Berita Solana 4 Juli 2025: ChatGPT Deteksi Sinyal Breakout Harga SOL Menuju Rp2,6 Juta Saat Volume Staking ETF Tembus Rp537 Miliar
Kami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten di situs kami mengandung tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi melalui kemitraan ini. Namun, potensi kompensasi ini tidak pernah memengaruhi analisis, opini, atau ulasan kami. Semua konten editorial kami dibuat secara independen dari kemitraan pemasaran, dan penilaian kami sepenuhnya didasarkan pada kriteria evaluasi yang telah ditetapkan. Baca Selengkapnya!

Model AI ChatGPT menganalisis 42 indikator teknikal secara real-time dan menemukan sinyal konsolidasi campuran pada Solana (SOL), yang saat ini bertahan di harga $150,84 atau sekitar Rp2.460.734. Kondisi ini terjadi di tengah peluncuran ETF staking yang mencetak sejarah, menghasilkan volume transaksi Rp537 miliar ($33 juta) di hari pertama dan langsung masuk daftar 10 besar peluncuran ETF paling sukses sepanjang tahun 2025.
DeFi Dev Corp baru saja menerbitkan convertible note senilai $112,5 juta (sekitar Rp1,83 triliun) dengan tujuan utama mengakumulasi SOL, seiring meningkatnya permintaan institusional terhadap aset ini.
Saat ini, SOL diperdagangkan di atas 20-day EMA ($148,67 atau Rp2.426.527), namun masih tertahan di bawah resistance kuat pada 50-day EMA ($151,41 atau Rp2.470.465). Harga SOL tengah berkonsolidasi di zona keputusan penting, bertepatan dengan peluncuran ETF staking yang mengubah dinamika tradisional pasar kripto.

Kapitalisasi pasar SOL saat ini berada di angka $81,64 miliar (sekitar Rp1.331 triliun), sementara volume perdagangan melonjak 49,49% menjadi $4,59 miliar (Rp74,8 triliun), memperkuat sinyal akumulasi oleh investor institusi menjelang potensi breakout besar.
Analisis berikut ini menggabungkan data dari 42 indikator teknikal real-time milik ChatGPT, perkembangan ETF staking, tren akumulasi institusional, serta fundamental ekosistem untuk memberikan gambaran prediksi pergerakan SOL dalam 90 hari ke depan, di tengah gebrakan besar dari ETF staking pertama di Amerika Serikat.
Zona Kritis: Sinyal Campuran Jadi Penentu Arah Konsolidasi
Harga Solana saat ini berada di $150,84 (Rp2.460.734), mengalami penurunan harian sebesar 0,94%. SOL bergerak dalam rentang harga $156,35 (Rp2.550.251) sebagai tertinggi dan $149,86 (Rp2.444.723) sebagai terendah harian. RSI berada di level 51,07, menandakan momentum yang seimbang tanpa dominasi arah tertentu.

Indikator MACD memperlihatkan sinyal bertentangan. Garis MACD berada di level 1,57 di atas titik nol, menunjukkan dorongan bullish masih aktif. Namun histogram negatif di angka -2,50 mengindikasikan adanya divergensi momentum yang perlu diwaspadai dengan cermat.
Struktur posisi EMA menunjukkan dilema teknikal yang cukup kompleks. Harga SOL berada di atas 20-day EMA ($148,67 atau Rp2.426.527) yang menjadi support jangka pendek. Namun, tekanan resistance masih datang dari 50-day EMA ($151,41 atau Rp2.470.465), 100-day EMA ($154,00 atau Rp2.514.831), dan 200-day EMA ($159,34 atau Rp2.601.393). Semua ini membentuk zona keputusan sempit yang akan menentukan arah tren ke depan.

