Data Inflasi PCE: Apa Dampaknya Terhadap Bitcoin?

Pengungkapan Afiliasi
Pengungkapan Afiliasi

Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Terakhir diperbarui:
Pengungkapan Afiliasi
Pengungkapan Afiliasi

Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
SEO, Editor, dan Penulis Konten
SEO, Editor, dan Penulis Konten
Aldi
Diverifikasi oleh
Penulis Konten Kripto
Sulastri
Terakhir diperbarui:
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Cryptonews Indonesia telah meliput industri cryptocurrency selama lebih dari 10 tahun dengan standar editorial tinggi, menyajikan informasi akurat dan seimbang tentang cryptocurrency, blockchain, dan teknologi. Komitmen ini mencerminkan dedikasi kami terhadap informasi relevan di dunia aset digital. Pelajari lebih lanjut tentang Cryptonews.
Pengungkapan IklanKami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Disclaimers: Penting untuk diingat bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi. Artikel/berita ini disediakan sebagai tambahan informasi dan bukan sebagai saran investasi. Dengan membaca artikel/berita ini, Anda menyetujui syarat dan ketentuan kami.
Data Inflasi PCE: Apa Dampaknya Terhadap Bitcoin?

Data inflasi PCE terbaru dari Amerika Serikat dijadwalkan rilis pada hari Jumat — dan para pelaku pasar Bitcoin akan mengamati angka utama dalam laporan tersebut dengan sangat cermat.

Meskipun berbeda dari Consumer Price Index (CPI), yang datanya baru akan diumumkan pada 10 April, laporan ini tetap memberikan wawasan penting terkait kondisi ekonomi saat ini.

Sebagai informasi, metrik Personal Consumption Expenditures digunakan untuk mengukur perubahan harga yang dibayarkan oleh konsumen atas barang dan jasa umum — sekaligus melihat bagaimana pola perilaku masyarakat mulai bergeser.

Menurut penjelasan dari Bureau of Economic Analysis, indeks ini “mendapat sorotan besar” karena memiliki bobot signifikan dalam penilaian Federal Reserve, terutama saat para pembuat kebijakan mempertimbangkan apakah sudah waktunya untuk memangkas suku bunga.

Apa yang Akan Terjadi Saat Data Februari Diumumkan?

Ketika pembacaan data untuk bulan Februari dirilis, para analis tidak memperkirakan adanya kejutan besar.

Data bulan Januari menunjukkan kenaikan year-on-year sebesar 2,5%, masih jauh di atas target inflasi Federal Reserve yang sebesar 2%. Meski demikian, angka tersebut mencerminkan sedikit perbaikan dibandingkan bulan Desember, yang mencatatkan kenaikan tahunan sebesar 2,6%.

Proyeksi untuk bulan Februari menunjukkan bahwa inflasi PCE akan tetap berada di level 2,5% — memperkuat narasi bahwa tekanan inflasi masih cukup kuat dan suku bunga kemungkinan besar akan tetap tinggi dalam waktu dekat.

Data Inflasi PCE: Apa Dampaknya Terhadap Bitcoin?

Namun, kekhawatiran utama dari para ekonom justru terletak pada kenyataan bahwa angka-angka ini belum memperhitungkan dampak dari tarif impor yang diberlakukan oleh Donald Trump. Kebijakan pajak baru atas barang impor dari China sudah mulai berlaku, sementara rencana kenaikan tarif terhadap produk dari Meksiko dan Kanada telah dua kali mengalami penundaan.

Selain itu, tarif tambahan juga direncanakan untuk produk aluminium dan baja. Bahkan, Gedung Putih kini mengusulkan tarif baru sebesar 25% terhadap mobil impor.

Rangkaian kebijakan ini pada akhirnya akan memaksa para pelaku ritel untuk menaikkan harga produk mereka — dan ujungnya, konsumen yang harus menanggung beban tersebut. Ketika hal itu terjadi, laju inflasi akan kembali meningkat, yang akan membuat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) semakin sulit untuk membenarkan keputusan pemangkasan suku bunga.

Apa Kata Pelaku Pasar?

Berdasarkan data terbaru dari alat CME FedWatch, para trader saat ini hanya memberikan peluang sebesar 11,6% terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam pertemuan berikutnya pada 7 Mei. Sementara itu, untuk pertemuan selanjutnya pada 18 Juni, sekitar 34,5% pelaku pasar memperkirakan suku bunga akan tetap tidak berubah, dengan kemungkinan sebesar 58,4% bahwa pemangkasan akan dilakukan.

Mengingat Donald Trump terus mendesak agar The Fed segera memangkas suku bunga, keputusan untuk mempertahankan kisaran 4,25% hingga 4,5% bisa saja memicu kritik keras dari pihaknya.

Data Inflasi PCE: Apa Dampaknya Terhadap Bitcoin?

Apa Implikasinya Terhadap Bitcoin?

Sayangnya, kecil kemungkinan data PCE yang dirilis hari Jumat nanti akan memberikan dorongan positif terhadap pergerakan Bitcoin — terutama jika data yang dirilis sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, jika muncul angka yang mengejutkan ke arah atas, kemungkinan besar Bitcoin akan mendapat sedikit sentimen positif.

Tetapi, kekhawatiran utama di pasar crypto, dan juga di Wall Street secara keseluruhan, tetap tertuju pada bagaimana eskalasi perang dagang ini berkembang.

Jerome Powell baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia memperkirakan dampak inflasi dari kebijakan tarif Trump akan bersifat “sementara” — dengan kata lain, tidak akan berlangsung lama. Namun, para pengkritik menekankan bahwa The Fed juga pernah menyampaikan hal yang sama saat pandemi COVID-19 dimulai, dan saat itu Consumer Price Index melonjak ke tingkat tertinggi yang belum pernah terjadi sejak era 1980-an.

