Bagaimana ‘Crypto Queen’ OneCoin Menghindari Penangkapan Selama 7 Tahun
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Poin Penting:
- Ruja Ignatova, yang dikenal sebagai Crypto Queen, menghilang tanpa jejak pada November 2017 dan tidak pernah terdengar kabarnya sejak saat itu.
- Wanita asal Bulgaria ini dicari FBI atas tuduhan menipu pengguna OneCoin hingga $4,5 miliar.
- Awalnya dianggap telah dibunuh, polisi Jerman menemukan bukti baru yang menunjukkan bahwa ia masih hidup dan tinggal di Cape Town, Afrika Selatan.
Ruja Ignatova terus menjadi sosok yang membingungkan banyak pihak, baik dalam hidup maupun dugaan “kematian”-nya.
Pendiri OneCoin ini, yang kini dikenal dengan julukan ‘Crypto Queen,’ menghilang tanpa jejak pada November 2017. Hingga saat ini, tidak ada yang mengetahui keberadaannya, bahkan sekadar kabar mengenai dirinya.
Ignatova merupakan satu-satunya wanita dalam daftar 10 buronan paling dicari oleh FBI. Wanita asal Bulgaria ini, yang diperkirakan berusia akhir 40-an, menjadi buronan karena perannya dalam skema OneCoin.
Ia mendirikan skema cryptocurrency tersebut pada September 2014 bersama beberapa rekannya.
FBI menuduh Ignatova telah menipu investor OneCoin hingga kerugian mencapai $4,5 miliar. Skema ini memiliki karakteristik seperti skema Ponzi, memanfaatkan sistem pemasaran jaringan dan pemberian komisi untuk menarik peserta baru.
Setiap peserta yang berhasil membawa pembeli baru ke dalam platform mendapatkan komisi dari hasil transaksi tersebut.
Crypto Queen Mengelabui Penyelidik
Tujuh tahun berlalu sejak keberadaan terakhir Ignatova diketahui, peluang untuk menangkapnya semakin mengecil. Sejumlah teori mengenai keberadaan Crypto Queen terus bermunculan dan menjadi bahan spekulasi banyak pihak.
Salah satu teori menyatakan bahwa ia saat ini menikmati kehidupan mewah di Dubai atau di negara Asia Tenggara seperti Thailand. Teori ini diungkapkan dalam podcast khusus BBC oleh Jamie Bartlett yang dirilis pada Oktober 2022.
BBC memperoleh dokumen yang menunjukkan Ignatova pernah bekerja sama dengan Sheikh Faisal bin Sultan Al Qassimi, seorang bangsawan di Uni Emirat Arab (UEA). Kolaborasi ini dilakukan untuk mencairkan dana yang sebelumnya dibekukan karena dicurigai terkait kasus pencucian uang.
Ignatova juga dilaporkan membeli vila mewah senilai $20 juta di UEA. Vila ini diduga menjadi tempat persembunyiannya selama lebih dari lima tahun terakhir, menurut laporan dari podcast tersebut.
Selain itu, BBC menemukan bahwa Ignatova menjalin kesepakatan besar dengan seorang bangsawan Emirat bernama Sheik Saoud, yang dikenal sebagai penggemar cryptocurrency.
Pada tahun 2015, Sheik Saoud dilaporkan menjual 230.000 Bitcoin kepada Ignatova. Saat ini, nilai Bitcoin tersebut mencapai $22,5 miliar, meskipun pada saat itu harganya hanya sekitar $48 juta.
Beberapa pihak berspekulasi bahwa Ignatova juga membeli informasi rahasia dari kepolisian Bulgaria. Hal ini diyakini menjadi salah satu alasan ia berhasil mengelabui penyelidik dan tetap bebas selama tujuh tahun terakhir, sebagaimana diungkapkan oleh BBC.
‘Pembunuhan’ yang Misterius
Ada teori lain yang menyebutkan bahwa Crypto Queen dibunuh atas perintah seorang pengedar narkoba Bulgaria yang sangat berbahaya.