ETF Staking Guncang Pasar: Volume Hari Pertama Capai Rp537 Miliar
Peluncuran ETF staking pertama di Amerika Serikat mencatatkan pencapaian luar biasa. Volume perdagangan hari pertama mencapai $33 juta atau sekitar Rp537 miliar, menjadikannya salah satu dari 10 peluncuran ETF paling sukses tahun 2025 dari total 900 peluncuran.
Analis senior ETF dari Bloomberg mengonfirmasi bahwa pencapaian tersebut menunjukkan besarnya minat institusional terhadap eksposur aset kripto yang memberikan imbal hasil pasif.
REX Solana Staking ETF (SSK) menghadirkan kombinasi baru antara potensi apresiasi harga SOL dan reward dari staking, menawarkan solusi atas hambatan utama yang selama ini dihadapi oleh investor institusional.
Komponen staking pada ETF ini diperkirakan memberikan imbal hasil tahunan sekitar 7–8% melalui reward dari proses validasi on-chain, jauh melampaui rata-rata return dari instrumen fixed income tradisional.
Sembilan manajer aset besar, termasuk Invesco, Galaxy, VanEck, dan Fidelity telah mengajukan permohonan tambahan untuk ETF Solana. Analis Bloomberg memproyeksikan kemungkinan persetujuan sebesar 98% pada Juli 2025.
Konteks Historis: Pulih dari Koreksi dan Bangun Fondasi Baru
Performa Solana sepanjang 2025 menunjukkan ketangguhan luar biasa setelah mencetak all-time high di angka $294,33 (Rp4.799.648) pada Januari. Koreksi berikutnya membawa harga turun ke $148,03 (Rp2.413.238) di Februari dan $124,69 (Rp2.034.392) di Maret, menciptakan level support penting yang masih menjadi pijakan fase konsolidasi saat ini.
Pemulihan harga pada April ke $147,64 (Rp2.407.272) dan Mei ke $160,80 (Rp2.623.498) memperlihatkan pola akumulasi yang kemudian memicu perhatian investor institusional. Penutupan bulan Juni di level $154,74 (Rp2.521.188) menjadi batas harga atas dalam rentang konsolidasi yang saat ini sedang berlangsung.
Harga saat ini mencerminkan diskon 49% dari all-time high, menciptakan peluang entry menarik bagi institusi yang ingin membangun posisi, sekaligus menjaga potensi kenaikan luar biasa sebesar lebih dari 30.000% dibanding level terendah pada tahun 2020. Rasio risiko dan potensi imbal hasil ini sangat menarik bagi investor institusional yang mencari eksposur terhadap infrastruktur blockchain yang telah terbukti.
Support dan Resistance: Kombinasi EMA Bentuk Zona Keputusan
Support terdekat berada di sekitar level terendah hari ini, yaitu $149,86 atau sekitar Rp2.444.723, yang diperkuat oleh 20-day EMA di $148,67 (Rp2.426.527). Kombinasi ini membentuk pijakan kuat apabila terjadi retracement, sekaligus menjaga struktur tren naik yang sedang dibangun oleh institusi.
Zona support utama berikutnya berada di rentang $140,00–$145,00 (Rp2.282.938–Rp2.364.471), yang merupakan area akumulasi sebelumnya. Support kuat lainnya juga terbentuk di kisaran $130,00–$135,00 (Rp2.120.407–Rp2.201.940), yang mencerminkan titik terendah pada koreksi bulan Maret.
Level-level ini memberikan sejumlah lapisan perlindungan yang sangat relevan dalam manajemen risiko bagi institusi.

Resistance pertama muncul di 50-day EMA di level $151,41 (Rp2.470.465), menjadi rintangan awal untuk melanjutkan momentum bullish. Klaster resistance utama terbentuk antara 100-day EMA di $154,00 (Rp2.514.831) dan 200-day EMA di $159,34 (Rp2.601.393), menciptakan zona pasokan besar yang perlu ditembus.
Jika harga mampu menembus di atas $159,34 (Rp2.601.393), maka sinyal teknikal menunjukkan potensi pembalikan tren sepenuhnya. Momentum dapat berlanjut ke resistance sebelumnya di area $180,00–$185,00 (Rp2.935.248–Rp3.017.058).
Target utama jangka panjang tetap berada di zona resistance historis antara $260,00–$270,00 (Rp4.243.931–Rp4.406.998), yang menjadi puncak dari siklus sebelumnya.
Fundamental Ekosistem: Infrastruktur Berperforma Tinggi Dukung Ekspansi
Solana tetap berada di peringkat keenam sebagai kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan dominasi sebesar 2,41%. Keunggulan teknisnya tercermin dari kemampuan memproses lebih dari 65.000 transaksi per detik serta menyelesaikan transaksi dalam waktu kurang dari satu detik.
Fitur-fitur ini memungkinkan pengembangan berbagai aplikasi dengan cepat di sektor DeFi, NFT, hingga solusi pembayaran.
Aktivitas jaringan mencatat 4,2 juta dompet aktif mingguan, menunjukkan pertumbuhan sebesar 32% dalam 90 hari terakhir. Statistik ini membuktikan bahwa adopsi pengguna berjalan secara konsisten, tidak hanya sekadar spekulasi harga.