Alberto Musalem dari St. Louis Fed secara terbuka menyatakan bahwa ia tidak sepakat dengan analisis tersebut. Ia menyampaikan:

“Dampak langsung terhadap tingkat harga memang diperkirakan hanya memberikan pengaruh yang singkat dan terbatas terhadap inflasi, namun dampak tidak langsungnya bisa jadi menimbulkan efek yang lebih bertahan lama terhadap tekanan inflasi.”

Prediksi dari Para Tokoh Crypto

Salah satu pendiri BitMEX, Arthur Hayes — yang secara terbuka mengakui bahwa banyak prediksinya sering meleset jauh — menyampaikan bahwa menurutnya pergerakan Bitcoin berikutnya lebih mungkin melonjak ke $110.000 ketimbang turun ke $76.500. Ia juga menambahkan bahwa jika BTC kembali menguji harga tertinggi sepanjang masanya, “kita tidak akan menoleh ke belakang sampai menyentuh $250.000.”

Namun, pandangan ini kemungkinan besar tergolong terlalu optimis. Kinerja Bitcoin sangat erat kaitannya dengan kondisi pasar saham. Saat ini, Wall Street sedang dalam kondisi tidak menentu karena masa kepresidenan Trump terbukti penuh gejolak dan sangat sulit diprediksi. Ketidakpastian inilah yang menekan indeks seperti S&P 500, Dow, dan Nasdaq 100.

Dalam jangka pendek, level $90.000 menjadi area yang sangat sulit untuk ditembus oleh Bitcoin. Melihat situasi saat ini, bulan Maret diperkirakan akan menjadi bulan terburuk bagi BTC sejak tahun 2020.

Saatnya Pantau Data, Waspadai Dampak, dan Manfaatkan Peluang

Pergerakan inflasi yang stagnan dan kebijakan suku bunga yang tinggi akan terus menekan pasar crypto dalam jangka pendek. Ketidakpastian ini diperparah oleh kebijakan perdagangan yang agresif dari pemerintahan Trump. Kombinasi ini menjadikan Bitcoin sangat sensitif terhadap berita ekonomi makro.

Investor perlu menyadari bahwa meskipun inflasi tetap tinggi, potensi pemangkasan suku bunga belum tampak dalam waktu dekat. Keputusan-keputusan ekonomi Amerika Serikat masih menjadi katalis utama pergerakan Bitcoin. Sentimen pasar akan sangat bergantung pada arah kebijakan The Fed berikutnya.

Dalam situasi penuh ketidakpastian ini, presale crypto seperti BTC Bull muncul sebagai alternatif strategis. BTC Bull menawarkan tokenomics yang transparan, presale yang terstruktur dalam beberapa tahap, serta potensi imbal hasil tinggi ketika listing. Proyek ini terinspirasi dari pergerakan bullish Bitcoin, dan dirancang untuk menarik investor sejak awal dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.

Presale BTC Bull saat ini sedang berlangsung, dan memberi kesempatan kepada investor awal untuk memperoleh token dengan harga jauh lebih rendah sebelum diluncurkan secara resmi ke publik. Dengan antusiasme yang terus meningkat dan minat komunitas yang tumbuh cepat, proyek ini berpeluang besar menjadi salah satu meme token dengan performa terbaik di tahun ini. Posisi BTC Bull juga diperkuat oleh tren adopsi crypto yang kembali meningkat.

Manfaatkan momentum ini untuk mendiversifikasi portofolio Anda di tengah ketidakpastian ekonomi global. Masuk lebih awal ke presale BTC Bull bisa menjadi langkah strategis menuju potensi cuan besar. Informasi lebih lanjut dan cara bergabung ke presale dapat Anda temukan langsung melalui situs resmi BTC Bull.

Ingin tahu bagaimana cara beli Bitcoin dengan aman dan mudah meskipun Anda masih pemula? Panduan lengkap ini akan membantu Anda dari A sampai Z, tanpa bingung dan tanpa ribet. Jangan lewatkan tips praktis dan platform terbaik untuk membeli Bitcoin. Baca sekarang juga di artikel Cara Beli Bitcoin untuk Pemula di Indonesia dan mulai investasi crypto dengan percaya diri.

Penasaran bagaimana cara memiliki aset crypto pertama Anda selain Bitcoin? Panduan ini membahas cara beli berbagai jenis cryptocurrency, dari yang populer hingga altcoin potensial. Temukan langkah-langkah yang mudah dan aman untuk mulai masuk ke dunia crypto. Langsung simak artikel Cara Membeli Cryptocurrency dengan Mudah sekarang juga.

Ingin jadi yang pertama tahu setiap kali ada update penting tentang Bitcoin, altcoin, dan proyek-proyek presale terbaru? Komunitas Crypto News Indonesia di Telegram siap memberikan informasi real-time, diskusi eksklusif, dan analisis tajam. Gabung sekarang untuk mendapatkan insight langsung dari pasar crypto global. Klik link ini untuk bergabung dan jangan ketinggalan momentum berikutnya!

Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia

Jangan sampai ketinggalan

Prediksi Harga
Analisis Harga Cardano: Apakah ADA Berpotensi Anjlok Hingga 50%? Saatnya Lirik Solaxy SOLX?
Aldi
2025-04-22 08:04:37
Prediksi Harga
Kini di $88K, Bitcoin Siap Tembus $90.000? Sinyal Breakout Semakin Kuat
Aldi
2025-04-21 15:33:28
Crypto News in numbers
editors
Daftar Penulis + 66 Lainnya
100k+
Tersedia ratusan berita dalam sebulan
100+
Artikel dengan berita terbaru setiap hari
8
Bertahun-tahun di Pasar
70
Penulis Tim Internasional