginkan ROI tinggi.
Cara Membeli Token Snorter ($SNORT) dengan Mudah
Untuk membeli token $SNORT, investor dapat memilih antara dua jaringan utama: Ethereum dan Solana. Fase presale saat ini masih berlangsung, dan harga tetap pada $0.0971 (Rp1.574) per token. Investor dapat menggunakan USDT, USDC, ETH, SOL, atau bahkan kartu kredit untuk melakukan pembelian melalui widget yang telah tersedia di situs resmi.
Berikut langkah-langkah pembelian $SNORT:
- Kunjungi website resmi Snorter dan klik tombol “Beli Sekarang”.
- Hubungkan dompet kripto Anda (Best Wallet, Metamask, Phantom, Trust Wallet, dsb.) ke platform presale.
- Pilih jaringan yang ingin digunakan (Ethereum atau Solana).
- Tentukan jumlah $SNORT yang ingin dibeli dan selesaikan transaksi menggunakan USDT, ETH, atau metode lainnya.
- Setelah pembelian berhasil, token Anda akan tersedia di dashboard dan siap untuk distaking atau di-bridge ke jaringan lain.

Bagi investor yang ingin memindahkan token dari Ethereum ke Solana, Portal Bridge telah tersedia untuk mempermudah proses. Cukup hubungkan dompet Ethereum Anda, pilih token $SNORT, dan transfer ke jaringan Solana. Setelah dikonfirmasi, Anda bisa menambahkan kontrak token di dompet Solana dan melihat saldo $SNORT Anda di sana.
Peluang Masuk Awal! Panduan Cara Beli Token Snorter Sebelum Harga Naik
Jika Anda tertarik dengan potensi 1000x dari Snorter ($SNORT), pastikan Anda tahu cara membelinya dengan benar. Panduan langkah-demi-langkah ini akan memudahkan Anda masuk presale sebelum harga naik. Gunakan wallet favorit Anda seperti MetaMask atau Phantom untuk membeli dalam hitungan menit. Baca selengkapnya di cara beli Snorter token ini.
Masih Ragu? Baca Dulu Apa Itu Snorter dan Mengapa Banyak Investor Meliriknya!
Banyak yang masih belum paham seberapa kuat utilitas di balik Snorter Bot. Artikel ini membongkar fitur utama, keunggulan dibanding bot lain, dan bagaimana Snorter bisa menjadi andalan trader on-chain. Jika Anda butuh alasan rasional untuk ikut presale, ini jawabannya. Simak detailnya di penjelasan lengkap tentang Snorter.
Prediksi Harga Snorter Bikin Investor Gak Mau Ketinggalan!
Harga $SNORT mungkin masih murah, tapi tidak untuk waktu lama. Dengan target pertumbuhan hingga ribuan persen, banyak analis mulai memperkirakan lonjakan harga pasca-listing. Jika Anda mencari ROI tinggi di tengah volatilitas pasar kripto, jangan abaikan data ini. Lihat proyeksi lengkapnya di prediksi harga Snorter di sini.
Snorter Scam atau Legit? Jangan Sampai Salah Masuk Proyek!
Di tengah banyaknya presale meragukan, wajar jika Anda bertanya: apakah Snorter bisa dipercaya? Artikel ini mengulas bukti audit, roadmap, dan respon komunitas secara objektif. Cocok bagi investor pemula yang ingin tahu keamanan proyek ini. Cek faktanya di review keamanan Snorter.
Catatan Akhir: Saatnya Ambil Langkah Cerdas
Ethereum tetap menjadi tulang punggung pasar kripto, didukung arus masuk ETF dan minat institusional yang tinggi. Namun, di tengah stabilitas ETH, peluang ROI terbesar kini justru muncul dari proyek tahap awal seperti Snorter ($SNORT). Dengan harga presale murah, fitur unggulan berbasis bot Telegram, dan potensi adopsi multi-chain, Snorter menciptakan momentum unik di awal Juli 2025.

Data inflow ETF Ethereum membuktikan bahwa institusi sedang menyusun ulang portofolio jangka panjang mereka. Namun, investor ritel yang gesit justru mulai mengincar Snorter karena potensi profit hingga ribuan persen jauh lebih tinggi. Snorter menghadirkan utilitas nyata bagi trader aktif—sesuatu yang belum tentu ditawarkan oleh altcoin mainstream.
Staking dengan imbal hasil hingga 240% dan sistem reward otomatis menjadikan presale Snorter sebagai salah satu yang paling menarik tahun ini. Dengan dukungan dashboard transparan dan bridge lintas jaringan, Snorter siap menembus adopsi massal secara global. Investor yang masuk di tahap awal memiliki keunggulan yang signifikan, baik dari sisi harga maupun akses fitur premium.
Bagi Anda yang ingin meraih peluang dari awal, waktu untuk bertindak adalah sekarang. Presale masih berlangsung, dan Anda dapat membeli hanya dengan Rp1.574 per token. Jangan tunggu sampai token ini masuk DEX dan harga melambung tinggi—ambil posisi Anda sekarang sebelum momentum habis!
Gabung Komunitas! Update Presale Snorter dan Airdrop Langsung di Telegram
Ingin tahu kapan presale Snorter masuk fase berikutnya? Atau ingin jadi yang pertama tahu soal airdrop, fitur staking, dan listing di DEX? Jangan lewatkan informasi penting seperti ini hanya karena Anda tidak bergabung di komunitas. Klik untuk bergabung sekarang juga ke Grup Telegram Crypto News Indonesia dan pantau semua update terbaru!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.