Pendapatan aplikasi di ekosistem Solana telah melampaui $1 miliar (sekitar Rp16,3 triliun) selama dua kuartal berturut-turut, memperkuat bukti bahwa ekosistem ini memiliki nilai ekonomi dan produktivitas nyata.
MetriK Pasar: Lonjakan Volume Tunjukkan Minat Institusional
Solana mempertahankan kapitalisasi pasar sebesar $81,64 miliar (Rp1.331 triliun), dengan volume perdagangan harian yang sangat tinggi mencapai $4,59 miliar (Rp74,8 triliun), meningkat 49,49% dalam 24 jam terakhir. Rasio volume terhadap market cap di angka 5,5% mengindikasikan aktivitas akumulasi institusional yang intens menjelang katalis regulasi.
Jumlah pasokan beredar saat ini mencapai 534,73 juta SOL, setara dengan 88% dari total pasokan, menciptakan transparansi yang sangat sesuai dengan kebutuhan manajemen keuangan institusional.
Harga saat ini berada 49% di bawah rekor tertingginya, menciptakan titik masuk menarik bagi investor yang mengincar potensi apresiasi signifikan di masa depan.
Sentimen Sosial: Optimisme Komunitas Meningkat Berkat ETF
Data dari LunarCrush menunjukkan tingkat keterlibatan komunitas yang sangat tinggi, dengan Galaxy Score di angka 71. Ini mencerminkan meningkatnya momentum sentimen positif yang dipicu oleh kesuksesan ETF staking.
Sebanyak 81% dari sentimen sosial mengarah pada sisi positif, memperkuat semangat komunitas terhadap validasi institusional dan perkembangan teknikal dari Solana.
Dominasi sosial berada di level 13,15% dengan 28,18 juta interaksi total. Angka ini membuktikan bahwa Solana berhasil menarik perhatian besar dari pelaku pasar secara konsisten.
Sebanyak 151.640 penyebutan dan 40.540 kreator aktif yang membahas Solana menunjukkan ketertarikan komunitas yang terus terjaga.
Indeks Fear and Greed berada di level 74, menandakan sentimen bullish yang kuat. RSI yang berada di angka 62,4 mencerminkan momentum positif yang belum memasuki kondisi overbought, menciptakan ruang untuk kenaikan lebih lanjut tanpa tekanan koreksi ekstrem.
Keseimbangan optimisme ini mendukung tren apresiasi yang berkelanjutan, bukan sekadar reli spekulatif.
Prediksi Harga SOL 90 Hari ke Depan
Skenario Bullish: Lonjakan Institusional Karena ETF (Peluang 45%)
Jika aliran dana ke ETF terus meningkat dan akumulasi institusional bertambah, harga SOL berpotensi naik ke kisaran $200–$240 (Rp3.261.387–Rp3.913.664). Kenaikan ini mencerminkan potensi upside antara 33% hingga 55%. Syaratnya, harga harus menembus resistance $159,34 (Rp2.601.393) dengan konfirmasi volume yang berkelanjutan.

Target teknikal berikutnya berada di $180 (Rp2.935.248), $200 (Rp3.261.387), dan $230 (Rp3.750.597), sesuai level resistance historis dan pola aliran institusional. Komponen staking dari ETF juga menjadi magnet kuat bagi investor institusional yang mencari alternatif imbal hasil dari instrumen fixed income tradisional.
Skenario Netral: Konsolidasi Berlanjut (Peluang 40%)
Perdagangan dalam kisaran $145–$165 (Rp2.364.471–Rp2.690.610) berpotensi berlangsung hingga kuartal ketiga 2025. Institusi kemungkinan besar akan terus membangun posisi secara bertahap. Dalam skenario ini, indikator teknikal akan memiliki waktu untuk melakukan reset sambil ETF terus beradaptasi dengan pasar.

