Opini: Apakah MEV Menghancurkan Janji Blockchain Tentang Keadilan?

Pengungkapan Afiliasi
Pengungkapan Afiliasi

Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Last updated:
Pengungkapan Afiliasi
Pengungkapan Afiliasi

Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!
Last updated:
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Cryptonews Indonesia telah meliput industri cryptocurrency selama lebih dari 10 tahun dengan standar editorial tinggi, menyajikan informasi akurat dan seimbang tentang cryptocurrency, blockchain, dan teknologi. Komitmen ini mencerminkan dedikasi kami terhadap informasi relevan di dunia aset digital. Pelajari lebih lanjut tentang Cryptonews.
Pengungkapan IklanKami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Disclaimers: Penting untuk diingat bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi. Artikel/berita ini disediakan sebagai tambahan informasi dan bukan sebagai saran investasi. Dengan membaca artikel/berita ini, Anda menyetujui syarat dan ketentuan kami.
Opini: Apakah MEV Menghancurkan Janji Blockchain Tentang Keadilan?

Pada Januari 2025, seorang trader kehilangan hampir $800.000 dalam transaksi cryptocurrency yang seharusnya berlangsung seperti biasa. Kerugian ini bukan akibat peretasan canggih atau celah dalam smart contract.

Sebaliknya, ini adalah bukti dari masalah yang jauh lebih berbahaya—kelemahan mendasar dalam cara blockchain menangani privasi transaksi, yang secara langsung menghantam janji utama teknologi ini: keadilan.

Trader tersebut, seperti ribuan pengguna DeFi lainnya, menjadi korban serangan MEV (Maximal Extractable Value) yang dilakukan oleh aktor dengan privilese lebih tinggi dalam jaringan. Serangan ini memanipulasi urutan transaksi demi keuntungan pribadi.

Sebagai seseorang yang telah lama mendukung blockchain sebagai solusi untuk mendemokratisasi keuangan, melihat MEV merusak prinsip-prinsip dasar yang menjadi fondasi industri ini terasa seperti dikhianati oleh seorang teman yang melupakan nilai-nilainya sendiri.

Masih Ingat Dengan Janji Awal Blockchain?

Blockchain awalnya hadir dengan janji untuk merevolusi dunia keuangan dengan menciptakan sistem yang benar-benar terbuka. Teknologi ini seharusnya menjadi platform di mana kode menggantikan peran perantara, memungkinkan akses yang setara ke peluang finansial bagi siapa saja, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau lokasi geografis mereka.

Sistem ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada bank dan lembaga keuangan lainnya, menggantikan peran mereka dengan mekanisme transparan dan otomatis yang memperlakukan semua peserta dengan adil.

Namun, visi tersebut kini terancam oleh pihak-pihak yang mengeksploitasi posisi mereka di dalam ekosistem untuk mengeruk keuntungan dari pengguna biasa.

MEV: Eksploitasi yang Menggerogoti Blockchain

Di pusat eksploitasi ini terdapat fenomena MEV—sebuah metode yang memungkinkan pihak tertentu mendapatkan keuntungan dengan mengontrol urutan transaksi di dalam blockchain. Awalnya hanya menjadi topik riset akademis, kini MEV berkembang menjadi ancaman sistematis yang merusak prinsip dasar blockchain dan telah merampas miliaran dolar dari pengguna.

Untuk memahami bagaimana eksploitasi ini terjadi, perlu melihat lebih dalam ke dalam mempool—ruang tunggu tempat transaksi menanti sebelum diproses ke dalam blockchain. Dalam teori, transparansi ini seharusnya menjamin keadilan. Namun, dalam praktiknya, mempool telah berubah menjadi “arena perburuan” bagi bot-bot canggih yang mencari celah untuk mendapatkan keuntungan.

Bot-bot ini, yang dikendalikan oleh pihak dengan sumber daya besar, melakukan berbagai strategi seperti front-running dan “sandwich attack.” Mereka menyisipkan transaksi mereka sendiri sebelum dan sesudah transaksi target, sehingga bisa memanipulasi harga dan mengeruk keuntungan dari korban yang tidak menyadari apa yang terjadi.

Dampak yang Lebih Besar dari Sekadar Kerugian Individu

Praktik ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menciptakan lingkungan “pay-to-play.” Trader yang ingin bertahan harus menggunakan alat khusus atau menerima kenyataan bahwa mereka akan selalu menjadi target front-running.

Trader kecil terpaksa menghadapi harga yang lebih buruk, biaya yang lebih tinggi, dan transaksi yang sering gagal. Sementara itu, mereka yang memiliki akses ke teknologi canggih terus memperoleh keuntungan dari ketimpangan informasi ini.

Industri blockchain merespons masalah ini dengan menciptakan perantara baru, bukannya mengatasi akar permasalahannya.

