Harga Bitcoin Turun di Bawah $60,000 Setelah Data CPI AS – Ini Alasan Mengapa BTC Berpotensi Pulih

Last updated:
SEO, Editor, dan Penulis Konten
SEO, Editor, dan Penulis Konten
Aldi
Last updated:
Mengapa Cryptonews Indonesia Dapat Dipercaya
Cryptonews Indonesia telah meliput industri cryptocurrency selama lebih dari 10 tahun dengan standar editorial tinggi, menyajikan informasi akurat dan seimbang tentang cryptocurrency, blockchain, dan teknologi. Komitmen ini mencerminkan dedikasi kami terhadap informasi relevan di dunia aset digital. Pelajari lebih lanjut tentang Cryptonews.
Pengungkapan IklanKami percaya pada transparansi penuh dengan pembaca kami. Beberapa konten kami menyertakan tautan afiliasi, dan kami mungkin menerima komisi dari kemitraan tersebut.
Disclaimers: Penting untuk diingat bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi. Artikel/berita ini disediakan sebagai tambahan informasi dan bukan sebagai saran investasi. Dengan membaca artikel/berita ini, Anda menyetujui syarat dan ketentuan kami.
Harga Bitcoin Turun di Bawah $60,000 Setelah Data CPI AS – Ini Alasan Mengapa BTC Berpotensi Pulih

Harga Bitcoin mengalami penurunan di bawah level $60,000 pada hari Rabu setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat, yang memperkuat kemungkinan bahwa Federal Reserve AS akan mulai menurunkan suku bunga bulan depan.

Data CPI menunjukkan peningkatan sebesar 0,2% secara bulanan dan 2,9% secara tahunan pada bulan Juli, sesuai dengan ekspektasi pasar. Core CPI juga mengalami kenaikan sebesar 3,2% YoY, sebagaimana yang telah diperkirakan.

Para analis secara luas sepakat bahwa data tersebut memberikan “lampu hijau” bagi The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga pada bulan mendatang.

Tingkat suku bunga di AS memang masih berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade, namun inflasi telah turun drastis dalam dua tahun terakhir.

Kondisi tersebut menyebabkan kondisi keuangan semakin ketat seiring dengan naiknya suku bunga riil (suku bunga The Fed dikurangi inflasi), meskipun ekonomi AS mulai menunjukkan tanda-tanda pelambatan.

Laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis awal bulan ini memicu sinyal resesi dan menyebabkan gejolak pasar pada awal minggu lalu.

Berdasarkan kondisi tersebut, para analis sebagian besar setuju bahwa langkah untuk mulai menurunkan suku bunga oleh The Fed adalah keputusan yang tepat.

Langkah ini diperkirakan akan menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi aset berisiko seperti Bitcoin.

Saat ini, harga Bitcoin masih terjebak di bawah level resistensi utama yang terdiri dari 21, 50, dan 200DMA.

Penolakan pada level resistensi di kisaran $62,000 mungkin menjelaskan mengapa para penjual berhasil mendorong harga BTC kembali di bawah $60,000.

Namun, ada argumen yang semakin kuat untuk pergerakan harga yang lebih tinggi dan pengujian ulang level tertinggi bulan Juli mendekati $72,000. Berikut alasannya.

Mengapa Harga Bitcoin Bisa Pulih ke $70,000

Selama data ekonomi selanjutnya tidak menunjukkan bahwa ekonomi AS sedang menuju resesi, dan terus mendukung kemungkinan penurunan suku bunga The Fed, maka lingkungan makro yang “ideal” bagi aset berisiko dapat terbentuk.

Hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang mendorong aliran dana ke dalam Bitcoin ETF, yang pada gilirannya dapat membantu mengangkat harga Bitcoin.

Namun, ini bukan satu-satunya alasan mengapa pergerakan harga jangka pendek bisa menjadi bullish.

Laporan terbaru dari CryptoQuant menyoroti data yang menunjukkan bahwa kapitulasi penambang pasca-halving telah berakhir, mengindikasikan bahwa harga mungkin telah mencapai titik terendah.

Halving BTC awal tahun ini menyebabkan harga hash – pendapatan rata-rata per unit daya penambangan – turun ke level terendah dalam sejarah.

Penurunan profitabilitas ini memberikan tekanan pada banyak penambang yang kurang efisien, memaksa mereka keluar dari pasar. Kondisi ini berpotensi menyebabkan tekanan jual BTC yang lebih tinggi, karena para penambang menjual cadangan mereka untuk bertahan hidup.

Namun, hashrate jaringan Bitcoin baru-baru ini pulih ke level tertinggi sepanjang masa. Kondisi ini menunjukkan bahwa kapitulasi penambang telah berakhir, dan sentimen di kalangan penambang kembali kuat.

Kondisi ini bisa menandakan bahwa tekanan jual dari penambang pasca-halving telah mereda.

Analisis teknikal juga dapat mendukung argumen untuk kenaikan harga kembali di atas $70,000. Pengguna X, Titan of Crypto, mencatat bahwa indikator MACD Bitcoin baru saja kembali masuk ke wilayah positif.

Indikator ini sering menjadi sinyal yang kuat untuk rebound harga dalam beberapa bulan terakhir, seperti yang ditunjukkan oleh grafik Titan of Crypto.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari Bitcoin juga baru-baru ini pulih dari wilayah oversold. Pemulihan dari RSI yang oversold sering dikaitkan dengan potensi rebound harga jangka pendek, sebagaimana yang terlihat dari pergerakan harga dalam beberapa bulan terakhir.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang peluang investasi Bitcoin di masa depan, jangan lewatkan Prediksi Bitcoin terbaru kami. Artikel ini memberikan wawasan mendalam mengenai tren harga Bitcoin yang mungkin terjadi, sehingga Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat.

Bagi Anda yang sedang mencari peluang investasi kripto lainnya selain Bitcoin, kami juga telah merangkum beberapa Cryptocurrency terbaik yang layak untuk dipertimbangkan. Artikel ini akan membantu Anda menemukan koin-koin dengan potensi pertumbuhan yang signifikan di tahun 2024.

Don't miss out

Berita
Robinhood Hadirkan Layanan Pengiriman Uang Tunai dan Asisten Perdagangan Berbasis AI
Alfin Fauzan
Alfin Fauzan
2025-03-27 15:19:06
Berita
Pengadilan Korea Selatan Cabut Sanksi 3 Bulan Upbit, Pendaftaran Pengguna Baru Kembali Dibuka
Asreti
Asreti
2025-03-27 13:11:09
Crypto News in numbers
editors
Authors List + 66 More
100k+
Tersedia ratusan berita dalam sebulan
100+
Artikel dengan berita terbaru setiap hari
8
Bertahun-tahun di Pasar
70
Penulis Tim Internasional