Support utama di 20-day EMA sekitar $148,67 (Rp2.426.527) diperkirakan tetap bertahan selama fase konsolidasi. Volume perdagangan harian juga akan menormalisasi ke kisaran 2–3 juta SOL per hari. Kondisi sideways seperti ini membuka peluang akumulasi tanpa risiko penurunan besar.
Skenario Bearish: Koreksi Teknis (Peluang 15%)
Jika harga menembus di bawah support $148,67 (Rp2.426.527), maka koreksi teknikal bisa membawa harga ke rentang $130–$140 (Rp2.120.407–Rp2.282.938), dengan potensi penurunan antara 14% hingga 19%. Skenario ini mungkin terjadi apabila kondisi pasar secara keseluruhan memburuk atau jika permintaan institusional tidak sesuai ekspektasi.

Namun, latar belakang fundamental yang solid serta tren adopsi institusional yang sedang berlangsung membatasi kemungkinan penurunan ekstrem. Support kuat di kisaran $130–$135 (Rp2.120.407–Rp2.201.940) menjadi penopang utama tren jangka panjang.
Outlook SOL: Level-Level Kunci yang Perlu Dipantau
Posisi teknikal Solana saat ini menunjukkan persimpangan antara konsolidasi harga dan akselerasi adopsi institusional.
Konsolidasi di rentang $148–$160 (Rp2.426.527–Rp2.623.498) menawarkan zona optimal untuk akumulasi sebelum potensi breakout lebih lanjut.
Indikator teknikal memperlihatkan titik keputusan penting, dengan support kuat di atas 20-day EMA, namun resistance dari EMA jangka menengah dan panjang masih harus ditembus. Validasi dari keberhasilan ETF memperkuat dukungan fundamental, membuka potensi apresiasi harga yang konsisten seiring meningkatnya adopsi sepanjang tahun 2025.
Momentum kuat yang sedang dibangun oleh Solana bukan hanya menunjukkan kekuatan ekosistem blockchain utama, tapi juga membuka jalan bagi munculnya proyek baru yang memanfaatkan jaringan Solana. Salah satu proyek yang menarik perhatian investor ritel dan institusi saat ini adalah Snorter—sebuah presale token yang menggabungkan teknologi bot trading dengan karakter meme coin.

Saat SOL menunjukkan potensi breakout menuju level psikologis baru, banyak trader mulai mengalihkan perhatian mereka ke presale Snorter. Alasannya sederhana: Snorter bukan sekadar proyek meme coin biasa, melainkan alat trading berbasis Telegram yang secara langsung beroperasi di jaringan Solana.
Dengan volume presale yang sudah menembus $1,5 juta (sekitar Rp24,4 miliar), dan harga token $SNORT masih di level $0.0973 (Rp1.586), antusiasme pasar terhadap proyek ini semakin nyata. Banyak yang melihat presale Snorter sebagai peluang early-stage terbaik tahun ini—menggabungkan branding kuat, teknologi trading, dan mekanisme staking dengan reward tinggi.
Mengapa Snorter Bisa Jadi Solana Berikutnya?
Munculnya Snorter mencerminkan tren baru di dunia kripto, di mana proyek dengan utilitas nyata dan pendekatan komunitas kuat mampu menciptakan momentum pertumbuhan signifikan. Jika SOL menarik investor karena infrastrukturnya yang cepat dan skalabel, maka Snorter menarik perhatian karena kemampuannya mempermudah trader menjelajah ekosistem Solana.