Solusi seperti centralized MEV-blocking dan private transaction relays diklaim melindungi pengguna. Namun, pada kenyataannya, solusi ini justru memberikan kekuatan lebih besar kepada segelintir pihak. Fragmentasi likuiditas meningkat, biaya bertambah, dan bahkan memperburuk masalah dengan menciptakan lebih banyak lapisan eksploitasi.

Situasi ini menunjukkan bahwa industri tampaknya telah menerima kondisi ini sebagai norma baru.

Kasus Peraire-Buneo: Bukti Kekacauan yang Terjadi

Kasus Peraire-Buneo bersaudara pada tahun lalu menunjukkan absurditas kondisi saat ini. Mereka mengeksploitasi celah dalam perangkat lunak MEV-boost untuk menyerang bot MEV itu sendiri, menghasilkan keuntungan sebesar $25 juta hanya dalam hitungan detik.

Respons industri? Mereka segera dituntut secara hukum. Sementara itu, praktik eksploitasi yang dilakukan oleh bot MEV yang “sah” terus berjalan tanpa hambatan.

Reaksi yang lamban terhadap MEV yang merugikan ini mencerminkan kenyataan pahit: terlalu banyak pihak yang diuntungkan dari status quo.

Validator utama, block builder, dan perusahaan trading telah membangun model bisnis yang sangat bergantung pada ekstraksi MEV. Mereka berargumen bahwa praktik ini membantu menemukan harga yang lebih akurat atau merupakan bagian dari arbitrase yang diperlukan. Namun, kenyataan yang tidak bisa disembunyikan adalah mereka mendapatkan keuntungan dari asimetri informasi yang merugikan pengguna DeFi biasa.

Mirip dengan Skema di Keuangan Tradisional

Fenomena ini sangat mirip dengan apa yang pernah terjadi di dunia keuangan tradisional.

Ketika perusahaan high-frequency trading (HFT) mulai memanfaatkan kecepatan mereka untuk mendapatkan keuntungan di pasar saham, industri merespons dengan menciptakan dark pools dan sistem order yang lebih kompleks. Alih-alih meningkatkan transparansi, solusi ini justru menambah lapisan kerumitan dan mempertahankan dominasi pihak-pihak dengan privilese lebih tinggi.

Blockchain kini berada di jalur yang sama—jalur yang justru ingin dihancurkan oleh teknologi ini sejak awal.

Tantangan teknis dalam mengatasi masalah ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Namun, terlalu banyak pihak yang merasa nyaman dengan kondisi saat ini. Mereka lupa bahwa tujuan utama blockchain bukan hanya menciptakan instrumen keuangan baru, tetapi juga mendemokratisasi akses terhadap keuangan.

Solusi Sudah Ada: Encrypted Mempools

Teknologi untuk mengatasi masalah ini sudah tersedia. Salah satu solusinya adalah encrypted mempools.

Dengan memanfaatkan enkripsi, teknologi ini memastikan bahwa tidak ada pihak—termasuk block proposer atau block builder—yang bisa melihat detail transaksi sebelum transaksi tersebut dikonfirmasi dalam sebuah blok. Dengan cara ini, asimetri informasi yang menjadi akar masalah MEV dapat dihilangkan, tanpa mengorbankan sifat desentralisasi dari blockchain.

Berbeda dengan solusi saat ini yang hanya memindahkan kepercayaan ke perantara baru, encrypted mempools menangani penyebab utama masalah dengan menyembunyikan transaksi hingga saat finalisasi. Beberapa jaringan blockchain bahkan sudah berhasil membuktikan efektivitas solusi ini.

Namun, penerapannya membutuhkan lebih dari sekadar kesiapan teknologi. Diperlukan perubahan fundamental dalam cara industri memandang masa depan blockchain.

Masa Depan Blockchain Ada di Tangan Kita

Saat keuangan tradisional mulai beralih ke blockchain, eksploitasi MEV yang sistematis berisiko merusak seluruh gerakan ini. Tidak ada institusi yang akan mempercayakan aset mereka pada sistem yang memungkinkan front-running terjadi secara terbuka dan menguntungkan segelintir pihak.

Industri blockchain kini berada di persimpangan jalan.

Jalan pertama adalah terus mempertahankan kondisi saat ini, di mana para pemain dengan keunggulan struktural terus meraup keuntungan sambil menyebutnya sebagai “efisiensi pasar.” Jalan kedua adalah menerapkan solusi teknis yang benar-benar mengembalikan kesetaraan yang dijanjikan oleh blockchain sejak awal.

Resistensi terhadap perubahan sangat jelas terlihat. Pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dari sistem ini berdalih bahwa MEV adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari atau bahkan bermanfaat. Namun, tidak ada yang menguntungkan dari sistem yang secara sengaja membuat penggunanya harus membayar biaya tambahan hanya untuk melindungi diri dari eksploitasi sistematis.