Pengedar tersebut, yang dikenal dengan nama Hristoforos Nikos Amanatidis atau ‘Taki,’ diduga telah dibayar oleh Ignatova untuk melindunginya.

Menurut investigasi BBC yang dirilis pada Juni 2023, pembunuhan ini dilakukan karena kasus Ignatova membawa perhatian yang tidak diinginkan pada Taki.
BBC melaporkan bahwa Ignatova membayar Taki sekitar $100.000 per bulan sebagai imbalan atas perlindungan tersebut. Taki dikenal memiliki reputasi sebagai pelaku kejahatan berat, termasuk perdagangan narkoba dan perampokan bersenjata.
Jurnalis investigasi Bulgaria, Dimitar Stoyanov, pertama kali mengungkap teori ini bersama rekan-rekannya pada 2022. Ia menyatakan bahwa beberapa orang yang mengetahui terlalu banyak tentang Taki harus disingkirkan.
Hal ini digambarkan sebagai eksekusi publik yang dimaksudkan untuk memberikan peringatan kepada pihak lain.
Laporan Stoyanov mengacu pada dokumen kepolisian yang ditemukan di rumah seorang polisi Bulgaria yang terbunuh pada 2022.
Dokumen tersebut berisi kesaksian seorang informan polisi yang mengklaim bahwa saudara ipar Taki, dalam kondisi mabuk, mengatakan Ignatova telah dibunuh atas perintah Taki pada akhir 2018.
Tubuh Ignatova diduga dipotong-potong dan dibuang ke Laut Ionia dari sebuah yacht. Pejabat Bulgaria mengonfirmasi keaslian dokumen tersebut kepada BBC. Namun, ada kemungkinan bahwa laporan ini sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian dari penyelidikan kasus Ignatova.
Sekutu dekat Taki bernama Krasimir Kamenov dilaporkan memberikan informasi kepada CIA pada 2022 mengenai keterlibatan Taki dalam pembunuhan Ignatova.
Namun, setahun kemudian, Kamenov dibunuh di Cape Town, Afrika Selatan, bersama istrinya dan dua rekannya. Insiden ini juga dikaitkan dengan Taki.
Hingga kini, tubuh Ignatova belum pernah ditemukan. Taki, yang dicurigai oleh Europol menggunakan jaringan keuangan OneCoin untuk mencuci uang hasil perdagangan narkoba, belum pernah ditangkap atas tuduhan pembunuhan tersebut.
Ruja Ignatova Mungkin Kini Menjadi Seorang Pria
Pada bulan November 2022, platform TradingPedia membuat spekulasi bahwa Ruja Ignatova, yang dikenal sebagai Ratu Kripto, telah melakukan perubahan jenis kelamin untuk menghindari deteksi. Ini merupakan salah satu dari sejumlah teori yang muncul terkait keberadaannya.
TradingPedia bahkan merilis katalog berisi delapan sketsa wajah yang diyakini bisa menyerupai Ignatova sebagai bagian dari strateginya menghindari otoritas hukum.
Salah satu sketsa tersebut menunjukkan kemungkinan bahwa ia kini tampil sebagai seorang pria, lengkap dengan gaya rambut pendek dan janggut.

Menentukan mana teori yang paling akurat tetap menjadi tantangan besar. Namun, banyak pihak masih membuka kemungkinan bahwa Ignatova masih hidup dan terus bersembunyi dari kejaran hukum internasional.
Brian McColl, analis di TradingPedia yang memimpin penelitian tentang Ignatova, menyatakan bahwa fakta FBI dan Europol masih aktif mencarinya menunjukkan keyakinan bahwa penipu ini belum meninggal dunia.
Polisi Jerman: ‘Tidak Ada Bukti Pembunuhan, Dia Masih Hidup’
Dukungan terhadap teori bahwa Ruja Ignatova masih hidup juga datang dari otoritas Jerman. Berdasarkan laporan Der Spiegel yang dirilis bulan ini, Ignatova mungkin tinggal di wilayah elit Cape Town, Afrika Selatan. Kehidupannya diduga dilindungi oleh tim keamanan pribadi yang ketat.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa polisi Jerman menemukan sejumlah kejanggalan dalam bukti terkait Taki, mantan kepala keamanan Ignatova.