Snorter Bot hadir sebagai solusi instan bagi mereka yang kesulitan menggunakan DEX seperti Raydium atau Dextools. Cukup melalui Telegram, trader bisa langsung mengeksekusi buy/sell, melakukan sniping otomatis, hingga copy trading dari wallet yang performanya unggul.
Didukung oleh biaya trading rendah (0,85%) dan fitur anti-honeypot serta proteksi rugpull, Snorter tidak hanya menekankan pada kemudahan tetapi juga keamanan. Bot ini dirancang untuk mengenali token berisiko sebelum pengguna terekspos, menjadikannya alat vital bagi siapa saja yang ingin aktif di dunia Solana meme coin tanpa harus jadi developer.
Tentang Snorter: Kombinasi Meme dan Bot Performa Tinggi
Snorter hadir dengan maskot aardvark yang menggambarkan karakter pencari peluang yang gesit. Di balik tampilan ringan ala meme, tersimpan arsitektur bot canggih yang mampu menelusuri pasar on-chain untuk mendeteksi peluang secara real-time. Proyek ini menargetkan pengguna aktif Solana yang ingin efisiensi lebih tinggi dalam eksekusi trading.
Bot ini dikembangkan dengan fokus utama pada kecepatan, keamanan, dan kemudahan penggunaan. Antarmukanya di Telegram dirancang sederhana, sehingga pengguna dapat langsung membuat wallet, mengelola portofolio, atau mengeksekusi transaksi tanpa perlu membuka aplikasi terpisah.
Snorter juga telah disiapkan untuk adopsi multi-chain di masa depan. Fase awal berfokus pada ekosistem Solana, namun roadmap jangka panjangnya mencakup integrasi dengan jaringan EVM dan ekspansi fitur ke luar Telegram. Hal ini membuat presale $SNORT semakin diminati oleh investor yang ingin masuk di tahap awal proyek dengan ambisi lintas chain.
Fitur Unggulan Snorter Bot
Snorter Bot bukan hanya sekadar alat trading biasa, melainkan platform all-in-one untuk eksplorasi token baru di Solana. Beberapa fitur unggulan yang menjadi sorotan komunitas antara lain:

Pertama, sistem sniping otomatis yang mampu mengeksekusi pembelian token segera setelah pair baru terdeteksi. Fitur ini sangat berguna dalam dunia Solana meme coin, di mana kecepatan menentukan hasil akhir. Selain itu, Snorter juga menyediakan fitur limit order, memungkinkan pengguna mengatur take profit dan stop loss secara otomatis.
Kedua, sistem perlindungan seperti honeypot detection dan anti-rugpull bekerja secara real-time untuk memfilter proyek-proyek berisiko tinggi. Mekanisme ini tidak hanya melindungi dana pengguna, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor jangka panjang.
Ketiga, fitur copy trading memungkinkan pengguna mengikuti wallet yang punya histori profit tinggi secara otomatis. Bagi pemula yang masih belajar strategi trading, fitur ini bisa menjadi jalan pintas menuju profitabilitas tanpa harus memahami teknikal kompleks.
Pengembangan Snorter terbagi dalam empat tahap utama. Pada tahap pertama, tim fokus pada riset pasar, arsitektur bot, dan pengembangan smart contract. Seluruh infrastruktur dasar termasuk whitepaper dan audit juga dirampungkan di fase ini.
Tahap kedua meliputi peluncuran token dan kampanye presale $SNORT, disertai beta testing komunitas dan keterlibatan influencer. Peluncuran resmi Snorter Bot di jaringan Solana dijadwalkan pada kuartal ketiga 2025, bersamaan dengan event token claim dan integrasi bridge.
Masuk ke tahap ketiga, proyek ini akan memperluas jangkauan ke jaringan EVM seperti Ethereum dan BSC. Fitur tambahan Telegram serta dashboard pengguna akan ditambahkan untuk mendukung ekspansi ini. Hal ini menandakan Snorter tak hanya berfokus pada satu chain, tapi ingin menjadi platform lintas blockchain.
Pada tahap keempat, pengembangan algoritma trading lanjutan, integrasi API, serta pembentukan sistem governance komunitas akan menjadi fokus utama. Snorter juga akan menjajaki kolaborasi DeFi dan ekspansi ekosistem yang lebih luas di masa mendatang.