Setiap hari yang berlalu tanpa penyelesaian, blockchain semakin jauh dari prinsip dasarnya. Setiap transaksi yang dieksploitasi, setiap front-run, dan setiap sandwich attack adalah satu celah lagi dalam fondasi yang kita bangun.

Solusi sudah ada di depan mata.

Satu-satunya pertanyaan adalah, apakah kita memiliki keberanian untuk menghadapi kepentingan-kepentingan yang sudah mengakar dan menerapkan solusi yang menguntungkan semua orang, bukan hanya segelintir pihak?

Keputusan ada di tangan kita.

Apakah kita akan membiarkan blockchain mengulangi struktur kekuasaan yang dulu ingin digantikan? Ataukah kita akan mengambil langkah untuk mewujudkan janji awal blockchain?

Sejarah akan mencatat, bukan hanya tentang sistem yang kita bangun, tetapi apakah sistem tersebut benar-benar memenuhi idealismenya. Bagaimana kita menangani krisis MEV akan menentukan jawabannya.

Kesimpulan: MEV dan Masa Depan Blockchain

Eksploitasi MEV telah mengubah blockchain dari sistem keuangan yang seharusnya transparan dan adil menjadi medan perburuan bagi pihak-pihak dengan sumber daya besar. Pengguna kecil semakin dirugikan oleh mekanisme front-running dan sandwich attack yang merampas nilai transaksi mereka. Jika dibiarkan, blockchain akan kehilangan esensinya sebagai teknologi yang menjanjikan keadilan finansial untuk semua.

Solusi teknis seperti encrypted mempools telah terbukti mampu mengatasi masalah ini dengan menyembunyikan transaksi hingga saat finalisasi. Sayangnya, implementasi solusi ini masih terhambat oleh kepentingan pihak-pihak yang telah menikmati keuntungan dari sistem yang tidak adil ini. Jika industri tidak segera bertindak, kepercayaan terhadap blockchain bisa semakin tergerus.

Industri blockchain kini berada di titik kritis: melanjutkan eksploitasi atau berani melakukan perubahan. Dengan semakin banyaknya institusi keuangan yang mulai beralih ke blockchain, sistem yang transparan dan aman harus menjadi prioritas. Jika MEV dibiarkan tanpa solusi nyata, blockchain hanya akan menjadi tiruan dari keuangan tradisional yang dulu ingin digantikan.

Langkah nyata diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan dan mewujudkan janji awal blockchain. Teknologi yang tepat sudah tersedia, hanya kemauan untuk mengadopsinya yang masih kurang. Masa depan blockchain bergantung pada keputusan hari ini—mempertahankan status quo atau benar-benar menciptakan sistem keuangan yang lebih adil bagi semua.

MEV memang menjadi ancaman serius bagi blockchain, tetapi peluang di dunia crypto tetap terbuka lebar. Jika Anda ingin mulai berinvestasi dalam aset digital, Bitcoin masih menjadi pilihan utama. Panduan lengkap ini akan membantu Anda memahami langkah-langkah membeli Bitcoin dengan aman dan efisien. Pelajari cara membeli Bitcoin sekarang di sini!

Bitcoin bukan satu-satunya aset digital yang menarik di dunia crypto. Beragam altcoin menawarkan peluang investasi yang menjanjikan, tetapi banyak yang masih bingung bagaimana cara membelinya. Panduan ini menjelaskan secara detail cara membeli cryptocurrency dengan aman, mudah, dan cepat. Jangan lewatkan kesempatan! Baca cara membeli cryptocurrency lainnya di sini!

Dunia crypto terus berkembang dengan berbagai inovasi dan tantangan, termasuk isu besar seperti MEV. Jangan sampai ketinggalan update terbaru yang bisa memengaruhi investasi dan strategi trading Anda. Bergabunglah dengan komunitas trader dan investor crypto terbesar di Indonesia untuk mendapatkan berita, diskusi, dan insight eksklusif. Klik sekarang dan gabung dengan komunitas Crypto News Indonesia di Telegram di sini!

Tonton juga Berita Crypto Terbaru di Channel Cryptonews Indonesia

Penafian: Pendapat dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak selalu mewakili pandangan Cryptonews.com. Artikel ini dimaksudkan untuk memberikan perspektif luas tentang topiknya dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat profesional.

Don't miss out

Eksklusif
Apakah Konsumsi Energi Bitcoin Benar-Benar Melebihi 80 Negara? Analis Menyatakan ‘Tidak’
Sulastri
Sulastri
2025-03-26 08:04:46
Eksklusif
Mungkinkah Menempatkan U.S. Treasury di Blockchain Menjadi Langkah Kritis yang Dibutuhkan oleh Tokenisasi?
Aldi
2025-03-26 07:45:06
Crypto News in numbers
editors
Authors List + 66 More
100k+
Tersedia ratusan berita dalam sebulan
100+
Artikel dengan berita terbaru setiap hari
8
Bertahun-tahun di Pasar
70
Penulis Tim Internasional