Investigasi terhadap OneCoin dan Ignatova sendiri telah berlangsung selama bertahun-tahun oleh pihak berwenang di Jerman, mengingat Ignatova juga merupakan warga negara Jerman.
Polisi menepis teori yang menyatakan bahwa Ignatova telah dibunuh. Mereka menunjukkan bukti yang menunjukkan bahwa tersangka pelaku pembunuhannya sedang berada dalam tahanan di Belanda pada saat pembunuhan tersebut diduga terjadi. Rincian lebih lanjut terkait temuan ini akan diungkap dalam film dokumenter mendatang.
Menurut Sabine Dässel, juru bicara unit investigasi kriminal Jerman LKA Düsseldorf, polisi berasumsi bahwa Ruja Ignatova masih hidup. Ia menekankan bahwa hipotesis ini diperkuat oleh perilaku keluarga Ignatova yang tetap menjaga hubungan erat dengannya.
Tidak ada tanda-tanda duka atau reaksi keluarga yang menunjukkan bahwa mereka kehilangan Ignatova, yang menguatkan asumsi bahwa dia tidak meninggal dunia.
Sabine Dässel juga menyebutkan bahwa informasi terbaru yang diterima polisi mengindikasikan Ignatova bersembunyi di Cape Town. Johan von Mirbach, seorang pembuat film dokumenter Jerman, juga mengungkapkan bahwa timnya menerima informasi serupa dari sumber-sumber keamanan di Afrika Selatan.
Polisi juga menggunakan kesaksian Duncan Arthur, mantan karyawan OneCoin, yang membantah klaim bahwa Ignatova telah meninggal.
Duncan menyatakan bahwa Ignatova masih berkomunikasi dengan saudaranya, Konstantin, jauh setelah ia dilaporkan menghilang. Informasi ini turut dimuat dalam laporan Der Spiegel.
Lebih Baik Dari Bitcoin?
Ruja Ignatova berhasil menarik jutaan investor melalui klaim bahwa OneCoin adalah alternatif yang lebih unggul dari Bitcoin.
Dengan mengandalkan narasi bahwa keuntungan besar akan didapatkan oleh mereka yang bergabung lebih awal, ia berhasil memasarkan skema Ponzi ini sebagai inovasi besar dalam dunia kripto.
Sebagai lulusan Oxford, Ignatova menggunakan citra intelektualnya untuk meyakinkan banyak orang.
Namun, tidak seperti cryptocurrency yang sah, OneCoin tidak menggunakan teknologi buku besar digital atau blockchain. Hal ini akhirnya terungkap sebagai salah satu kebohongan besar yang mendasari operasinya.
Pada tahun 2017, tiga tahun setelah peluncuran OneCoin, Ignatova melarikan diri dari Sofia ke Athena ketika otoritas Amerika Serikat dan Jerman mulai menindak operasinya. Sejak itu, ia tidak pernah terlihat lagi meskipun tim pendukungnya terus diburu dan ditangkap.
Hingga kini, FBI menawarkan hadiah sebesar $5 juta kepada siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya. Ruja Ignatova tetap menjadi teka-teki besar di dunia kriminal, seorang buronan yang sulit dijangkau.
Ruja Ignatova dan OneCoin adalah pengingat penting akan kebutuhan memilih investasi yang tepat. Jangan lewatkan informasi mengenai ICO Crypto yang mungkin bisa menjadi langkah awal investasi yang cerdas. Klik sekarang di ICO Crypto untuk mengamankan peluang terbaik di dunia cryptocurrency!
Bergabunglah dengan komunitas Crypto News Indonesia di Telegram untuk mendapatkan pembaruan terkini tentang cryptocurrency, termasuk berita, prediksi, dan peluang investasi. Klik Crypto News Indonesia untuk bergabung sekarang dan dapatkan akses informasi eksklusif!
Tonton juga Berita Terbaru Crypto di Channel Cryptonews Indonesia