Tokenomics Snorter: Alokasi dan Distribusi Jelas
$SNORT memiliki total suplai sebesar 500 juta token. Dari jumlah ini, alokasi terbesar (25%) ditujukan untuk pengembangan produk. Hal ini menunjukkan bahwa tim developer memprioritaskan inovasi dan peningkatan fitur bot.

Selanjutnya, 20% dialokasikan untuk marketing, memastikan visibilitas proyek tetap tinggi selama dan setelah presale. Liquidity untuk pertukaran mendapatkan 20%, sementara reward komunitas dan airdrop masing-masing mendapatkan 10%.
Alokasi treasury sebesar 10% berfungsi sebagai cadangan strategis, dan 5% sisanya disediakan untuk staking rewards. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan di antara calon investor yang mengedepankan distribusi token yang sehat dan berorientasi jangka panjang.
Staking $SNORT: Dapatkan Reward Hingga 232% per Tahun
Snorter menghadirkan mekanisme staking yang sangat menarik dengan estimasi reward tahunan mencapai 232%. Angka ini termasuk salah satu yang tertinggi di kategori token Solana. Sistem reward berbasis Ethereum block, dengan 9,51 $SNORT yang dibagikan di setiap blok selama satu tahun.
Reward staking ini didesain dinamis dan akan menyesuaikan seiring volume token yang terkunci bertambah. Investor bisa memperkirakan return bulanan atau harian secara transparan karena sistem staking ini sudah berjalan di atas Web3Payments, platform staking yang aman dan mudah diakses.
Total supply yang tersedia untuk staking saat ini mencapai lebih dari 10,7 juta $SNORT. Semua reward nantinya dapat diklaim langsung dari dashboard pengguna setelah sistem klaim resmi dibuka. Fitur ini menjadi daya tarik utama presale, terutama bagi investor yang mencari passive income dari token yang masih undervalued.
Dengan imbal hasil sebesar ini, staking $SNORT bukan hanya sekadar tambahan—tapi bisa menjadi strategi utama dalam mengoptimalkan ROI jangka menengah, sambil menunggu peluncuran penuh Snorter Bot di kuartal berikutnya.
Cara Membeli Token $SNORT di Presale
Proses pembelian token $SNORT sangat ramah pengguna, bahkan untuk investor pemula. Anda bisa langsung menggunakan Solana, Ethereum, USDT, USDC, atau bahkan kartu kredit melalui widget pembelian di situs resmi Snorter. Token ini tersedia di dua jaringan sekaligus: Solana dan Ethereum, dengan kemampuan bridging antar chain melalui Portal Bridge.
Langkah pertama, sambungkan wallet seperti Best Wallet, Phantom atau MetaMask ke website presale. Pilih jumlah token yang ingin dibeli, lalu konfirmasi transaksi. Jika Anda ingin membeli melalui jaringan lain, gunakan fitur bridge untuk memindahkan token antar chain secara aman.

