Dari Boom ke Bust: Pelajaran dari Tap-to-Earn tentang Hype di Dunia Crypto
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Sebagai seseorang yang terlibat secara mendalam dalam dunia crypto, fenomena naik daun dan kejatuhan tap-to-earn mini-apps di Telegram menjadi studi kasus yang menarik.
Peristiwa ini memberikan wawasan berharga tentang adopsi pengguna dan tantangan dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan di industri kita. Tap-to-earn mengungkap dinamika baru dalam lanskap adopsi crypto dan keterlibatan pengguna.
Daya Tarik Uang Mudah
Model tap-to-earn, yang dipelopori oleh proyek seperti Notcoin dan Hamster Kombat, awalnya tampak seperti terobosan besar untuk mendorong adopsi crypto secara masif.
Aplikasi ini berhasil menarik jutaan pengguna, banyak di antaranya belum pernah terpapar cryptocurrency sebelumnya.
Kesederhanaan dalam mengetuk layar untuk mendapatkan hadiah menjadi daya tarik utama, terutama bagi pemula yang merasa konsep crypto tradisional sulit dipahami.
Pertumbuhan eksplosif proyek tap-to-earn di Telegram menciptakan fenomena yang menantang keberlanjutan airdrop.
Airdrop awal $100 dari Notcoin memicu minat besar dan menunjukkan potensi mendapatkan crypto melalui interaksi sederhana.
Inovasi DOGS dengan mendistribusikan token berdasarkan usia akun Telegram menambah daya tarik dengan menghilangkan kebutuhan tapping terus-menerus. Pendekatan ini menciptakan antusiasme lebih besar dengan janji pengembalian yang signifikan.
Peluncuran token DOGS menggambarkan tren ini dengan alokasi lebih dari 400 miliar token untuk airdrop kepada 42,2 juta pengguna yang memenuhi syarat dari 53 juta peserta.
Skala masif ini menunjukkan bahwa volume pengguna yang sangat besar membuat penghargaan individu yang signifikan menjadi sulit.
Klaim Hamster yang berhasil menarik lebih dari 200 juta pengguna semakin menggarisbawahi skala partisipasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam proyek-proyek ini.

Namun, penurunan cepat popularitas game ini memberikan pelajaran penting: adopsi yang berkelanjutan membutuhkan lebih dari sekadar euforia awal.
Meskipun jumlah pengguna tap-to-earn mengesankan, dengan lebih dari 147 juta peserta dan rata-rata keterlibatan harian selama 25 menit, mereka gagal memberikan nilai berkelanjutan.
Masalah dalam Model Penghargaan
Salah satu masalah utama adalah ketidakberlanjutan dalam model penghargaan. Gleb Kostarev, CEO Blum, menyoroti bahwa volume pengguna yang sangat besar membuat airdrop yang bermakna secara matematis mustahil.
Kondisi ini menciptakan ekspektasi yang jauh melampaui realitas, yang pada akhirnya menyebabkan kekecewaan.
Kesederhanaan permainan ini juga menjadi pedang bermata dua. Awalnya menarik, tetapi banyak pengguna dengan cepat menyadari bahwa gameplay tidak memiliki kedalaman.
Hadiah yang dijanjikan sering kali tidak sesuai ekspektasi. Hal ini mengakibatkan penurunan signifikan dalam keterlibatan pengguna seiring waktu.
Babak Baru dalam Adopsi Crypto
Meskipun ada tantangan, inovasi yang dihadirkan oleh mini-apps di Telegram tetap patut diapresiasi.
Aplikasi ini membuka platform baru bagi pengembang untuk membangun dan berkembang di dalam ekosistem messenger, mirip dengan App Store atau Google Play.
Fenomena tap-to-earn memberikan pelajaran berharga bagi industri crypto. Ini menunjukkan pentingnya menyeimbangkan aksesibilitas dengan substansi.
Menarik pengguna baru memang krusial, tetapi mempertahankan mereka membutuhkan nilai nyata yang melampaui mekanisme penghargaan sederhana.
Ke depan, terdapat potensi besar untuk mengembangkan konsep aplikasi crypto yang mudah digunakan.
Kunci suksesnya adalah menggabungkan aksesibilitas game tap-to-earn dengan fitur yang lebih substansial, sehingga memberikan nilai jangka panjang bagi pengguna.
Contohnya meliputi komponen edukasi, integrasi dengan kasus penggunaan di dunia nyata, atau mekanisme gameplay yang lebih canggih untuk menjaga minat pengguna.
Kesimpulan
Kenaikan dan kejatuhan game tap-to-earn menjadi batu loncatan dalam perjalanan adopsi crypto secara luas. Fenomena ini telah memperkenalkan jutaan orang pada konsep aset digital dan teknologi blockchain.
Tanggung jawab kini ada di tangan kita, sebagai pemimpin industri, untuk membangun fondasi ini. Kita harus menciptakan produk dan ekosistem yang tidak hanya menarik pengguna, tetapi juga memberikan nilai abadi serta berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang industri cryptocurrency.
Ingin tahu lebih banyak tentang cara memanfaatkan momentum hype di dunia crypto? Pelajari koin micin potensial yang mungkin memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Klik sekarang dan temukan peluang investasi menarik di artikel ini!
Tertarik dengan langkah berikutnya setelah era tap-to-earn? Temukan daftar crypto yang akan naik berdasarkan prediksi pasar terkini. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengeksplorasi aset digital yang menjanjikan di masa depan.
Jangan ketinggalan berita dan diskusi terkini tentang dunia crypto bersama komunitas yang aktif! Bergabunglah di grup Telegram Crypto News Indonesia untuk mendapatkan update harian dan sinyal investasi yang relevan. Klik link dan ikuti sekarang!
Tonton juga Berita Terbaru Crypto di Channel Cryptonews Indonesia