Harga 1 $SNORT saat ini adalah $0.0973 atau sekitar Rp1.586. Presale masih berlangsung dengan dana yang telah terkumpul sebesar $1,525,351 (sekitar Rp24,8 miliar) dari target $2,677,103 (Rp43,5 miliar). Ini menunjukkan bahwa minat pasar terhadap token ini masih tinggi dan peluang early entry masih terbuka.
Setelah membeli, pengguna bisa menunggu fitur klaim dan staking aktif. Token akan dikirim ke wallet masing-masing, dan reward dapat langsung diklaim sesuai mekanisme staking. Tidak diperlukan langkah teknis tambahan, karena seluruh sistem telah disederhanakan untuk pengalaman investor yang lebih lancar.
Keunggulan Snorter Dibanding Bot Lain
Snorter tampil unggul dalam berbagai aspek bila dibandingkan dengan kompetitor seperti Maestro, Banana Gun, atau Bonk Bot. Pertama, dari sisi biaya transaksi, Snorter hanya mengenakan 0,85%—terendah di antara semua bot Solana. Ini memberikan efisiensi tinggi dalam setiap eksekusi.
Kedua, kecepatan bot ini termasuk tercepat dalam hal sniping token baru. Sistemnya secara otomatis mendeteksi pair baru di Solana dan langsung mengeksekusi pembelian, bahkan sebelum trader manual bisa bereaksi. Fitur ini sangat penting dalam pasar yang bergerak cepat seperti sektor meme coin.
Ketiga, fitur keamanan Snorter mencakup honeypot detection dan anti-rugpull. Bot akan secara otomatis memblokir token yang terdeteksi berbahaya, melindungi pengguna dari kehilangan dana. Sistem copy trading juga menambah keunggulan, memungkinkan pengguna untuk menyalin strategi dari wallet dengan performa tinggi secara otomatis.
Jika dibandingkan dari segi fitur, efisiensi biaya, serta kecepatan eksekusi, Snorter berada di atas mayoritas bot yang saat ini beredar di ekosistem Solana. Dengan basis komunitas yang terus tumbuh, Snorter tampak siap mengambil alih pasar bot trading berbasis meme coin di tahun 2025.
Jangan Lewatkan! Ini Cara Beli Token SNORTER Sebelum Presalenya Habis!
Ingin beli SNORTER sebelum harganya naik lebih tinggi? Panduan lengkap cara beli token ini bisa Anda ikuti di artikel berikut. Prosesnya cepat, hanya butuh wallet dan saldo USDT atau SOL. Baca panduan beli Snorter sekarang.
Prediksi Harga SNORTER Bikin Kaget! Cek Potensi Cuan Besarnya
Tertarik mengetahui seberapa jauh harga SNORTER bisa naik setelah listing? Prediksi analis menunjukkan potensi puluhan kali lipat dari harga presale. Ini bisa jadi peluang terbaik Anda di 2025. Cek prediksi harga SNORTER di sini.
Apa Itu SNORTER? Teknologi Bot Canggih di Balik Meme Token Lucu Ini
Di balik branding lucunya, Snorter punya sistem bot Telegram berbasis Solana yang luar biasa. Teknologi ini memudahkan Anda trading, sniping token, dan deteksi scam dari ponsel. Pelajari kenapa token ini jadi incaran investor awal. Kenali Snorter lebih dalam di sini.
SNORTER: Proyek Bot Nyata atau Sekadar Scam? Ini Faktanya!
Banyak yang penasaran, apakah Snorter benar-benar legit? Artikel ini membedah audit, fitur, dan transparansi proyek dengan lengkap. Jangan beli sebelum Anda baca investigasinya. Cek apakah Snorter legit atau scam.
Penutup: Menggabungkan Potensi SOL dan Snorter dalam Portofolio 2025
Kombinasi antara momentum Solana dan inovasi dari Snorter menciptakan peluang portofolio yang sangat menjanjikan di tahun 2025. Solana sedang mendekati breakout teknikal besar, sementara Snorter menawarkan pintu masuk ke dalam dunia bot trading yang lebih terjangkau, cepat, dan user-friendly.
Investor yang cermat akan melihat bahwa ekosistem Solana semakin lengkap dengan adanya alat seperti Snorter. Bot ini mengurangi hambatan teknis, mempercepat eksekusi, dan memberi peluang staking dengan imbal hasil tinggi. Semua ini terjadi pada tahap awal pengembangan, saat harga token masih rendah dan aksesibilitas tinggi.
Dengan target presale yang belum sepenuhnya tercapai, investor masih memiliki waktu untuk berpartisipasi dan mengunci posisi lebih awal. Keseimbangan antara utilitas, branding, dan reward menjadikan Snorter sebagai salah satu presale paling menarik di tahun ini.
Masa depan Snorter tidak hanya bergantung pada hype semata, tetapi pada kombinasi matang antara teknologi dan pendekatan komunitas. Bagi mereka yang ingin masuk ke pasar Solana dengan pendekatan cerdas, $SNORT bisa menjadi pintu gerbang terbaik menuju peluang baru. Kunjungi web resmi presale Snorter sekarang juga!
Gabung Grup Telegram Resmi untuk Update Crypto & Presale!
Dapatkan berita presale, update harga, dan bocoran project crypto langsung dari sumber terpercaya. Komunitas kami aktif berdiskusi dan berbagi insight setiap hari. Jangan lewatkan peluang cuan hanya karena telat info! Gabung sekarang di Telegram Cryptonews Indonesia.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.